Pemangkasan Analisis Usahatani Tomat Berbasis Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kecamatan Lembang, Bandung Barat

27 Sumber : Teknologi Produksi Tomat, Balai Penelitian Tanaman Sayuran pertumbuhan tanaman secara maksimum. Pemupukan dilakukan dengan tujuan mempertahankan status hara tanah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal dan menghasilkan produksi mutu yang baik. Alat dan bahan yang digunakan adalah cangkul untuk menggali tanah, embergayung sebagai tempatwadah air, beko dan sorong yang digunakan untuk mengangkut bahan dan alat ke lokasi pemupukan, pupuk kandangorganik dan pupuk buatananorganik unsur N, P, K, dan NPK 15-15-15 sebanyak 0.1-0.2 persen sebagai unsur tambahan haranutrisi yang dibutuhkan tanaman, pupuk daun untuk mengatasi kekurangan jumlah unsur hara mikro yang diperlukan tanaman, serta dolomit untuk memperbaiki ketidakseimbangan unsur hara yang dapat diambil tanaman, meningkatkan Ca dan Mg di dalam tanah serta memperbaiki pertumbuhan tanaman. Prosedur pelaksanaan yang dapat dilakukan adalah: a. Menghitung dan menyediakan jumlah pupuk berdasarkan dosis yang telah ditentukan berdasrkan hasil analisis tanah dan daun b. Sumber pupuk Nitrogen yang paling baik adalah pupuk yang berasal dari ½ Urea + ½ ZA, sumber Fosfor berasal dari KCL, ZK atau Kamas K 2 MgSO 4 c. Waktu aplikasi pupuk Nitrogen dan Kalium sebaiknya dilakukan dua kali pemberian. Pemberian awal dilakukan pada saat tanam, pemberian selanjutnya diberikan pada waktu 30 hari setelah tanam. Hal itu perlu diperhatikan karena Nitrogen dan Kalium bersifat mobil, sehingga perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya pencucian pada musim penghujan d. Aplikasi pupuk SP-36 diberikan sekaligus pada saat tanam e. Tanah di dataran rendah didominasi oleh tanah yang memiliki pH rendah, yaitu kurang dari lima. Sehingga perlu dilakukan beberapa cara untuk menstabilkan pH tanah di lokasi tanam. Pengapuran dengan Dolomit dapat membantu meningkatkan pH tanah agar pH tanah menjadi netral dan stabil. Dosis pemupukan tomat yang tepat disesuaikan dengan lokasi usahatani, pedoman perkiraan dosis pemupukan, seperti yangtersaji pada Tabel 10. Tabel 9 Pedoman perkiraan dosis pemupukan tomat berdasarkan lokasi tanam Jenis pekerjaan Lokasi Dataran tinggi Dataran rendah Pemupukan a. Kapur Dolomit tHa 1.5 4.0 b. Pupuk kandang – domba tHa 30 30 c. Pupuk buatan - N kgHa - P2O5 kgHa - K2O kgHa NPK 15-15-15 kgHa 100 100 50 MH, 1000-1200 MK, 600 90-135 100-135 50-500 - - d. Pupuk Daun Massmikro Massmikro f. Pemberian pupuk daun disemprotkan setiap dua minggu sekali dimulai tanaman berumur tiga hingga tujuh minggu, hingga dapat meningkatkan hasil buah tomat. 28 g. Agar pupuk lebih cepat bereaksi, sebaiknya sebelum dan sesudah pemberian pupuk, tanaman disiram dengan air hingga mendapatkan kapasitas lapang h. Setiap kegiatan pemupukan yang dilaksakan harus tercatat.

9. Pengendalian OPT Organisme Pengganggu Tanaman

Proses budidaya tanaman tak luput dari Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak semestinya. Pertumbuhan tanaman yang terhambat, tentunya akan berdampak kepada produktivitas yang akan dihasilkan. Sehingga perlu dilakukan Pengendalian Hama Terpadu PHT untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman OPT merupakan kegiatan untuk mengendalikan hama dan penyakit agar tanaman tumbuh optimal dan secara ekonomis tidak merugikan. Tujuan dilakukannya pengendalian OPT adalah untuk menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil kuantitas dan penurunan mutu kualitas produk serta untuk menjaga kesehatan tanaman dan kelestarian lingkungan hidup. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini serta fungsinya akan disajikan pada Tabel 11. Tabel 10 Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pengendalian OPT Alat Fungsi Bahan Fungsi Hand sprayer, power sprayer alat aplikator Mengaplikasikan pestisda pada tanaman Pestisida insektisida, fungisida, dan herbisida yang terdaftar dan diizinkan sesuai dengan Daftar Pestisida dan Kehutanan Mengendalikan OPT serta menurunkan populasi dan intensitas serangan OPT Ember Mencampur pestisida dan air Air Bahan pencampur pestisida dan bahan pembersih Pengaduk Mengaduk pestisida dan air Minyak tanah Membakar sisa-sisa atau bagian tanaman yang terserang OPT Takaran skala ml dan liter Menakar pestisida dan air Deterjen Mencuci alat aplikator, mengendalikan hama dan penyakit tertentu dan pencampur pestisida nabati Kuas, pisau, gunting pangkas, gergaji Membersihkan dan menangkas bagian tanaman yang terserang OPT Formalin 4-8 persen , Alkohol 70 persen , Kloroks satu persen Bayelin, dan lysol Mensucihamakan desinfektan alat-alat pertanian pisau, gunting pangkas, dan gergaji Alatsarana pelindung Melindungi bagian tubuh dari cemaran bahan kimiawi Sumber : Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat 2011 Prosedur pelaksanaan OPT dilakukan dengan pengamatan secara berkala setiap minggu dengan mengambil contoh untuk mengetahui jenis hama dan