Persiapan Tanaman Analisis Usahatani Tomat Berbasis Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kecamatan Lembang, Bandung Barat

26 perlu dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk membentuk kerangka dasar tanaman agar mendukung tanaman sehingga meningkatkan hasil atau mempunyai produktivitas tinggi dan memperlancar sinar matahari yang masuk ke tanaman serta mengurangi risiko menularnya hama dan penyakit. Bahan dan alat yang digunakan meliputi gunting perkakas untuk memotong tunas air atau tunas samping, daun tua, daun yang terserang penyakit, dan buah yang cacatrusak atau terserang hama dan penyakit serta gerobak dorong untuk mengangkut atau membuang sisa-sisa tanaman hasil pemangkasan. Prosedur pemangkasan yang dilakukan adalah: a. Waktu pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena tanaman masih banyak mengandung air sehingga mudah dipatahkan. b. Pemangkasan tunas air atau samping dilakukan untuk tanaman tomat yang biasa ditanam di dataran tinggi. c. Pemangkasan dilakukan pada daun tua atau daun yang terserang hama dan penyakit, sedangkan untuk pemangkasan buah dilakukan pada buah yang cacat, rusak, atau terkena hama dan penyakit. d. Tanaman hasil pemangkasan dimusnahkan dengan dibakar atau ditimbun untuk mengurangi risiko penularan hama dan penyakit.

7. Pengairan

Pengairan adalah kegiatan memberikan air sesuai kebutuhan tanaman pada daerah perakaran tanaman dengan air yang memenuhi standar pada waktu, cara, dan jumlah yang tepat. Pengairan dilakukan untuk menjamin kebutuhan air bagi tanaman untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan ssehingga pertumbuhan dan proses produksinya berjalan optimal. Alat dan bahan yang diperlukan adalah air sebagai bahan untuk menyiram tanaman, pompa air digunakan untuk menaikkan air apabila sumber air lebih rendah dari pertanaman, selang plastik untuk menyalurkan air apabila sumber air lebih rendah dari pertanaman, dan gembor untuk menyiram tanaman apabila jumlah air tidak mencukupi untuk menggenangi bedengan. Prosedur pelaksanaan penyiraman yaitu : a. Tanaman tomat membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin sering frekuensi pemberian air, maka semakin baik pula kualitas yang dihasilkan. Frekuensi pemberian air dua hari sekali menunjukkan rata-rata sifat fisik buah tomat yang paling baik. b. Penyiraman perlu dilakukan secara rutin terutama pada fase awal pertumbuhan. Penyiraman selanjutnya bergantung pada cuaca dan perlu dijaga agar tanah jangan sampai kekeringan. c. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke dalam mulsa plastik atau menggunakan irigasi tetes. d. Pada musim hujan, sistem pembuangan perlu diatur dengan baik agar aliran air lancar sehingga akar tomat tidak tergenang air terlalu lama. Akar atau bedengan yang sering terendam air menyebabkan kelembaban tinggi, sehingga akan mengundang penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan cendawan. e. Setiap kegiatan pengairan yang dilaksanakan harus tercatat dengan baik.

8. Pemupukan

Pemupukan adalah kegiatan penambahan unsur hara ke dalam tanah apabila kandungan unsur hara dalam tanah tidak mencukupi untuk mendukung 27 Sumber : Teknologi Produksi Tomat, Balai Penelitian Tanaman Sayuran pertumbuhan tanaman secara maksimum. Pemupukan dilakukan dengan tujuan mempertahankan status hara tanah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal dan menghasilkan produksi mutu yang baik. Alat dan bahan yang digunakan adalah cangkul untuk menggali tanah, embergayung sebagai tempatwadah air, beko dan sorong yang digunakan untuk mengangkut bahan dan alat ke lokasi pemupukan, pupuk kandangorganik dan pupuk buatananorganik unsur N, P, K, dan NPK 15-15-15 sebanyak 0.1-0.2 persen sebagai unsur tambahan haranutrisi yang dibutuhkan tanaman, pupuk daun untuk mengatasi kekurangan jumlah unsur hara mikro yang diperlukan tanaman, serta dolomit untuk memperbaiki ketidakseimbangan unsur hara yang dapat diambil tanaman, meningkatkan Ca dan Mg di dalam tanah serta memperbaiki pertumbuhan tanaman. Prosedur pelaksanaan yang dapat dilakukan adalah: a. Menghitung dan menyediakan jumlah pupuk berdasarkan dosis yang telah ditentukan berdasrkan hasil analisis tanah dan daun b. Sumber pupuk Nitrogen yang paling baik adalah pupuk yang berasal dari ½ Urea + ½ ZA, sumber Fosfor berasal dari KCL, ZK atau Kamas K 2 MgSO 4 c. Waktu aplikasi pupuk Nitrogen dan Kalium sebaiknya dilakukan dua kali pemberian. Pemberian awal dilakukan pada saat tanam, pemberian selanjutnya diberikan pada waktu 30 hari setelah tanam. Hal itu perlu diperhatikan karena Nitrogen dan Kalium bersifat mobil, sehingga perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya pencucian pada musim penghujan d. Aplikasi pupuk SP-36 diberikan sekaligus pada saat tanam e. Tanah di dataran rendah didominasi oleh tanah yang memiliki pH rendah, yaitu kurang dari lima. Sehingga perlu dilakukan beberapa cara untuk menstabilkan pH tanah di lokasi tanam. Pengapuran dengan Dolomit dapat membantu meningkatkan pH tanah agar pH tanah menjadi netral dan stabil. Dosis pemupukan tomat yang tepat disesuaikan dengan lokasi usahatani, pedoman perkiraan dosis pemupukan, seperti yangtersaji pada Tabel 10. Tabel 9 Pedoman perkiraan dosis pemupukan tomat berdasarkan lokasi tanam Jenis pekerjaan Lokasi Dataran tinggi Dataran rendah Pemupukan a. Kapur Dolomit tHa 1.5 4.0 b. Pupuk kandang – domba tHa 30 30 c. Pupuk buatan - N kgHa - P2O5 kgHa - K2O kgHa NPK 15-15-15 kgHa 100 100 50 MH, 1000-1200 MK, 600 90-135 100-135 50-500 - - d. Pupuk Daun Massmikro Massmikro f. Pemberian pupuk daun disemprotkan setiap dua minggu sekali dimulai tanaman berumur tiga hingga tujuh minggu, hingga dapat meningkatkan hasil buah tomat.