Ketersediaan Sarana dan Prasarana

15 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kelompok Faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilihat dari karakteristik kelompok faktor situasional dan karakteristik anggotanya faktor personal. Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan kelompok Rakhmat 2001a.

1. Faktor Situasional

a. Jumlah Kelompok

Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan kelompok. Faktor lain yang mempengaruhi hubungan prestasi kerja dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok. Apabila tujuan kelompok memerlukan kegiatan yang konvergen, maka hanya diperlukan kelompok kecil agar sangat produktif, sedangkan apabila tujuan kelompok divergen, diperlukan jumlah angota kelompok yang lebih besar. Berdasarkan segi komunikasi, makin besar kelompok, makin besar kemungkinan sebagian besar anggota tidak mendapat kesempatan berpartisipasi. Dalam kelompok yang besar, partisipasi akan makin memusat pada orang yang memberikan kontribusi terbanyak. Komunikasi akan lebih tersentralkan pada orang-orang tertentu. Pada kelompok besar ada beberapa orang yang dominan, sebagian besar pasif. Pada kelompok kecil, tingkat partisipasi setiap anggota relatif sama Rakhmat 2001a.

b. Jaringan Komunikasi

Rakhmat 2001a mengungkapkan bahwa kelompok roda, yaitu kelompok yang biasanya pemimpin menjadi fokus perhatian, hanya afektif pada saat memecahkan permasalahan yang mudah dan memberikan tingkat kepuasan yang rendah kepada kelompok. Pada kelompok tipe lingkaran, dapat mampu menyelesaikan permasalahan yang lebih kompleks. Penelitian lain menunjukkan bahwa pola semua saluran bintang adalah pola komunikasi yang paling efektif, karena tidak terpusat pada satu orang pemimpin, dan pola ini dapat memberikan kepuasan bagi para anggota-anggota, dan yang paling cepat menyelesaikan tugas.

c. Kohesi Kelompok

Kohesi kelompok yang didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok Rakhmat 2001a. Kohesi kelompok dapat diukur dari 1 ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain, 2 ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan 3 sejauh mana anggota tertarik pada kelompok untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kohesi kelompok berkaitan erat dengan produktivitas, moral, dan efisiensi komunikasi. Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman, dan terlindung. Oleh karena itu komunikasi menjadi lebih bebas, lebih terbuka dan lebih sering. Kelompok yang sangat kohesif memiliki suasana yang mempertinggi umpan balik, dan karena itu mendorong komunikasi lebih efektif. 16

d. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok Cragan Wright 1980; Rakhmat 2001a. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi. Kepemimpinan dapat diukur melalui suasana yang terjadi di dalam kelompok akibat komunikasi yang terjadi. Tiga gaya kepemimpinan menurut White dan Lippit 1960; Rakhmat 2001a terdapat tiga gaya kepemimpinan, yaitu otoriter, demokratis, dan laissez faire.

2. Faktor Personal

Cragan dan Wright 1980, Rakhmat 2001a berpendapat bahwa terdapat dua dimensi interpersonal yang mempengaruhi keefektifan kelompok, yaitu kebutuhan interpersonal dan proses internasional. Faktor personal yang mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu usia, suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaaan, pendapatan, kepribadian, dan homogenitas, dan heterogenitas kelompok. Proses personal meliputi keterbukaan disclusure, percaya, dan empati. Beberapa ilustrasi suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok yang efektif, adalah sebagai berikut Jhonson Jhonson 2012: a. Tujuan dijelaskan dan disesuaikan sehingga sesuai tujuan perorangan dan tujuan kelompok. Tujuan dibuat secara bersama-sama sehingga semua anggota dapat menjalankannya dan dapat mencapai tujuan tersebut. b. Komunikasi dua arah, dan penegasannya pada ide-ide perasaan yang terbuka dan jelas. c. Keikutsertaan dan kepemimpinan antar anggotanya, pencapaian tujuan, pemeliharaan hubungan antar anggotanya, dan perubahan pengembangan digaris bawahi. d. Kemampuan dan informasi yang dimiliki menentukan pengaruh dan kekuasaan, perjanjian dibuat untuk meyakinkan bahwa tujuan dan kebutuhan perorangan terpenuhi, kekuasaan sama rata. e. Perbedaan timbul ketika anggota kelompok menyampaikan pandangan mereka, saling berdebat dan menyampaikan alasan dilihat sebagai kunci dalam mengambil keputusan yang berbobot dan kreatif dan pemecahan masalah. f. Konflik kepentingan dihadapi dengan menggunakan negosiasi yang menyatukan dan jalan tengah sehingga persetujuan dapat tercapai yang merupakan hasil bersama dan memuaskan semua anggotanya. Keterampilan perorangan, kelompok, dan antar anggota kelompok ditekankan, kesatuan meningkat karena tingkat kepuasan yang tinggi, perhatian, penerimaan, dukungan, dan kepercayaan, setiap anggotanya mendapat dukungan. Ukuran Efektivitas Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan atau sasaran yang diharapkan, maka hal tersebut dikatakan tidak efektif. Pencapaian tujuan yang efektif atau tidak efektif dalam suatu organisasi dapat dilihat dari Siagian 2008; Sukadi 2007: a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

6 77 85

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak

4 101 177

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97

Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Emas Agincourt Resources Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Batangtoru Tapanuli Selatan

10 110 149