c. Perputaran Piutang X3 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.107 0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan nilai
�
ℎ�����
diperoleh sebesar -1.653 dari nilai �
�����
sebesar -2.021. Artinya berarti
�
�
ditolak dan �
diterima, artinya perputaran piutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap
likuiditas.
4.2.3.3 Pengujian Koefisien Determinasi
�
�
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati nilai 1. Koefisien determinasi R
square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan
meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.475
a
.226 .159
.38248
a
. Predictors: Constant, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y
Dari tabel atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0.475 yang menunjukkan bahwa
korelasi atau hubungan antara Likuiditas Current Ratio sebagai variabel dependen dengan perputaran kas, Net Profit margin, dan
perputaran piutang sebagai variabel independen mempunyai tingkat hubungan yang rendah yaitu sebesar 47.5. Tingkat hubungan yang
rendah ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.
Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,159. Angka ini mengidentifikasikan bahwa perubahan likuiditas variabel dependen
mampu dijelaskan oleh perputaran kas, net profit margin, dan perputaran piutang variabel independen sebesar 15.9 sedangkan
selebihnya sebesar 84.1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 0.38248
dimana semakin
Universitas Sumatera Utara
kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi likuiditas.
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian
Hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa hasil regresi berganda dengan menggunakan uji F tingkat
signifikansi α = 0.05 menunjukkan hasil uji ANOVA atau F test
menunjukkan �
ℎ�����
sebesar 3.402 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.28. Sedangkan
�
�����
sebesar 2.880 dicari dengan melihat df pembilang = 3, df penyebut = 35 dan taraf signifikan
α = 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan maka
�
�
diterima dan �
ditolak. Artinya bahwa antara perputaran kas, net profit margin NPM, dan perputaran piutang berpengaruh
secara simultan dalam memprediksi perubahan likuiditas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2010 – 2012 karena �
ℎ�����
�
�����
3.402 2.880 dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0.05 0.028 0.05.
Dimana perubahan perputaran kas, net profit msrgin, dan perputaran piutang secara bersamaan dalam
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI mempengaruhi likuiditasnya, berarti perusahaan harus mampu mengendalikan perputaran
kas, net profit dan perputaran piutang agar likuiditas terjaga dan kelangsungan perusahaan dapat berjalan dengan efektif.
Berdasarkan analisis hasil regresi pada tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa variabel independen perputaran kas mempunyai tidak berpengaruh
terhadap likuiditas, senada dengan penelitian Sriwimerta 2010. Dalam
Universitas Sumatera Utara