Mitotik indeks zooxanthellae Pengamatan preparat segar 1. Densitas zooxanthellae

4.1.3.2. Mitotik indeks zooxanthellae

Gambar 13 memperlihatkan beberapa contoh sel yang sedang mengalami pembelahan mitosis. Terlihat perbedaan antara sel pada kondisi normal dan sel pada kondisi pembelahan mitosis. Sel pada kondisi pembelahan dicirikan dengan terlihatnya dua inti sel dalam sel tersebut. Gambar 13. Sel Zooxanthellae Anemon Dua Perlakuan Dua Pada Kondisi Pembelahan Mitosis Lingkaran Merah dan Pada Kondisi Normal Lingkaran Biru. Pembesaran Objektif 40x10. Skala Bar 100µm. Kondisi rata-rata mitotik indeks MI pada anemon kontrol dan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 14. Secara keseluruhan perubahan kondisi rata-rata MI pada kontrol dan perlakuan mempunyai pola yang sama, yaitu mengalami penurunan pada masa peningkatan I, kenaikan pada masa istirahat, dan penurunan kembali pada masa peningkatan II. Anemon kontrol mengalami penurunan yang tidak besar pada masa peningkatan I dan II 2,55 dari jam ke 0 sampai jam ke 48 dan sebesar 4,5 dari jam ke-144 sampai jam ke-192. Kenaikan yang cukup besar terjadi yaitu pada masa istirahat sebesar 7,5. Anemon pada perlakuan satu, memperlihatkan penurunan yang tidak besar juga pada masa peningkatan I 2,73 dari jam ke-0 sampai jam ke-48. Kemudian terjadi kenaikan yang cukup besar pada masa istirahat yaitu sebesar 7,07. Setelah itu terjadi penurunan Inti sel Gambar 14. Nilai Rata-rata dan Standard Error Mitotik Indeks Zooxanthellae Pada Masa Peningkatan I 0, 24, 48 dan Peningkatan II 144, 168, 192 Berdasarkan Pengamatan Preparat Histologis catatan : pengambilan sampel dilakukan pada pukul 10.00 WIB 5 10 15 20 25 24 48 144 168 192 M it ot ik I nde k s Waktu jam ke- Kontrol 28 o C 5 10 15 20 25 24 48 144 168 192 M it ot ik I nde k s Waktu jam ke- Perlakuan 1 29 o C 5 10 15 20 25 30 24 48 144 168 192 M it ot ik I nd e k s Waktu jam ke- Perlakuan 2 30 o C 30 o C 28 o C 30 o C 28 o C 28 o C 28 o C 29 o C 28 o C 29 o C yang besar pada jam ke-168 yaitu 8,20, kemudian naik kembali sebesar 4,90 pada jam ke-192. Anemon pada perlakuan dua memperlihatkan penurunan yang cukup besar pada masa peningkatan I dan II. Penurunan yang terjadi yaitu sebesar 8,67 dari nilai awal pada jam ke-0, sedangkan pada peningkatan II terjadi penurunan sebesar 7,68 setelah terjadi peningkatan sebesar 6,28 pada masa istirahat. Analisis ragam ANOVA yang dilakukan terhadap data mitotik indeks zooxanthellae saat jam ke-24, 48, 144, 168 dan 192, pada selang kepercayaan 95, perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai mitotik indeks yang nyata. Hasil perhitungan analisis ragam dapat dilihat pada Lampiran 7. 4.1.3.3. Rasio ketebalan endoderm dan ektode rm Hasil pengamatan rasio ketebalan lapisan endoderm dan ektoderm tentakel zooxanthellae pada preparat histologis dapat dilihat pada Gambar 15 dan 16. Gambar 15 memperlihatkan contoh terjadinya perubahan ketebalan lapisan endoderm dan ektoderm pada tentakel anemon pasir anemon dua pada perlakuan satu. a b Gambar 15. Potongan Melintang Tentakel H. malu Anemon Dua, Perlakuan Satu Pada Preparat Histologis. Pembesaran Objektif 4x10 Skala Bar 100µm. Pada Jam ke-0 a dan Jam ke-192 b enctoderm endoderm enctoderm endoderm 80,5 µm 80,5 µm 142 µm 72 µm Rongga tentakel Rongga tentakel Gambar 16 menunjukan nilai rata-rata rasio ketebalan endoderm dan ektoderm endect pada masa peningkatan I, istirahat, dan peningkatan II. Secara keseluruhan perubahanfluktuasi nilai rasio cukup stabil walaupun cenderung menurun untuk perlakuan satu jam ke-0 sampai jam ke-192. Tidak banyak perubahan yang terjadi, misalnya pada perlakuan satu dan dua pada masa peningkatan I, nilai rata-rata rasio meningkat tipis dari 0,92 pada jam 0 menjadi 0,95 pada jam ke-48 untuk perlakuan satu dan 0,83 pada jam 0 menjadi 0,85 pada jam ke-48 untuk perlakuan dua. Pada masa istirahat hanya perlakuan dua yang mengalami peningkatan nilai rata-rata rasio yaitu menjadi 1,02 pada jam ke-144. Pada masa peningkatan II, perlakuan satu cenderung mengalami peningkatan nilai rasio dibanding dengan perlakuan dua yang cenderung mengalami penurunan nilai rata-rata rasio. Analisis ragam ANOVA yang dilakukan terhadap data rasio ketebalan endoderm dan ektoderm saat jam ke-24, 48, 144, 168 dan 192, pada selang kepercayaan 95, perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai rasio yang nyata. Hasil perhitungan analisis ragam dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.1.3.4. Luas sel zooxanthellae Gambar 17 memperlihatkan beberapa contoh ukuran sel pada anemon yang