Pengendalian OPT Organisme Pengganggu Tanaman
30 memiliki pengorbanan, yaitu peningkatan biaya operasional. Secara ekonomi,
peningkatan biaya operasional dapat mengurangi pendapatan pelaku usaha. Sehingga penerapan Standar Operasional Prosedur SOP belum terbukti secara
efektif dan efisien mampu meningkatkan pendapatan petani.
Pendapatan dapat dijadikan sebagai acuan sejauh mana balas jasa yang dihasilkan dari penggunaan faktor-faktor produksi pada kegiatan usahatani yang
dilakukan. Pendapatan juga sering dijadikan sebagai indikator kesejahteraan petani. Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu pengukuran efisiensi
usahatani tomat, efektivitas usahatani tomat, serta keberhasilan usahatani tomat dari kedua metode usahatani tomat, yaitu usahatani tomat berbasis Standar
Operasional Prosedur SOP dan usahatani tomat konvensional.
Efisiensi usahatani tomat diidentifikasi dengan perhitungan dan perbandingan nilai RC rasio dari kedua metode usahatani. nilai RC rasio yang
dibandingkan adalah nilai RC rasio tunai dan RC rasio total. Semakin besar nilai RC rasio menunjukkan bahwa usahatani tersebut semakin efieisen untuk
dilaksanakan. Efektivitas faktor produksi usahatani tomat diidentifikasi melalui faktor produksi yang digunakan dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Tahap
identifikasi ini dimulai dari pengumpulan data yang dilanjutkan dengan evaluasi model dugaan untuk mengetahui variabel apa yang berpengaruh secara efektif
dalam keberhasilan produksi tomat, yang berakhir pada interpretasi data untuk mengetahui seberapa besar penambahan produksi yang dihasilkan dari hasil
peningkatan variabel input. Sedangkan tolak ukur keberhasilan usahatani dapat diketahui dengan mengidentifkasi pengaruh penerapan Standar Operasional
Prosedur SOP yang dilakukan petani melalui analisis pendapatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani diperoleh dari selisih antara penerimaan yang
dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan dari kedua metode usahatani tomat. Semakin besar nilai pendapatan usahatani yang diperoleh pelaku usahatani, maka
menunjukkanbahwa metode usahatani yang dilakukan tersebut semakin berhasil. Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai usahatani tomat berbasis Standar
Operasional Prosedur SOP dengan usahatani tomat konvensional dan dapat dijadikan rekomendasi dalam melaksanakan kegiatan usahatani. Serangkaian
pemikiran operasional disajikan pada Gambar 6.
_________Peluang dan potensi________ Potensi alam
Pertumbuhan penduduk, perekonomian, pendapatan, pendidikan, sektor industri dan
pariwisata ï peningkatan konsumsi tomat _____________Tantangan__________
Persaingan kualitas dan kontinensi serta kuantitas dan kontinuitas
Fluktuasi produksi
Peningkatan produksi tomat melalui penerapan Standar Operasional Prosedur SOP
Biaya produksi meningkat
Produksi tomat meningkat
Tolak ukur keberhasilan usahatani
Fungsi Produksi Cobb- Douglass
Analisis RC Ratio
Identifikasi faktor pengaruh produksi tomat
Perbandingan sistem usahatani tomat
Analisis Pendapatan Usahatani
Identifikasi pengaruh penerapan SOP
Rekomendasi untuk meningkatkan produksi tomat pendapatan usahatani tomat
Pendapatan dan kesejahteraan petani ?
Efisiensi usahatani tomat
Efektivitas faktor produksi usahatani
tomat
Gambar 6 Kerangka pemikiran operasional analisis usahatani tomat berbasis Standar Operasional Prosedur SOP di Bandung Barat
31