19
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Terdapat tiga hasil utama yang didapat dari penelitian ini, yaitu hasil pengamatan secara visual terhadap keadaan bagian luar tubuh anemon,
pengamatan preparat segar, dan pengamatan preparat histologis. Pengamatan preparat segar meliputi dua parameter amatan yaitu densitas dan mitotik indeks
zooxanthellae. Pengamatan preparat histologis meliputi empat parameter amatan yaitu densitas, mitotik indeks, dan luasan sel zooxanthellae serta rasio ketebalan
lapisan endoderm terhadap ektoderm pada tentakel anemon.
4.1.1. Pengamatan visual terhadap keadaan bagian luar tubuh ane mon
Kondisi anemon pada masa aklimatisasi menunjukan keada an kesehatan yang cukup baik kecuali pada parameter warna pada anemon satu perlakuan satu.
Kondisi tersebut diperlihatkan dengan tidak adanya mucus yang terlihat, keadaan tentakel yang mengembang, warna yang cerah, dan kondisi meseterial filaments
yang normal tidak mengembung pada bagian mulut. Kondisi kurang sehat yang diperlihatkan oleh anemon satu pada perlakuan satu yaitu menurunnya tingkat
kecerahan warna. Pada masa pemberian perlakuan yang pertama peningkatan I, terjadi
perubahan kondisi anemon terutama pada parameter warna dan keadaan mesenterial filaments. Perubahan terjadi setelah 24 jam dari dimulainya
pemberian perlakuan, yaitu terjadinya perubahan warna menjadi agak pucat pada anemon satu dan tiga pada kontrol serta anemon tiga pada perlakuan satu.
Perubahan yang kedua terjadi pada anemon tiga pada perlakuan satu yaitu kondisi
mesenterial filaments yang abnormal kotak merah pada Gambar 5c. Data hasil pengamatan visual dapat dilihat pada Lampiran 3. Kondisi anemon yang
mengalami perubahan kondisi dapat dilihat pada Gambar 5.
a b
c Gambar 5. Kondisi Anemon Pada Masa Perlakuan Pertama Peningkatan I
Anemon Satu Kontrol a, Anemon Tiga Perlakuan Satu b, Anemon Tiga Perlakuan Satu c
Pada masa istirahat tidak ada perlakuan, selain terjadinya penurunan kesehatan anemon juga terjadi kematian anemon dan pulihnya kesehatan anemon.
Penurunan kondisi kesehatan terjadi pada anemon tiga pada perlakuan satu yaitu cukup banyaknya sedang keluarnya mucus, keadaan tentakel yang setengah
mengembang, warna agak pucat, dan abnormalnya mesenterial filaments data pada Lampiran 4 dan 5. Keadaan tersebut terus berlanjut hingga mengakibatkan
kematian anemon tersebut pada hari kedua masa istirahat Gambar 6. Pulihnya
mesenterial filaments yang
abnormal
kesehatan anemon ditunjukan oleh anemon tiga pada kontrol yaitu kembalinya keadaan warna menjadi cerah kembali.
a b
c d
Gambar 6. Kondisi Anemon Tiga Perlakuan Satu Pada Masa Istirahat. Penurunan Kondisi Kesehatan Anemon Pada Jam ke-72
a,b,dan c, Kematian Pada Jam ke-96 d
Pada masa pemberian perlakuan yang kedua Peningkatan II, terjadi kembali penurunan kesehatan anemon. Penurunan kesehatan tersebut diperlihatkan oleh
perubahan keadaan warna menjadi agak pucat pada anemon satu pada kontrol dan anemon dua pada perlakuan satu juga pucatnya anemon satu perlakuan satu
Gambar 7. a, b, c. Pada anemon dua perlakuan dua, keadaan tentakel juga kurang baik yaitu setengah mengembang. Keadaan tersebut terus berlanjut pada
hari kedua sehingga mengakibatnya semakin parahnya kondisi anemon dua pada perlakuan dua yaitu tidak mengenbangnya tentakel menyusut, keluarnya mucus,
warna yang agak pucat, dan abnormalnya keadaan mesenterial filaments data
mesenterial filaments yang
abnormal Tentakel tida k
menge mbang
pada Lampiran 5. Setelah perlakuan kedua dihentikan, kondisi anemon dua perlakuan dua tidak membaik dan mati pada hari berikutnya Gambar 7.d.
a b
c d
Gambar 7. Kondisi Anemon Setelah Masa Perlakuan Kedua Peningkatan II Anemon Satu Kontrol a, Anemon Satu Perlakuan Satu b,
Anemon Dua Perlakuan Satu c, Anemon Dua Perlakuan Dua d
4.1.2. Pengamatan preparat segar 4.1.2.1. Densitas zooxanthellae