Kekakuan Lentur Modulus of Elasticity, MOE

Jenis EkstenderKadar 2 8.9596000 4.4798000 0.17 0.8461 tn Ekstender Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat KT : Kuadrat Tengah : Nyata : Sangat nyata tn : Tidak nyata

4.2 Sifat Mekanis Papan Partikel

4.2.1 Kekakuan Lentur Modulus of Elasticity, MOE

Rata-rata nilai MOE papan partikel adalah 12.844,81 kgcm², dengan kisaran antara 10.275,09 kgcm² sampai dengan 15.501,04 kgcm². Nilai MOE seluruh papan partikel yang dihasilkan dalam penelitian ini belum memenuhi persyaratan JIS A 5908 2003 yaitu minimum 20.400 kgcm². Nilai MOE papan partikel selengkapnya tersaji pada Gambar 11. Gambar 11 Histogram kekakuan lentur MOE papan partikel. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis dan kadar ekstender terhadap MOE papan partikel yang dihasilkan. Namun jenis ekstender berpengaruh nyata terhadap MOE papan partikel yang dihasilkan. Hasil analisis sidik ragam selengkapnya tersaji pada Tabel 11. Tabel 11 Analisis keragaman kekakuan lentur MOE papan partikel SK DB JK KT F-hit PrF Jenis Ekstender 2 49280041.2 24640020.60 6.50 0.0122 Kadar Ekstender 1 70.5889.82 70.5889.82 0.19 0.6738 tn Jenis EkstenderKadar 2 6496650.91 32.48325.46 0.86 0.4490 tn Ekstender Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jangkauan Kuadrat KT : Kuadrat Tengah : Nyata : Sangat nyata tn : Tidak nyata Tabel 12 Hasil uji lanjut Duncan terhadap kekakuan lentur MOE papan partikel Perlakuan Rata-Rata MOE Jumlah Wilayah Berganda Papan Partikel kgcm² Contoh Uji Duncan α=0.05 Serbuk 14457 6 A Ekstrak Tanin 13507 6 A Residu 10570 6 B Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa jenis ekstender serbuk S menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kedua jenis ekstender lainnya terhadap MOE papan partikel. Pengaruh jenis ekstender terhadap MOE papan partikel, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Pengaruh jenis ekstender terhadap kekakuan lentur MOE papan partikel. Gambar 12 menunjukkan MOE tertinggi dihasilkan dari papan partikel jenis ekstender serbuk S, diikuti dengan ekstender ekstrak tanin T, dan residu R. Hal ini diduga adanya kandungan tanin dalam serbuk kulit kayu. Tanin mengandung senyawa phenol yang dapat membantu proses perekatan. Papan partikel dengan jenis ekstender ekstrak tanin T menghasilkan rata-rata MOE lebih tinggi dibandingkan residu R. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan senyawa phenol dalam ekstrak tanin sedangkan pada jenis ekstender residu sudah tidak mengandung tanin karena telah mengalami proses ekstraksi sebelumnya. Jika dibandingkan dengan nilai MOE hasil penelitian Maharani et al. 2001 yaitu 15.724,12 kgcm², maka nilai MOE papan partikel hasil penelitian ini lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah perekat yang digunakan lebih sedikit karena adanya penambahan ekstender dalam campuran perekat. Deppe dan Hoffman 1972, diacu dalam Sulastiningsih et al. 1988, pemberian campuran kulit akan menurunkan sifat mekanis papan partikel MOE, MOR, keteguhan rekat internal dan keteguhan geser.

4.2.2 Keteguhan Patah Modulus of Rupture, MOR