2.3.4 Perputaran Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, artinya piutang akan tertagih pada saat
tertentu dan akan timbul lagi pada penjualan seterusnya. Periode perputaran piutang usaha tergantung pada panjang pendeknya
ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Semakin lama persyaratan pembayaran kredit berarti semakin lama
terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang dan berarti makin kecil tingkat perputaran piutang usaha dalam suatu periode dan sebaliknya.
Hal tersebut juga sejalan dengan peryataan Munawir 2002:75, “ makin tinggi perputaran turnover menunjukkan modal
kerja yang ditanamkan dalam piutang tinggi , sebaliknya kalau ratio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga
memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam
kebijaksanaa pemberian kredit”. Menurut Riyanto 2001:90 menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan perputaran piutang adalah sebagai berikut : “Perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal dalam piutang yang
tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada
piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah.”
Universitas Sumatera Utara
Menurut Reeve 2005:407 : “ perputaran piutang adalah Usaha account receivable turn over untuk mengukur
seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun”.
Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu ditentukan dua faktor utama, yaitu penjualan
kredit dan rata-rata piutang. Rata-rata piutang dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan piutang awal periode dengan piutang akhir
periode dibagi dua. Adakalanya angka penjualan kredit untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan
sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan. Hal ini juga diperjelas pula dengan pendapat Syamsuddin 2002:49, yaitu:
“Semakin tinggi account receivables turn over suatu perusahaan semakin baik pengelolaan piutangnya.” Account receivable turn over
dapat ditingkatkan dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit, misalnya dengan dengan jalan memperpendek waktu
pembayaran. Tetapi kebijaksanaan seperti ini cukup sulit untuk diterapkan, karena dengan semakin ketatnya kebijaksanaan penjualan
kredit kemungkianan besar volume penjualan akan menurun, sehingga hal tersebut bukannya membawa kebaikan bagi perusahaan bahkan
sebaliknya. Perputaran piutang usaha merupakan rasio aktivitas yaitu
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan
Universitas Sumatera Utara
dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modal. Tingkat perputaran piutang usaha dapat dihitung dangan menggunakan rumus :
Perputaran Piutang =
Rasio perputaran piutang diartikan dengan berapa kali suatu perusahaan dalam setahun mampu “membalikkan” atau menerima
kembali kas dari piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang
dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang tertanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran
piutang rendah berarti ada over invesment dalam piutang sehingga dapat melakukan analisis piutang lebih lanjut, mungkin karena bagian
kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Penurunan rasio penjualan kredit dengan rata-rata piutang dapat disebabkan oleh faktor sebagai berikut :
1. Turunnya penjualan dan naiknya piutang 2. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjulan dalam jumlah
yang besar 3. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang
besar 4. Turunnya piutang dengan penjualan yang tetap
Penjualan Rata – Rata Piutang
1 kali = ............ kali
Universitas Sumatera Utara
5. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah
2.4 Likuiditas