4.2.1. Proses Rantai Pasok
Proses rantai pasok terdiri dari proses perencanaan, proses pengadaan, proses produksi, proses pengiriman, proses pengembalian, dan sistem manajemen
lingkungan. Berdasarkan perhitungan AHP, proses perencanaan memiliki bobot yang paling tinggi 0,454 dan menjadi prioritas pertama. Proses perencanaan
menjadi prioritas pertama dikarenakan dalam pembuatan minyak akar wangi ini diperlukan perencanaan yang matang agar didapatkan minyak akar wangi yang
berkualitas. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Bobot dan prioritas proses rantai pasokan minyak akar wangi berdasarkan GSCOR
Proses rantai pasok Bobot
Prioritas
Proses perencanaan Plan 0,454
1 Proses pengadaan Source
0,162 2
Proses produksi Make 0,122
3 Sistem Manajemen Lingkungan
0,199 4
Proses pengiriman Deliver 0,099
5 Proses pengembalian Return
0,044 6
Masing-masing dari proses rantai pasok dijelaskan sebagai berikut : a.
Proses Perencanaan Plan
Proses perencanaan
merupakan proses
yang dilakukan
untuk menyeimbangkan sumberdaya dan membuat rencana untuk rantai pasok secara
keseluruhan, termasuk rencana pengembalian, dan rencana pelaksanaan proses dari kebutuhan pengadaan, produksi, dan pengiriman minyak akar wangi.
Pada saat survey, perencanaan dalam industri minyak akar wangi sudah terlaksana cukup baik, karena semua komponen rantai pasokan membuat
perencanaan. Petani membuat perencanaan dalam hal menanam akar wangi, merencanakan masa tanam dan panen akar wangi. Penyuling melakukan
perencanaan dalam mempersiapkan bahan baku yang akan dijadikan minyak akar wangi, seperti mendatangi kebun akar wangi untuk membeli akar wangi,
dan merencanakan berapa banyak akar wangi yang harus disediakan untuk mendapatkan jumlah minyak yang diinginkan.
b. Proses Pengadaan Source
Proses pengadaan merupakan proses melakukan pengadaan produk untuk memenuhi permintaan. Pada proses ini, diharapkan para pelaku usaha minyak
akar wangi dapat memenuhi permintaan konsumen dengan secara tepat agar tercapainya kepuasan dan loyalitas konsumen.
Pengadaan bahan baku akar wangi untuk produksi minyak biasanya dilakukan oleh pengumpul akar wangi. Pengumpul akar wangi menjalin
kerjasama dengan petani langganannya untuk mendapatkan akar wangi dengan jumlah yang banyak. Pengadaan bahan baku juga terkadang dilakukan oleh
petani sendiri. Akar wangi tersebut digunakan untuk disuling sendiri atau langsung diserahkan kepada penyuling yang telah memesannya.
c. Proses Produksi Make
Proses produksi merupakan proses transformasi bahan baku menjadi produk yang diinginkan kosumen. Penyulingan akar wangi menjadi minyak
akar wangi haruslah mengikuti aturan yang telah ditetapkan good manucfacturing process. Namun, sebagian besar penyuling tidak menerapkan
penyulingan dengan ketentuan yang baku. Proses produksi atau proses penyulingan akar wangi mencakup
pembersihan dan pencucian akar wangi, pengeringan, dan perajangan. Setelah itu dilakukan proses penyulingan dengan sistem kukus, sistem rebus atau
sistem uap terpisah. Pembersihan akar wangi dari tanah yang menempel pada akar adalah bagain penting yang harus dilakukan. Tanah yang menempel pada
akar akan menurunkan rendemen dan mutu minyak akar wangi jika terbawa dalam proses penyulingan.
d. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan merupakan suatu kerangka kerja untuk mengenal, mengukur, mengelola, dan mengontrol dampak-dampak lingkungan secara
efektif yang diakibatkan oleh industri minyak akar wangi ini. Pengelolaan lingkungan perlu diterapkan karena untuk mencegah adanya polusi dan
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh industri minyak akar wangi. Meskipun pengelolaan lingkungan yang ada belum diterapkan seutuhnya
oleh para pelaku usaha minyak akar wangi, tetapi mereka sudah berusaha mewujudkannya. Misalnya, lokasi penyulingan didirikan berada jauh dari
pemukiman warga untuk menghindari pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari limbah sisa hasil penyulingan. Limbah cair maupun padat
dibuang ke tempat pembuangan limbah, dan sebagian limbah padat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos serta barang kerajinan.
Beberapa pihak menyatakan bahwa tanaman akar wangi dapat menyebabkan erosi tanah. Namun, berdasarkan hasil survey kepada para petani
akar wangi ternyata hal tersebut tidak benar. Tanaman akar wangi sebetulnya adalah tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
e. Proses Pengiriman Deliver