2 Sari
Ramadhan 2012
Perputaran Piutang Usaha
dan perputaran Persediaan
terhadap Likuiditas pada
Perusahaan Makanan
Minuman yang terdaftar di BEI
periode 2007- 2009
Dependen : 1. Perputaran
Piutang Usaha 2. Perputaran
Persediaan Independen :
Likuiditas Secara parsial perputaran
piutang usaha berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap Likuiditas perusahaan,
dan perputaran persediaan berpengaruh positif
terhadap likuiditas. Secara simultan
perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan
berpengaruh positif terhadap likuiditas.
3 Dessy
Angraini Lubis
2012 Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Likuiditas pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Dependen :
1. Total Aktiva 2. Perputaran
Modal Kerja 3. Arus kas
Independen : Likuiditas
Secara Parsial Arus kas berpengaruh negatif
terhadap likuiditas, total aktiva dan perputaran
modal kerja tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap likuiditas. Secara
simultan total aktiva, perputaran modal kerja,
arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap likuiditas.
Sumber : Diolah oleh peneliti
2.7 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.7.1 Kerangka Konseptual
Menurut Erlina 2008 : 38 “ kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu maslah tertentu”.
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari
masalah yang ingin diteliti. Kerangka konseptual akan
menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian,
Universitas Sumatera Utara
yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen adalah perputaran arus kas, net
profit margin, dan receivables turnover sedangkan variabel dependen adalah likuiditas.
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban lancar pada saat jatuh tempo. Likuiditas
perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas,
piutang, surat berharga dan persediaan. Kas merupakan bagian dari aktiva lancar yang likuid dan dapat dipergunakan segera untuk
memenuhi kewajiban perusahaan. Kas juga merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Apabila
perputaran kas semakin tinggi maka akan semakin likuid perusahaan tersebut.
Keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kinerja yang baik dilakukan dengan perancanaan yang matang untuk hasil
yang maksimal, seperti meningkatkan penjualan dengan melakukan berbagai macam promosi, menekan biaya operasi, biaya adm,
ataupun biaya yang lain dapat dilihat dalam net profit
marginnya yang meningkat. Apabila net profit margin meningkat dalam suatu periode maka perusahaan juga dapat membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dengan kata lain net profit yang semakin tinggi berarti perusahaan juga semakin likuid.
Universitas Sumatera Utara
H1 H2
H3
H4 Piutang juga merupakan aktiva lancar yang paling likuid.
Piutang merupakan pos yang penting bagi sebagian perusahaan karena jumlahnya yang cukup besar. Keadaan perputaran piutang
yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan mengelola piutang sehingga dapat dikonversikan
menjadi kas, hal ini berarti likuiditas perusahaan pun dapat dipertahankan.
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut :
2.7.2 Hipotesis Penelitian