Teknik Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

ii Kuesioner rancangan pengukuran kinerja rantai pasokan minyak akar wangi dengan pendekatan GSCOR menggunakan metode AHP Kuesioner AHP terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk pakar yang membandingkan antara proses rantai pasokan, atribut kinerja, dan indikator kinerja berdasarkan pendekatan GSCOR. Proses rantai pasok merupakan proses-proses yang ada untuk menjalankan industri minyak akar wangi di seluruh mata rantai. Kriteria yang digunakan dalam pengukuran kinerja rantai pasokan disebut dengna atribut kinerja. Atribut kinerja masing-masing memiliki indikator kinerja yang didefinisikan terhadap titik acuan reference point yaitu proses rantai pasok metrik level 1 GSCOR. Jenis, metode pengumpulan, dan sumber data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis, metode pengumpulan, dan sumber data No Tujuan Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Sumber Data 1 Menganalisis kondisi rantai pasokan minyak akar wangi  Primer  Sekunder  Studi literatur  Observasi  Wawancara  Kuesioner  Petani akar wangi  Pengumpul akar wangi  Penyuling akar wangi  Pengumpul minyak akar wangi  Dinas Perkebunan  Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi  Bahan pustaka  Penelitian terdahulu 2 Merancang desain pengukuran kinerja rantai pasokan minyak akar wangi Primer  Wawancara  Kuesioner  Petani akar wangi  Penyuling akar wangi  Pengumpul minyak akar wangi  Dinas Perkebunan  Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Perkoperasian  Akademisi

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel untuk identifikasi rantai pasokan dalam penelitian ini menggunakan probability dan non probability sampling. Teknik probability sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Stratified random sampling adalah pengambilan sampel dengan membagi populasi menjadi subpopulasi. Stratified random sampling didasarkan pada populasi yaitu pelaku industri minyak akar wangi yang terdiri dari petani akar wangi, pengumpul akar wangi. penyuling akar wangi, dan pengumpul minyak akar wangi. Sedangkan non probability sampling menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu dan karena penelitian ini mempunyai tujuan tertentu, yaitu mengidentifikasi rantai pasokan minyak akar wangi di Kabupaten Garut. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awalnya jumlahnya kecil kemudian membesar, dari responden pertama yang ditemui, selanjutnya dicari lagi responden lain yang direkomendasikan dari responden pertama. Sampel dipilih disesuaikan dengan kriteria antara lain mempertimbangkan lokasi usaha, status usaha, dan keberlanjutan usaha para pelaku industri minyak akar wangi. Jumlah responden untuk mengidentifikasi rantai pasokan minyak akar wangi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah responden untuk mengidentifikasi rantai pasokan No. Kecamatan Petani Penyuling Pengumpul Akar Wangi Pengumpul Minyak Akar Wangi 1 Samarang 10 5 2 - 2 Bayongbong 7 4 1 1 3 Cilawu 7 2 - - 4 Leles 1 1 - - 5 Garut Kota - - - 1 Total 25 12 3 2 Responden untuk rancangan pengukuran kinerja adalah dari para pakar yang mengetahui industri minyak akar wangi. Responden pakar berjumlah 8 delapan orang, terdiri dari petani akar wangi, penyuling akar wangi, pengumpul akar wangi, pihak dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Perkoperasian, dua orang pakar dari pihak dari Dinas Perkebunan Kabupaten Garut, dan dua orang dari akademisi.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data