K
G
: ketebalan gastroderm endoderm m
K
E
: ketebalan ektoderm m
3.5.2. Mitotik Indeks MI zooxanthellae
Rumus yang digunakan untuk menentukan mitotik indeks sel zooxanthellae Brown dan Zamani, 1992 adalah sebagai berikut:
100
n
A MI
2 keterangan :
MI : mitotik indeks zooxanthellae A : jumlah sel yang melakukan pembelahan mitosis
n : jumlah sel yang dihitung sebagai dasar perbandingan 500 sel
3.5.3. Densitas zooxanthellae
Densitas zooxantellae pada preparat histologi dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
m n
Z D
i i
i
1
3
a D
D
i
4 Keterangan :
D
i
: densitas zooxanthellae per lapang pandang D : densitas zooxanthellae
Z : jumlah zooxanthella dalam satu lapang pandang m : jumlah lapang pandang
a : luas lapang pandang
Perhitungan pada preparat segar menggunakan modifikasi rumus densitas
plankton dari Basmi 1999, yaitu sebagai berikut.
a cg
cg s
i
A A
V V
n D
5 Keterangan :
D
i
: Densitas individuml V
cg
: Volume cover glass ml n : Jumlah sel yang ditemukan individu
A
cg
: Luas cover glass cm
2
V
s
: Volume sampel ml A
a
: Luas amatan cm
2
3.5.4. Uji statistik Data yang diperoleh diuji menggunakan Analisis of Varians ANOVA untuk
melihat pengaruh pemberian perlakuan. Uji Beda Nyata Terkecil BNT digunakan hanya untuk melihat perlakuan suhu yang dengan nyata atau sangat
nyata mempengaruhi kondisi zooxanthellae mitotik indeks, densitas dan ukuran luas sel serta rasio ketebalan lapisan endoderm terhadap ektoderm pada tentakel
anemon. Proses perhitungan statistik ANOVA dan uji lanjut dilakukan dengan menggunakan program SAS 9.1.3 portable. Hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut : 1. H
: µ
1
= µ
2
= µ
3
H
1
: µ
1
≠ µ
2
≠ µ
3
Diuji pada taraf ny ata = 0,05 atau sangat nyata = 0,01
19
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Terdapat tiga hasil utama yang didapat dari penelitian ini, yaitu hasil pengamatan secara visual terhadap keadaan bagian luar tubuh anemon,
pengamatan preparat segar, dan pengamatan preparat histologis. Pengamatan preparat segar meliputi dua parameter amatan yaitu densitas dan mitotik indeks
zooxanthellae. Pengamatan preparat histologis meliputi empat parameter amatan yaitu densitas, mitotik indeks, dan luasan sel zooxanthellae serta rasio ketebalan
lapisan endoderm terhadap ektoderm pada tentakel anemon.
4.1.1. Pengamatan visual terhadap keadaan bagian luar tubuh ane mon
Kondisi anemon pada masa aklimatisasi menunjukan keada an kesehatan yang cukup baik kecuali pada parameter warna pada anemon satu perlakuan satu.
Kondisi tersebut diperlihatkan dengan tidak adanya mucus yang terlihat, keadaan tentakel yang mengembang, warna yang cerah, dan kondisi meseterial filaments
yang normal tidak mengembung pada bagian mulut. Kondisi kurang sehat yang diperlihatkan oleh anemon satu pada perlakuan satu yaitu menurunnya tingkat
kecerahan warna. Pada masa pemberian perlakuan yang pertama peningkatan I, terjadi
perubahan kondisi anemon terutama pada parameter warna dan keadaan mesenterial filaments. Perubahan terjadi setelah 24 jam dari dimulainya
pemberian perlakuan, yaitu terjadinya perubahan warna menjadi agak pucat pada anemon satu dan tiga pada kontrol serta anemon tiga pada perlakuan satu.
Perubahan yang kedua terjadi pada anemon tiga pada perlakuan satu yaitu kondisi