menghasilkan nilai sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dengan stabilitas dimensi yang tinggi.
Gambar 5 menunjukkan bahwa papan partikel dengan jenis ekstender ekstrak tanin T memiliki nilai kerapatan tertinggi. Hal ini diduga karena ekstrak
tanin mengandung senyawa phenol, yang dapat membantu dalam proses perekatan sehingga kontak antar partikel menjadi lebih kuat, kompak dan padat. Sedangkan
pada kulit kayu selain mengandung tanin juga terdapat zat ekstraktif yang dapat mengurangi kekuatan rekat diantara partikel kayu. Pada papan jenis ekstender
residu R, menghasilkan nilai kerapatan terendah karena tanin yang terkandung didalamnya telah hilang karena sebelumnya kulit telah mengalami proses
ekstraksi. Dari Gambar 5 dapat dilihat adanya kecenderungan peningkatan nilai
kerapatan seiring dengan bertambahnya kadar ekstender. Hal ini diduga karena ikatan antar partikel akan semakin kompak, padat dan rapat dengan semakin
banyaknya kadar ekstender yang ditambahkan maka kerapatan papan juga akan semakin meningkat.
Untuk mengetahui pengaruh jenis dan kadar ekstender serta interaksi antara keduanya terhadap kerapatan papan partikel, maka dilakukan analisis
keragaman ANOVA dengan selang kepercayaan 95 yang tersaji pada Tabel 3. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa jenis dan kadar ekstender serta
interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kerapatan papan partikel.
Tabel 3 Analisis keragaman kerapatan papan partikel
SK DB
JK KT
F-hit PrF
Jenis Ekstender 2
0.00634444 0.00317222
3.21 0.0766
tn
Kadar Ekstender 1
0.00080000 0.00080000
0.81 0.3861
tn
Jenis EkstenderKadar 2
0.00123333 0.00061667
0.62 0.5525
tn
Ekstender Keterangan :
DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat
KT : Kuadrat Tengah : Nyata
: Sangat nyata tn : Tidak nyata
4.1.2 Kadar Air
Nilai rata-rata kadar air papan partikel sebesar 10,43 dengan kisaran antara 10,21 sampai dengan 10,48. Secara keseluruhan nilai kadar air papan
partikel telah memenuhi persyaratan JIS A 5908 2003 yaitu sebesar 5 sampai dengan 13. Histogram nilai kadar air secara lengkap tersaji pada Gambar 6.
Gambar 6 Histogram kadar air papan partikel. Gambar 6 menunjukkan bahwa papan partikel jenis ekstender residu R
memiliki nilai kadar air tertinggi yaitu sebesar 10,68, sedangkan papan partikel jenis ekstender serbuk S memiliki kadar air terendah yaitu sebesar 10,21.
Apabila dibandingkan dengan hasil penelitian pembuatan papan partikel dari kayu akasia tanpa penambahan ekstender dengan perekat urea formaldehida yang
dilakukan oleh Maharani et al. 2001, menghasilkan nilai kadar air sebesar 12,68. Maka nilai kadar air papan partikel dengan penambahan ekstender
menghasilkan nilai kadar air yang lebih baik. Penambahan ekstender berupa serbuk, ekstrak tanin dan residu akan
mengisi rongga-rongga diantara partikel kayu sehingga tidak banyak terdapat rongga atau pori diantara partikel yang dapat diisi air. Maka jumlah air yang
masih tertinggal didalam rongga sel dan diantara partikel selama proses pengerasan perekat dengan kempa panas, akan lebih sedikit.
Pada Gambar 6 dapat dilihat kecenderungan peningkatan kadar air dengan semakin banyaknya perekat yang digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan
Haygreen dan Bowyer 1996, yang mengemukakan bahwa kadar air papan partikel akan semakin rendah dengan semakin banyaknya perekat yang
digunakan, karena kontak antara partikel akan semakin rapat sehingga air akan sulit untuk masuk diantara partikel kayu. Ketidaksesuaian ini dapat diduga karena
selain jumlah perekat, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar air papan yaitu kadar air sebelum kempa panas, jumlah air yang terkandung pada
perekat serta kelembaban udara sekelilingnya, karena papan partikel ini terdiri atas bahan-bahan yang mengandung lignoselulosa sehingga bersifat higroskopis
Untuk mengetahui pengaruh jenis dan kadar ekstender, serta interaksi antara keduanya terhadap kadar air papan partikel, maka dilakukan analisis
keragaman ANOVA dengan selang kepercayaan 95 yang tersaji pada Tabel 4. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis dan kadar ekstender
serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air papan partikel yang dihasilkan.
Tabel 4 Analisis keragaman kadar air papan partikel
SK DB
JK KT
F-hit PrF
Jenis Ekstender 2
0.28687778 0.14343889
3.32 0.0711
tn
Kadar Ekstender 1
0.06600556 0.06600556
1.53 0.2399
tn
Jenis EkstenderKadar 2
0.02707778 0.01353889
0.31 0.7366
tn
Ekstender Keterangan :
DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat
KT : Kuadrat Tengah : Nyata
: Sangat nyata tn : Tidak nyata
4.1.3 Pengembangan Tebal Thickness Swelling