TS : pengembangan tebal T
1
: tebal sebelum direndam cm T
2
: tebal setelah direndam cm
4. Daya Serap Air Water Absorption
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm dalam keadaan kering udara ditimbang B
1
. Kemudian contoh uji direndam dalam air pada suhu kamar selama 2 jam dan 24 jam. Selanjutnya contoh uji diangkat dan tiriskan sampai tidak ada
lagi air yang menetes yaitu selama ±30 menit, kemudian ditimbang kembali beratnya B
2
. Daya serap air dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : WA : daya serap air
B
1
: berat sebelum direndam g B
2
: berat setelah direndam g
b. Pegujian Sifat Mekanis
1. Kekakuan Lentur Modulus of Elasticity, MOE
Contoh uji berukuran 5 cm x 20 cm x 1 cm dalam keadaan kering udara diukur dimensi panjang, lebar b dan tebal h. Kemudian contoh uji
dibentangkan pada mesin uji Universal Testing Machine UTM dengan jarak sangga 15 cm L. Setelah itu beban diberikan tegak lurus diatas permukaan
contoh uji tepat ditengah-tengah jarak sangga. Pada saat pembebanan dicatat besarnya defleksi y yang terjadi setiap selang beban tertentu P. Beban tekan
diberikan sampai contoh uji patah. Sketsa pengujian dapat dilihat pada Gambar 2.
P 30cm
L2 L2 L = 15
Gambar 2 Pengujian kekakuan lentur MOE dan keteguhan patah MOR. Keteguhan lentur dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : MOE : kekakuan lentur kgcm
2
P : perubahan beban yang digunakan kg L : jarak sangga cm
y : perubahan defleksi setiap perubahan beban cm b : lebar contoh uji cm
h : tebal contoh uji cm
2. Keteguhan Patah Modulus of Rupture, MOR
Contoh uji berukuran 5 cm x 20 cm x 1 cm dalam keadaan kering udara diukur dimensi panjang, lebar b dan tebal h. Kemudian contoh uji
dibentangkan pada mesin uji Universal Testing Machine UTM dengan jarak sangga 15 cm L. Setelah itu beban diberikan tegak lurus diatas contoh uji tepat
ditengah-tengah jarak sangga. Beban tekan diberikan sampai contoh uji patah, kemudian dicatat beban maksimumnya P. Sketsa pengujian dapat dilihat pada
Gambar 2. Keteguhan patah dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
MOR : keteguhan patah kgcm
2
P : berat beban sampai patah kg L : panjang bentang cm
b : lebar contoh uji cm h : tebal contoh uji cm
3. Keteguhan Rekat Internal Internal Bond
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm dalam keadaan kering udara diukur panjang dan lebarnya untuk menghitung luas permukaan A. Setelah itu
contoh uji direkatkan diantara permukaan dua blok kayu yang berukuran 5 cm x 5 cm dengan perekat epoxy dan dibiarkan hingga mengering selama 24 jam.
Kemudian contoh uji diletakkan pada mesin uji dan ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai diketahui nilai beban maksimumnya P dengan posisi seperti
terlihat pada Gambar 3. Beban tarik
Blok kayu Contoh uji
Blok kayu
Beban tarik
Gambar 3 Pengujian keteguhan rekat internal internal bond. Keteguhan rekat internal dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : IB : keteguhan rekat internal kgcm
2
P : beban maksimum yang diberikan kg A : luas permukaan contoh uji cm
2
4. Kuat Pegang Sekrup
Sekrup berdiameter 3,1 mm dan panjang 13 mm dimasukkan kedalam contoh uji berukuran 5 cm x 10 cm x 1 cm hingga kedalaman 8 mm. Proses
pengujian dilakukan dengan cara contoh uji diapit pada sisi kanan dan kiri seperti terlihat pada Gambar 4. Sekrup ditarik keluar dengan beban maksimum yaitu
sampai sekrup tersebut tercabut. Nilai kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai dalam satuan kilogram kg.
10 cm
5 cm Posisi sekrup
Gambar 4 Pengujian kuat pegang sekrup.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Sifat Fisis Papan Partikel