16
analog. Gelombang analog ini akan dicuplik menjadi digital menggunakan multiplexer. Selanjutnya dilakukan proses demultiplexing. Secara matematis,
demultiplexing dapat dibayangkan seperti transpose sebuah matriks yang besar sehingga baris dari matriks yang dihasilkan dapat dibaca sebagai trace seismik
yang direkam pada offset yang berbeda yang mengubah bentuk urutan waktu ke
dalam bentuk urutan trace Talagapu, 2005.
2.3.2. Geometri
Data seismik dari lapangan yang akan digunakan harus dikoreksi geometri terlebih dahulu. Koreksi ini dilakukan dengan memberi alamat terlebih dahulu
setiap shoot point, sehingga kedudukannya dipermukaan terdefinisi. Informasi kedudukan shoot point dan receiver dipermukaan diberikan oleh pengukuran
topografi dan laporan observer, yang harus diterjemahkan ke spread sheet di processing.
Menurut Jusri 2004, pada flow ini dilakukan pendefinisian geometri dari data yang telah di-loading, sesuai dengan geometri penembakan pada saat
pengambilan data di lapangan. Informasi mengenai geometri akan menjadi suatu identitas header dari trace seismik yang terekam, dan akan menjadi suatu atribut
yang sangat vital dalam pengolahan data seismik selanjutnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyusun file geometri Victor, 2010 :
1. Jumlah channel atau receiver per shoot point 2. Jarak antar shoot point dan receiver bila tidak ada data topografi
3. Arah penembakan azimuth 4. Letak channel pertama terhadap penembakan
5. Penyimpangan dari letak yang seharusnya shoot point terhadap lintasan.
17
2.3.3. Automatic Gain Control AGC
Sinyal yang diterima meliputi sinyal refleksi, refraksi, ground roll dan noise lingkungan, serta segala objek yang memiliki amplitudo yang bervariasi.
AGC berfungsi untuk mengurangi atau memperkuat sinyal yang masuk agar tetap berada pada tingkat sinyal yang diinginkan Veeken, 2007.
2.3.4. True Amplitude Recovery TAR
Koreksi TAR dimaksudkan untuk mengkoreksi amplitudo data seismik sehingga seolah - seolah setiap permukaan pemantul memperoleh energi yang
sama. Pada penjalaran gelombang seismik dari source ke titik pantul dan kemudian ke receiver di permukaan, energi gelombang akan semakin melemah
karena akibat efek penyebaran dan proes penyerapan energi oleh lapisan – lapisan
batuan yang dilaluinya Victor, 2010.
2.3.5. Koreksi Normal Move Out NMO
Koreksi NMO berfungsi untuk menghilangkan pengaruh jarak atau offset terhadap waktu penjalaran gelombang Victor, 2010. Koreksi NMO ini berkaitan
dengan analisa kecepatan dari reflektor atau lapisan batuan.
2.3.6. Koreksi Dip Move Out DMO