Perumusan Masalah Analisis sikap dan kepuasan konsumen traktor tangan (studi kasus : di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

1.2 Perumusan Masalah

Kebutuhan traktor di Jawa Barat dipenuhi oleh perusahaan alsintan besar, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak balai mekanisasi pertanian Jawa barat dan data dinas tanaman pangan tahun 2008 dimana menunjukan traktor tangan yang digunakan oleh petani berasal dari PT Kubota Indonesia dengan sebanyak 11.750 unit dan PT. Yanmar Agriculture Indonesia dengan sebanyak 1407 unit. Menurut Kotler 2004 posisi pasar terbagi menjadi empat yaitu 1 pemimpin jika telah menguasai pasar sebesar 40 persen, 2 penantang pasar 30 persen, 3 pengikut pasar sebesar 20 persen dan, 4 relung pasar jika perusahaan hanya mengisi pasar kecil dengan persentase 10 persen, berdasarkan teori tersebut maka Perusahaan Kubota memiliki branding positioning yang baik di kalangan konsumen petani dan berada pada posisi pasar yaitu sebagai pemimpin berdasarkan data penggunaan sebesar 89 persen sedangkan Perusahaan Yanmar hanya 11 persen artinya perusahaan tersebut berada pada posisi relung niche dan perlu meningkatkan penjualan. Perusahaan Yanmar Agriculture Indonesia mengeluarkan produk traktor tangan dengan merek Yanmar. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 29 Juli 1974 dan mulai berproduksi sejak 24 Mei 1976 dengan status Indonesia – Jepang joint venture company yang disahkan sesuai ketetapan dari pemerintah No. B-88PRES873, No. 188MSKIMLDEXI90. Kepemilikan saham dipegang oleh 5 lima perusahaan yaitu 1. PT. Pioneer, 2. Pusat Koperasi Unit Desa PUSKUD Jawa Timur, 3 Yanmar Co.Ltd, 4. Yanmar Agricultural Equipment Co.Ltd., 5 Seirei Industri Co, Ltd. Perusahaan Yanmar mengeluarkan traktor tangan dengan berbagai macam tipe mulai dari kecil hingga besar yaitu TF 65, Vanguard 60 L dan TF 85 Vademekum 2007. Penggunaan traktor tangan merek Kubota dan Yanmar tersebar di seluruh provinsi Jawa Barat, salah satu daerah di Jawa Barat yang menggunakan traktor tangan adalah Kabupaten Cianjur. Menurut Wawan Kepala Balai Mekanisasi Pertanian tahun 2010, petani di Kabupaten Cianjur telah menggunakan traktor tangan sejak tahun 70-an untuk mengolah lahan sawah dengan kontur tanah yang tidak merata berbukit-bukit, saat ini jumlah traktor tangan di Kabupaten Cianjur sebanyak 979 unit 3 . Penggunaan traktor tangan oleh petani di Kabupaten Cianjur terdapat dua merek besar yaitu Kubota sebanyak 762 unit dan Yanmar sebanyak 195 unit, berdasarkan data tersebut maka perusahaan Yanmar baru menguasai pasar sebesar 20 persen pengikut pasar dan Kubota sebesar 80 persen pemimpin pasar. Salah satu kecamatan yang memiliki traktor tangan lebih banyak yaitu Kecamatan Bojongpicung sebesar 124 unit, petani di Kecamatan Bojongpicung menggunakan traktor tangan untuk mengelola lahan sawah sebesar 7.130 hektar dengan kontur tanah atau topografi terbagi menjadi tiga bagian yaitu datar sampai berombak 75 persen, berombak sampai berbukit 10 persen dan berbukit dan bergunung sebesar 15 persen. Kecilnya luas lahan sawah yang dimiliki petani serta kontur tanah yang tidak merata mengakibatkan adanya pengaruh dalam pemilihan merek traktor tangan karena setiap merek memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda. Petani di bojongpicung mengenal serta mempergunakan dua merek yaitu merek 94 unit merek Kubota dan 24 merek Yanmar. Penggunaan merek Yanmar dan Kubota bagi konsumen khususnya di Kecamatan Bojong picung telah memiliki citra yang baik terhadap produk yang di tawarkan, hal tersebut menyebabkan kedua merek tersebut saling bersaing untuk memperluas dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada, khususnya untuk merek Yanmar yang berada pada posisi penjualan yang relatif kecil. Berdasarkan pernyataan di atas maka perusahaan PT. Yanmar Agriculture Indonesia harus dapat mengetahui perilaku petani baik sikap maupun kepuasan untuk dapat mengungguli atau menyamakan posisi dengan pesaingnya yaitu Kubota. Pengetahuan tentang perilaku konsumen yang mempengaruhi sikap dan kepuasaan adalah dengan mengetahui karakteristik petani, tanggapannya akan traktor tangan melalui penelitian proses keputusan pembelian konsumen. Selain itu besarnya tingkat kepentingan maupun kinerja konsumen terhadap atribut- atribut yang melekat pada traktor tangan dapat membantu perusahaan untuk 3 Data sekunder dari dinas pertanian Cianjur Tahun 2010 berdasarkan data pembelian baru dan penggunaan lama meningkatkan kualitas maupun melakukan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kedua faktor tersebut tersebut mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian ulang terhadap traktor tangan khususnya untuk merek Yanmar. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu 1. Bagaimana karakteristik dan proses pengambilan keputusan petani dalam pembelian traktor tangan ? 2. Bagaimana sikap dan kepuasan petani terhadap atribut-atribut traktor merek Yanmar ? 3. Bagaimana alternatif strategi kebijakan PT. Yanmar Agriculture Indonesia yang sesuai dengan perilaku, sikap dan kepuasan petani terhadap atribut traktor ?

1.3 Tujuan