Pengembangan Tebal Thickness Swelling

digunakan, karena kontak antara partikel akan semakin rapat sehingga air akan sulit untuk masuk diantara partikel kayu. Ketidaksesuaian ini dapat diduga karena selain jumlah perekat, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar air papan yaitu kadar air sebelum kempa panas, jumlah air yang terkandung pada perekat serta kelembaban udara sekelilingnya, karena papan partikel ini terdiri atas bahan-bahan yang mengandung lignoselulosa sehingga bersifat higroskopis Untuk mengetahui pengaruh jenis dan kadar ekstender, serta interaksi antara keduanya terhadap kadar air papan partikel, maka dilakukan analisis keragaman ANOVA dengan selang kepercayaan 95 yang tersaji pada Tabel 4. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis dan kadar ekstender serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air papan partikel yang dihasilkan. Tabel 4 Analisis keragaman kadar air papan partikel SK DB JK KT F-hit PrF Jenis Ekstender 2 0.28687778 0.14343889 3.32 0.0711 tn Kadar Ekstender 1 0.06600556 0.06600556 1.53 0.2399 tn Jenis EkstenderKadar 2 0.02707778 0.01353889 0.31 0.7366 tn Ekstender Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat KT : Kuadrat Tengah : Nyata : Sangat nyata tn : Tidak nyata

4.1.3 Pengembangan Tebal Thickness Swelling

Pada gambar 7a nilai rata-rata pengembangan tebal setelah perendaman selama 2 jam berkisar antara 12,04 sampai dengan 16,30. Sedangkan nilai rata-rata pengembangan tebal setelah perendaman selama 24 jam seperti yang ditunjukkan pada gambar 7b berkisar antara 21.70 sampai dengan 30.96. Gambar 7a Perendaman 2 jam. Gambar 7b Perendaman 24 jam. Gambar 7 Histogram pengembangan tebal papan partikel. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Tabel 5, bahwa jenis ekstender memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman selama 2 jam. Oleh karena itu, dilakukan uji lanjut Duncan untuk mengetahui pengaruh jenis ekstender yang terbaik sebagaimana terlihat pada Tabel 6. Tabel 5 Analisis keragaman pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 2 jam SK DB JK KT F-hit PrF Jenis Ekstender 2 33.30341111 16.65170556 14.36 0.0007 Kadar Ekstender 1 3.21733889 3.2173389 2.78 0.1216 tn Jenis EkstenderKadar 2 0.24547778 0.12273889 0.11 0.9004 tn Ekstender Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat KT : Kuadrat Tengah : Nyata : Sangat nyata tn : Tidak nyata Tabel 6 Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 2 jam Perlakuan Rata-Rata Jumlah Wilayah Berganda Pengembangan Tebal Contoh Uji Duncan α=0.05 Papan Partikel Residu 15.8200 6 A Serbuk 14.8233 6 A Ekstrak Tanin 12.5683 6 B Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa jenis ekstender ekstrak tanin T menghasilkan pengembangan tebal yang lebih kecil dibandingkan kedua jenis ekstender lainnya. Pengaruh jenis ekstender terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman selama 2 jam dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Pengaruh jenis ekstender terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 2 jam. Hasil analisis keragaman pada Tabel 7 menunjukkan bahwa jenis ekstender memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman selama 24 jam. Tabel 7 Analisis keragaman pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 24 jam SK DB JK KT F-hit PrF Jenis Ekstender 2 179.7555111 89.8777556 6.58 0.0118 Kadar Ekstender 1 33.0213556 33.0213556 2.42 0.1459 tn Jenis EkstenderKadar 2 12.7821778 6.3910889 0.47 0.6372 tn Ekstender Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat KT : Kuadrat Tengah : Nyata : Sangat nyata tn : Tidak nyata Tabel 8 Hasil uji lanjut Duncan terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 24 jam Perlakuan Rata-Rata Jumlah Wilayah Berganda Pengembangan Tebal Contoh Uji Duncan α=0.05 Papan Partikel Residu 29.527 6 A Serbuk 24.043 6 B Ekstrak Tanin 22.053 6 B Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa jenis ekstender ekstrak tanin T menghasilkan pengembangan tebal yang lebih kecil dibandingkan kedua jenis ekstender lainnya. Pengaruh jenis ekstender terhadap nilai pengembangan tebal setelah perendaman selama 24 jam dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Pengaruh jenis ekstender terhadap pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman 24 jam. Papan partikel jenis ekstender ekstrak tanin T menghasilkan nilai rataan pengembangan tebal yang lebih rendah, sedangkan penambahan serbuk kulit S pada papan partikel menghasilkan nilai pengembangan tebal yang lebih besar hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Starecki 1984, diacu dalam Sulastiningsih et al. 1988, bahwa terjadi peningkatan baik penyerapan air maupun pengembangan tebal papan partikel dengan adanya penambahan kulit. Keberadaan kulit diatas batas proporsi tertentu dapat memberikan efek yang merugikan terhadap kekuatan dan stabilitas dimensi Tsoumis 1991. Karena kandungan zat ekstraktif dalam kulit dapat menghalangi perekat untuk bereaksi dengan komponen dalam dinding sel kayu seperti selulosa. Kandungan senyawa phenol dalam ekstrak tanin dapat membantu dalam proses perekatan, sehingga tanin dapat mengikat partikel lebih kuat, kompak dan padat sehingga tidak banyak terdapat rongga dan pori diantara partikel yang dapat diisi oleh air Peningkatan pengembangan tebal sejalan dengan waktu perendaman, ukuran ketebalan papan dan kerapatan papan yang dibuat Haygreen dan Bowyer 1996. Perendaman selama 24 jam menghasilkan nilai pengembangan tebal yang lebih besar dibandingkan dengan perendaman selama 2 jam. Semakin lama waktu perendaman, maka pengembangan tebal papan partikel akan semakin besar namun peningkatan besarnya pengembangan tebal sampai batas titik jenuh serat TJS, dimana papan partikel telah jenuh untuk menyerap air.

4.1.4 Daya Serap Air Water Absorption