Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan BEGINER SUBHAN.

RINGKASAN KORNEL ADHITIA WARMAN. Adaptasi Fisiologi Anemon Pasir Heteractis malu Terhadap Peningkatan Suhu Lingkungan Perairan 1 o C dan 2 o

C. Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan BEGINER SUBHAN.

Fenomena bleaching pada hewan karang merupakan topik yang sangat menarik untuk diteliti. Hal tersebut terkait dengan pemanasan global yang menjadi penyebab terjadinya fenomena bleaching pada hewan karang. Anemon pasir merupakan salah satu pembentuk ekosistem terumbu karang yang memiliki simbiosis dengan zooxanthellae dan termasuk golongan hexacorallia seperti halnya hewan karang. Anemon diberikan perlakuan berupa peningkatan suhu lingkungan sebesar 1 o C 29 o C dan 2 o C 30 o C dalam rangka mengkaji respon terhadap peningkatan suhu global. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari adaptasi anemon pasir Heteractis malu terhadap kenaikan suhu lingkungan sebesar 1 o C dan 2 o C pada skala laboratorium. Pengamatan secara visual menunjukkan bahwa terjadi penurunan kondisi kesehatan anemon khususnya pada anemon yang diberi perlakuan berupa peningkatan suhu. Penurunan kondisi kesehatan tersebut diperlihatkan dengan adanya tanda-tanda stress, seperti keadaan tentakel yang tidak mengembangmekar, produksi mucus yang berlebihan, keadaan mesenterial filament yang abnormal, dan berubahnya warna anemon menjadi lebih pucat. Pengamatan terhadap kondisi internal anemon dikaji melalui kondisi zooxanthellae dan rasio ketebalan lapisan endoderm terhadap ektoderm. Kondisi densitas zooxanthellae khususnya untuk pengamatan preparat segar pada perlakuan dua 30 o C jam 48 menunjukkan pengurangan yang signifikan yaitu sebesar 2,89x10 4 indml dari kondisi awal, dengan nilai P0,05 terhadap kontrol 28 o C. Kondisi mitotik indeks zooxanthellae khususnya untuk pengamatan preparat segar pada perlakuan dua jam 24 menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 0,93 dari kondisi awal, dengan nilai P0,05 terhadap kontrol. Hasil pengamatan terhadap parameter lain pada masa peningkatan I jam 0, 24, 48, istirahat jam 72, 96, 120, 144, dan penigkatan II jam 168, 192 menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan baik pengamatan pada preparat segar maupun histologis P0,05. Namun terdapat beberapa parameter amatan histologis yang mengalami kondisi yang lebih baik pada masa peningkatan II daripada peningkatan I yaitu densitas zooxanthellae pada perlakuan satu dan luasan sel zooxanthellae pada perlakuan satu dan dua. Pengamatan pada preparat segar memperlihatkan bahwa anemon mengalami penyesuaian adaptasi terhadap peningkatan suhu sebesar 2 o C khususnya hanya pada parameter densitas dan mitotik indeks zooxanthellae. Pengamatan pada preparat histologi memperlihatkan bahwa anemon mengalami penyesuaian terhadap peningkatan suhu sebesar 1 o C khususnya hanya pada parameter densitas dan luasan sel zooxanthellae serta penyesuaian terhadap peningkatan 2 o C khususnya pada parameter luasan sel zooxanthellae. SUMMARY KORNEL ADHITIA WARMAN. Physiological Adaptation of Sand Ane mone Heteractis malu Towards Increasing Te mperature of The Water Environment for 1 o C and 2 o

C. Under Advisor NEVIATY PUTRI ZAMANI and BEGINER SUBHAN.