Luas sel zooxanthellae Gambar 17 memperlihatkan beberapa contoh ukuran sel pada anemon yang

Gambar 16 menunjukan nilai rata-rata rasio ketebalan endoderm dan ektoderm endect pada masa peningkatan I, istirahat, dan peningkatan II. Secara keseluruhan perubahanfluktuasi nilai rasio cukup stabil walaupun cenderung menurun untuk perlakuan satu jam ke-0 sampai jam ke-192. Tidak banyak perubahan yang terjadi, misalnya pada perlakuan satu dan dua pada masa peningkatan I, nilai rata-rata rasio meningkat tipis dari 0,92 pada jam 0 menjadi 0,95 pada jam ke-48 untuk perlakuan satu dan 0,83 pada jam 0 menjadi 0,85 pada jam ke-48 untuk perlakuan dua. Pada masa istirahat hanya perlakuan dua yang mengalami peningkatan nilai rata-rata rasio yaitu menjadi 1,02 pada jam ke-144. Pada masa peningkatan II, perlakuan satu cenderung mengalami peningkatan nilai rasio dibanding dengan perlakuan dua yang cenderung mengalami penurunan nilai rata-rata rasio. Analisis ragam ANOVA yang dilakukan terhadap data rasio ketebalan endoderm dan ektoderm saat jam ke-24, 48, 144, 168 dan 192, pada selang kepercayaan 95, perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai rasio yang nyata. Hasil perhitungan analisis ragam dapat dilihat pada Lampiran 7.

4.1.3.4. Luas sel zooxanthellae Gambar 17 memperlihatkan beberapa contoh ukuran sel pada anemon yang

diberikan perlakuan. Pada Gambar 17, terlihat adanya perubahan keberadaan sel yang berukuran besar menjadi sel yang berukuran lebih kecil Gambar 17b walaupun perubahan tersebut tidaklah terlihat terlalu besar. Gambar 16. Nilai Rata-rata dan Standard Error Rasio Ketebalan Endoderm dan Ektoderm endect Pada Masa Peningkatan I 0, 24, 48 dan Peningkatan II 144, 168, 192 Berdasarkan Pengamatan Preparat Histologis catatan : pengambilan sampel dilakukan pada pukul 10.00 WIB 0.5 1 1.5 2 24 48 144 168 192 R a si o e nd e ct Waktu jam ke- Kontrol 28 o C 0.5 1 1.5 2 24 48 144 168 192 R a si o e nd e ct Waktu jam ke- Perlakuan 1 29 o C 0.5 1 1.5 2 24 48 144 168 192 R a si o e nd e ct Waktu jam ke- Perlakuan 2 30 o C 28 o C 28 o C 28 o C 29 o C 28 o C 29 o C 30 o C 28 o C 30 o C a b Gambar 17. Zooxanthellae Pada Lapisan Endoderm Tentakel H. malu Anemon Dua, Perlakuan Satu Pada Preparat Histologis. Pembesaran Objektif 40x10 Skala Bar 10µm. Pada Jam ke-0 a, Jam ke-192 b Berdasarkan Gambar 18, secara keseluruhan rata-rata luas sel zooxanthellae pada secara keseluruhan berada pada kisaran 20-25 µm 2 untuk kontrol dan 15-25 µm 2 untuk akuarium yang diberikan perlakuan. Pada anemon kontrol, nilai rata- rata luas sel cenderung menurun jam ke-0 sampai jam ke-192 yaitu 23,92 µm 2 pada jam ke-0 menjadi 21,33 µm 2 pada jam ke-192. Anemon pada perlakuan satu, mengalami penurunan yang terus menerus dari jam ke-0 sampai jam ke-168, kemudian nilai rata-rata naik pada akhir perlakuan menjadi 24,77 µm 2 pada jam ke 192 dari 23,79 µm 2 pada jam ke-0. Berbeda dengan perlakuan satu, perlakuan dua mengalami kenaikan pada masa peningkatan II mulai dari jam ke-144, walapun sebelumya mengalami penurunan pada masa istirahat maupun peningkatan I. Analisis ragam ANOVA yang dilakukan terhadap data luas sel zooxanthellae saat jam ke-24, 48, 144, 168 dan 192, pada selang kepercayaan 95, perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan luasan sel yang nyata. Hasil perhitungan analisis ragam dapat dilihat pada Lampiran 7. zooxanthellae zooxanthellae 6,25 µm 6,62 µm 6,55 µm 6,5 µm 4,77 µm 4,2 µm 4,23 µm Gambar 18. Nilai Rata-rata dan Standard Error Luas Sel Zooxanthellae Pada Masa Peningkatan I 0, 24, 48 dan Peningkatan II 144, 168, 192 Berdasarkan Pengamatan Preparat Histologis catatan : pengambilan sampel dilakukan pada pukul 10.00 WIB 5 10 15 20 25 30 24 48 144 168 192 L u a s µ m 2 Waktu jam ke- Kontrol 28 o C 5 10 15 20 25 30 24 48 144 168 192 L u a s µ m 2 Waktu jam ke- Perlakuan 1 29 o C 5 10 15 20 25 30 24 48 144 168 192 L u a s µ m 2 Waktu jam ke- Perlakuan 2 30 o C 28 o C 28 o C 28 o C 29 o C 28 o C 29 o C 30 o C 28 o C 30 o C 4.2. Pembahasan 4.2.1. Adaptasi fisiologi