Kekompakan Kelompok Group Cohesiveness

8 kelompok; 4 tujuan kelompok; 5 keterpaduan atau integrasi; 6 kerjasama atau kegiatan kooperatif dan 7 besarnya kelompok Sudjati 1981. Kohesivitas pada umumnya dikaitkan dengan dorongan untuk tetap bersama berada di dalam kelompoknya Gibson et al. 2003. Pada kelompok dengan kohesivitas tinggi yang disertai dengan adanya penyesuaian yang tinggi dengan tujuan individu, maka kelompok tersebut akan berorientasi ke arah pencapaian tujuan. Selain itu juga dicirikan dengan adanya keinginan untuk menetapkan tujuan kelompok dan cara pencapaian dengan baik Trihapsari Nashori 2011. Kohesivitas suatu kelompok sosial juga dapat diukur melalui komitmen yang tinggi, daya tarik tertentu, ukuran kelompok, dan kesempatan berinteraksi Jewell 1998.

6. Suasana Kelompok Group Atmosphere

Slamet 1978 mengatakan bahwa suasana kelompok menyangkut keadaan moral, sikap, dan perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam kelompok. Sebagai indikatornya dapat dilihat pada sikap anggota, mereka bersemangat atau sebaliknya apatis terhadap kegiatan dan kehidupan kelompok. Kelompok menjadi semakin dinamis jika anggota kelompok semakin bersemangat dalam kegiatan dan kehidupan kelompok. Suasana kelompok dipengaruhi oleh berbagai hal di antaranya adalah hubungan antara para anggota kelompok, kebebasan berpartisipasi dan lingkungan fisik. Leilani dan Hasan 2006 pada penelitiannya mengenai dinamika kelompok tani menerangkan bahwa suasana kelompok meliputi sikap mental dan perasaan yang terdapat di dalam kelompok. Dalam menciptakan suasana kelompok yang baik, perlu diciptakan moral yang penuh dengan semangat. Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai suasana kelompok antara lain ketegangan yang terjadi di dalam kelompok, keramahan dan kekerabatan, lingkungan fisik, dan demokratis.

7. Tekanan Kelompok Group Pressure

Tekanan pada kelompok adalah tekanan-tekanan dalam kelompok yang menimbulkan ketegangan pada kelompok untuk menimbulkan dorongan ataupun motivasi dalam mencapai tujuan kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok group pressure adalah membantu kelompok mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok, membantu anggota kelompok memperkuat pendapatnya serta memantapkan hubungan dengan lingkungan sosialnya. Cartwright dan Zander 1968 menyatakan bahwa kelompok dapat memberikan tekanan kepada para anggotanya melalui nilai-nilai tertentu yang mengikat perilaku anggota dalam kehidupan berkelompok. Tekanan akan mendorong bertindak untuk mencapai tujuan kelompok, sedangkan tekanan yang berasal dari luar dapat muncul sendiri atau dicari dalam bentuk tantangan untuk peningkatan prestasi atau kritik dari luar kelompok.

8. Maksud Terselubung Hidden Agenda

Mardikanto 1993 menyatakan bahwa maksud tersembunyi adalah emosional berupa perasaan, konflik, motif, harapan, aspirasi dan pandangan yang tidak terungkap yang dimiliki oleh anggota kelompok. Terpenuhinya maksud terselubung anggota akan mendorong semakin aktifnya anggota kelompok dalam 9 melaksanakan tugas dan kegiatan kelompok yang akan mendorong semakin dinamisnya suatu kelompok. Karakteristik Internal dan Eksternal Anggota yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Kedinamisan suatu kelompok dapat dicapai dari kedimisan anggota melalui interaksi yang dibangun dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok dan untuk mengetahui baik tidaknya kelompok tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis karakteristik dan perilaku anggota kelompok. Mengacu pada penelitian yang dilakukan Nuryanti dan Swastika 2011, Khairullah 2003, Mulyandari 2001 bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dinamika kelompok. Menurut Nuryanti dan Swastika 2011 terdapat faktor internal dan eksternal anggota kelompok yang berpengaruh terhadap dinamika kelompok tani, yaitu lamanya berusaha tani, ketersediaan bantuan modal, intensitas penyuluhan, dan pendampingan. Penelitian yang dilakukan Khairullah 2003 menunjukkan hasil bahwa faktor internal anggota yang mempengaruhi dinamika kelompok yaitu tingkat kekosmopolitan anggota, sedangkan faktor eksternal anggota yang mempengaruhi dinamika kelompok yaitu pelatihan yang pernah diikuti anggota. Selanjutnya Mulyandari 2001 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor internal anggota yang mempengaruhi dinamika kelompok yaitu tingkat kekosmpolitan, dan pendidikan formal, sedangkan faktor eksternal anggota yang mempengaruhi dinamika kelompok yaitu dukungan kelembagaan, dan interaksi yang dilakukan kelompok. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok meliputi faktor internal anggota dan faktor eksternal anggota. Faktor internal yang mempengaruhi dinamika kelompok meliputi pendidikan formal, pelatihan yang diikuti, dan motivasi kerja anggota. Faktor eksternal yang mempengaruhi dinamika kelompok meliputi intensitas penyuluhan, pendampingan, interaksi kelompok, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

1. Karakteristik Internal

Pada dasarnya perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh karakteristik di dalam dirinya. Mardikanto 1993 mengungkapkan bahwa karakteristik individu adalah sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang dan berhubungan dengan aspek kehidupan, misalnya umur, jenis kelamin, posisi, jabatan, status sosial, dan agama. Dengan demikian karakteristik internal anggota kelompok adalah sifat- sifat yang melekat pada diri anggota kelompok yang diwujudkan dalam pola pikir, dan tindakan di dalam kelompok yang akan mempengaruhi aktivitas di dalam kelompok. Faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendidikan formal, pelatihan yang diikuti, dan motivasi kerja anggota.

a. Tingkat Pendidikan Formal

Pendidikan merupakan sebagai usaha mengadakan perubahan perilaku berdasarkan ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman yang sudah diakui dan diterima oleh masyarakat Padmowihardjo 1994. Slamet 2002 mengungkapkan bahwa pendidikan seseorang mempengaruhi perilaku individu baik dari segi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

6 77 85

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak

4 101 177

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Perbankan dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 72 97

Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Emas Agincourt Resources Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Batangtoru Tapanuli Selatan

10 110 149