41
3.3.1. SEG – D load
SEG - D load berfungsi untuk membaca rekaman yang sesuai dengan SEG – D. SEG – D load dapat membaca format data dalam multiplexed maupun
demultiplexed ProMAX 2D Version 5000, 2011. Format data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah demultiplexed. Tipe sercel yang digunakan adalah
408 XL. Banyaknya data yang di-input sejumlah dengan raw data. Line AB memiliki lima raw data dan line CD memilki tiga raw data. Gambar 29
menunjukan spesifikasi dari parameter SEG – D Input.
Gambar 29. Spesifikasi Parameter SEG – D Input
3.3.2. SEG – D gabung
SEG - D gabung berfungsi untuk menggabungkan semua raw data yang telah di-load pada flow SEG
– D load. Gambar 48 Lampiran 2 merupakan perintah-perintah yang terdapat didalam flow SEG
– D gabung.
42
3.3.3. Geometri
Flow geometri berfungsi untuk mengkoreksi geometri agar sesuai dengan kondisi di lapangan saat pengambilan data. Gambar 30 menunjukkan kotak
dialog dari 2D Marine Geometry Spreadsheet.
Gambar 30. Kotak dialog 2D Marine Geometry Menu file berfungsi untuk memanggil data yang akan diolah. Data yang
diambil merupkan data geometri, yaitu LKIAB.190. Menu setup dan Auto-2D berfungsi untuk menspesifikasikan konfigurasi global dan informasi operasional
yang digunakan dalam aplikasi ProMAX 2D Version 5000, 2011. Gambar 31 a menunjukkan kotak dialog dari menu file. Gambar 31 b menunjukkan kotak
dialog dari menu Auto-2D. Sedangkan Gambar 31 c menunjukkan kotak dialog dari menu setup. Aplikasi dari menu setup meliputi Jusri, 2004 :
a. Assign Midpoints Method Pada parameter ini disediakan pilihan metode binning yang akan digunakan.
Masukan yang diberikan dalam parameter ini mempengaruhi pilihan-pilihan yang disediakan oleh menu lainnya. Dalam pengolahan berikut, metode yang
digunakan adalah Matching pattern number in the SIN and PAT spreadsheet.
b. Nominal receiver station interval Parameter ini berisi input nominal receiver interval yang digunakan di
lapangan. Receiver interval yang digunakan adalah 12,5 meter.
43
c. Nominal source station interval Parameter ini berisi input nominal shot interval yang digunakan di lapangan.
Shot interval yang digunakan adalah 100 meter. d. Nominal sail line azimuth
Parameter ini berisi input nominal azimuth yang diukur sepanjang arah lintasan ke arah bertambahnya nomor receiver station atau source station, searah jarum
jam dari arah arah utara, dalam satuan derajat °. e. Nominal Source Depth
Parameter ini berisi input kedalaman dari sumber energi. Kedalaman sumber diukur dari permukaan perairan.
f. Nominal Receiver Depth Parameter ini berisi input kedalaman dari sumber penerima. Kedalaman
penerima diukur dari permukaan perairan. Nilai - nilai yang gunakan pada Gambar 34 tersebut berasal dari spesifikasi
konfigurasi global dan informasi operasional yang digunakan dalam akuisisi data, seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 4. Parameter Perekaman Komponen Perekaman
Keterangan Recording System
SEAL System Record Length
10 s Start of Data
By NAVIGATION Tape Format
SEG D SP Interval
100 meter
Sumber : BPPT 2010
44
a b
c Gambar 31. a Kotak Dialog Menu File b Kotak Dialog Menu Auto c Kotak
Dialog Menu Setup
45
Menu source menampilkan SIN Ordered Parameter File OPF Spreadsheet untuk memasukkan atau mengedit informasi mengenai sources.
Parameter ini yang perlu diisi adalah kotak source, FFID dan Stmr Azmth. Menu pattern menampilkan PAT Ordered Parameter File OPF Spreadsheet. Dalam
menu pattern ini tidak dimasukkan input apapun Jusri, 2004. Gambar 49 a menampilkan kotak dialog dari menu source. Gambar 49 b menampilkan kotak
dialog menu pattern Lampiran 2. Menu Binning akan membuka jendela Land 2D Binning. Menu ini
berfungsi untuk menghitung koordinat-koordinat CDP, memasukkan dan melakukan bin terhadap parameter-parameter binning untuk midpoints dan offset,
menghasilkan display QC dari data yang telah di-bin, dan untuk mengakhiri finalize input dan edit database. Gambar 50 a menampilkan kotak dialog
menu Binning Lampiran 2. Menu TraceQC akan membuka TRC Ordered Parameter File OPF
Spreadsheet. Kualitas hasil pendefinisian geometri dapat dievaluasi melalui menu ini. Salah satu parameter pendefinisian geometri yang sudah benar adalah dengan
menampilkan penampang antara CDP dan Offset. Apabila tampilan penampang tersebut telah menunjukkan susunan atau pola yang sesuai dengan
pola penembakan data di lapangan yang cenderung teratur, maka alur pengolahan data seismik dapat dilanjutkan. Apabila sebaliknya, maka pola pada tampilan
penampang tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu Jusri, 2004. Gambar 50 b menampilkan kotak dialog menu TraceQC Lampiran 2.
46
3.3.4. Analisis spektral