Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Traktor tangan

6.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Traktor tangan

Berdasarkan Model Engel et all, 1994 proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Teori tersebut merupakan acuan untuk dapat mengetahui perilaku petani responden dalam mengambil keputusan terhadap pembelian dan penggunaan traktor tangan.

6.2.1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan pada hakikatnya bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan aktual yaitu situasi konsumen sekarang dan keadaan yang diinginkan, jika kondisi tersebut berada di atas ambang maka pengenalan kebutuhan sangat diperlukan. Oleh karena itu pengenalan kebutuhan perlu di aktifkan sebelum dapat dikenali, menurut Engel et all, 1994 pengaktifan pengenalan kebutuhan terdiri dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan suatu kebutuhan tertentu dan dapat diaktifkan atau tidak, pada penelitian ini faktor-faktor yang menyebabkan kebutuhan traktor tangan untuk mengolah lahan saat musim tanam padi yaitu faktor keadaan yang berubah atau penggunan produk tersebut. Penelitian proses pengenalan kebutuhan terhadap penggunaan traktor tangan pada saat mengolah lahan terdiri dari dua pertanyaan tertutup dan mendasar sesuai faktor keadaan yang berubah atau penggunaan produk tersebut oleh petani yaitu 1. Seberapa penting menggunakan traktor tangan dalam mengolah lahan dan, 2. Apa alasan menggunakan traktor tangan. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar kebutuhan petani terhadap penggunaan traktor tangan, sebagian petani responden menjawab penggunaan traktor tangan sangat penting untuk digunakan pada saat mengolahan lahan di musim tanam dengan persentase 73 persen sedangkan petani responden lainnya masih menganggap penggunaan traktor tangan penting dengan persentase sebesar 27 persen. Sebaran responden berdasarkan tahapan pengenalan kebutuhan terdapat pada Tabel 10. Menggunakan traktor tangan sangat penting dalam mengolah lahan pada saat musim tanam, hal ini dikarenakan oleh berbagai macam alasan. Petani responden pada penelitian ini sebagiann besar beralasan menggunakan traktor tangan karena waktu pengolahan lahan dapat lebih cepat dibandingkan saat menggunkan tenaga manusia dan hewan persentasenya sebesar 53 persen, sedangkan yang memiliki alasan hasil tanah yang diolah lebih merata sebesar 17 persen, selain itu ketiadaan sumber tenaga kerja manusia maupun hewan menyebabkan petani beralih menggunakan teknologi traktor tangan sebesar 17 persen dan penggunaan traktor tangan dapat membuat pengeluaran saat masa musim tanam lebih murah atau relatif hemat sebesar 13 persen. Sebaran responden berdasarkan tahapan pengenalan kebutuhan terdapat pada Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Responden Berdasarkan Tahapan Pengenalan Kebutuhan Traktor tangan No Keterangan Kategori Jumlah Responde n Persentase 1 Kepentingan Menggunakan Traktor Sangat Penting 22 73 Penting 8 27 Total 30 100 2 Alasan atau Harapan dari Pengguanaan Traktor Sedikit Tenaga Hewan dan Manusia 5 17 Hasil Tanah Lebih Merata 5 17 Waktu Mengolah lebih cepat 16 53 Lainya, Biaya Lebih Relatif Lebih Murah 4 13 Total 30 100

6.2.2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi adalah tahapan kedua setelah mengetahui apa yang kita butuhkan, pencarian informasi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus kita dapatkan untuk memenuhi kebutuhan. Pencarian informasi menurut Engel et all 1994 mendefinisikan pencarian sebagai kegiatan yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau disebut pencarian internal dan mengumpulkan informasi dari pihak luar pencarian eksternal. Sebaran responden berdasarkan tahapan pencarian informasi pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Tahapan Pencarian Informasi No Keterangan Kategori Jumlah Responde n Persentase 1 Sumber Informasi Diperoleh dari Diri Sendiri 9 30 Teman 13 43 Kelompok Tani 2 7 Dinas PertanianPenyuluh 6 20 Total 30 100 2 Informasi Paling Penting Untuk MembeliMenyew a Kualitas 14 47 Merek 12 40 Harga 4 13 Lainya, Total 30 100 Pencarian informasi dapat dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa di penuhi dengan cara membeli atau menyewa, pada penelitian ini pencarian informasi tentang traktor tangan di lalui dengan cara mengali sumber informasi. Sumber informasi petani responden berdasarkan Tabel 11 terdiri dari pencarian informasi internal yaitu diri sendiri dengan persentase sebesar 30 persen kemudian pencarin informasi eksternal diperoleh dari teman sebesar 43 persen, kelompok tani sebesar 7 persen dan dinas pertanian atau penyuluh 20 persen. Hasil pencarian tersebut dapat kita simpulkan bahwa petani responden dalam mencari informasi tentang traktor tangan paling besar diperoleh dari pencarian eksternal yaitu teman dibandingkan diri sendiri, oleh karena itu teman merupakan faktor terkuat yang dapat memberikan pengetahuan serta pengaruh dalam penggunaan traktor tangan. Informasi berikutnya adalah tentang atribut-atribut yang melekat pada produk yang kita butuhkan adalah atribut umum traktor tangan seperti merek, kualitas, harga, dan lainnnya bonus atau kemudahan dalam pembayaran. Petani responden dalam melakukan pencarian informasi terhadap informasi paling penting dari atribut umum biasanya adalah mengetahui kualitas dari traktor tersebut dengan persentase sebesar 47 persen, merek sebesar 40 persen, perbedaan yang tidak terlalu besar dari kedua atribut tersebut dipengaruhi oleh citra yang tersimpan di ingatan para petani merek sudah menandakan kualitas barang dan kualitas dapat diketahui dengan merek sedangkan informasi tentang harga hanya 13 persen. Atribut harga bagi petani tidak terlalu menjadi bahan informasi tentang traktor tangan hal ini dikarenakan para petani telah mengetahui harga traktor tangan yang relatif tinggi.

6.2.3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif adalah tahapan ketiga dalam proses keputusan pembelian, pada tahapan ini petani responden mengevaluasi pilihan yang sesuai dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga mendapatkan alternatif, criteria evaluasi tidak lebih daripada dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternate-alternatif pilihan. kriteria alternatif muncul dalam bentuk atribut-atribut yang melekat pada produk. Pada Tabel 10 dijelaskan sebaran petani berdasarkan Evaluasi Alternatif menunjukan atribut yang paling di pertimbangkan pada saat membeli atau menyewa traktor yang akan digunakan, pemilihan atribut yang menjadi bahan pertimbangan di dapat dari hasil uji validitas yang terdiri dari 11 atribut. Ke sebelas atribut yang melekat pada traktor tangan tersebut dipilih kembali oleh petani responden menjadi beberapa atribut utama produk yaitu merek, keandalan di berbagai kondisi lahan, daya tahan rangka dan mesin dan tenaga mesin dan harga. Sebaran petani responden berdasarkan evaluasi alternatif terdapat pada Tabel 13. Tabel 13. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Evaluasi Alternatif Keterangan Kategori Jumlah Responde n Persentase Atribut Yang di Pertimbangkan Untuk MembeliMenyewa Traktor tangan Merek 12 40 Daya Tahan RangkaMesin 2 7 Tenaga Mesin 2 7 Keandalan Di berbagai kondisi sawah 10 33 Harga 4 13 Total 30 100 Berdasarkan tabel diatas merek merupakan evaluasi alternatif yang paling banyak dipilih oleh petani sebesar 40 persen, merek traktor tangan yang beredar di kalangan petani telah memiliki pencitraan yang sangat kuat terhadap kualitas produk. Atribut lain yang dipilih petani adalah keandalan di berbagai kondisi lahan sawah sebesar 33 persen, kemudian daya tahan rangka dan mesin serta tenaga mesin masing-masing memilki persentase sebesar 7 persen kemudian petani juga memilih harga sebagai evaluasi alternatif sebesar 13 persen.

6.2.4. Keputusan Pembelian

Pembelian merupakan tahap ke empat dari proses keputusan dimana pada tahapan pembelian akan ada dua faktor yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan atau perbedaan individu, sedangkan pemilihan merek biasanya terjadi di pasar atau ditempat penjualan dan juga sudah terencana. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar petani responden memiliki niat pembelian atau menyewa traktor yang akan mereka gunakan terlebih dahulu di rencanakan dengan persentase sebesar 53 persen sedangkan petani responden yang melakukan pembelian dengan mendadak sebesar 3 persen, dan yang tergantung situasi sebesar 43 persen. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata petani memiliki niat pembelian dengan terencana yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan petani yang mencapai Rp. 500.000 per bulan diluar usahatani yang dijalankan. Pembelian tergantung situasi memiliki persentase yang cukup besar mendekati terencana hal ini dikarenakan seringnya petani menggunakan uang yang disimpan atau sudah direncanakan terpakai untuk membiayai hal yang tidak berkaitan dengan usahatani padi selain itu juga pembelian atau menyewa dapat dilakukan dengan cara yang dapat di negosiasikan oleh kedua belah pihak di waktu yang cepat. Faktor kedua adalah lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Lingkungan internal berasal dari individu yaitu diri sendiri sedangkan lingkungan eksternal berasal dari teman tetangga, kelompok tani, dinas pertanian atau penyuluh dan lain-lain yang mengetahui akan traktor tangan. Lingkungan baik internal maupun eksternal mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian traktor tangan petani di kecamatan Bojongpicung seperti yang terjadi pada petani responden. Keputusan yang di pengaruhi oleh dirinya sendiri sebesar 53 persen, responden yang mendapatkan pengaruh dari luar seperti dinas pertanian sebesar 10 persen, kelompok tani 7 persen dan lainya seperti teman atau tetangga sebesar 30 persen. Pertimbangan selanjutnya dari keputusan pembelian adalah faktor bagaimana memperoleh produk tersebut, artinya petani tersebut untuk harus mengetahui tempat atau lembaga yang menjual produk. Para petani biasanya mendapatkan traktor tangan dari Agen atau toko sebesar 37 persen, kemudian bantuan pemerintah sebesar 13 persen, kelompok tani sebesar 3 persen dan lainnya seperti tetangga atau teman sebesar 47 persen. Petani dalam proses pengambilan keputusan sangat di pengaruhi oleh faktor internal yaitu dirinya sendiri dengan diikuti sedikit pengaruh dari teman atau tetangga, hal ini terjadi mengingat akan faktor pendapatan dan kehidupan sosial yang masih bermasyarakat. Selain itu petani responden mendapatkan traktor tangan berasal dari teman atau tetangga hal ini dikarenakan petani tidak memiliki uang tunai dengan jumlah besar sedangkan petani yang berpendapatan relatif lebih tinggi membeli traktor langsung dari toko atau agen dan yang berasal dari pemerintah atau kelompok tani lebih diperuntukan untuk petani responden yang masih menyewa. Perincian sebaran petani responden terhadap tahapan proses keputusan pembelian terdapat pada Tabel 14. Tabel 14 . Sebaran Petani Responden Berdasarkan Tahapan Keputusan Pembelian No Keterangan Kategori Jumlah Responden Persentase 1 Cara Memutuskan membeli traktor tangan Terencana 16 53 Mendadak 1 3 Tergantung Situasi 13 43 Lainya, Total 30 100 2 Siapa yang Mempengaruhi Proses Memutuskan Pembelian Diri Sendiri 15 53 Dinas Pertanian 3 10 Kelompok Tani 2 7 Lainya, 10 33 Total 30 103 3 Tempat Membeli Menyewa Traktor AgenToko 9 30 Bantuan Pemerintah 5 17 Kelompok Tani 2 7 Lainnya, teman 14 47 Total 30 100

6.2.5. Perilaku Pasca Pembelian

Sebuah sistem pemasaran tidak berhenti pada saat konsumen membeli produk ada hal lain yang harus diperhatikan bagi produsen, hal ini dikarenakan pembeli akan melakukan evaluasi alternatif sesudah melakukan pembelian dan hasilnya berupa suatu sikap keraguan atau penyesalan. Permasalahan tersebut akan berdampak pada apakah pembeli bersangkutan puas atau tidak puas, keyakinan tersebut akan langsung mempengaruhi dalam niat pembelian berikutnya. Timbulnya rasa puas atau tidak puas dapat mempengaruhi kelangsungan dari masa hidup produk, hal ini dikarenakan hasil dari rasa tersebut jika puas akan mengukuhkan loyalitas pembeli dan timbul citra yang baik di konsumen yang akan berpengaruh pada pembelian berulang, sedangkan ketidakpuasan akan berpengaruh pada keluhan, ganti rugi serta citra negatif dan dampaknya adalah berhenti dari pemakaian atau membeli produk tersebut. Di bawah ini adalah sebaran Tahapan Pasca Pembelian produk traktor tangan. Tabel 15 . Sebaran Petani Responden Terhadap Perilaku Pasca Pembelian No Keterangan Kategori Jumlah Respond en Persentase 1 PuasTidak Puas Menggunakan Traktor tangan Ya 28 93 Tidak 2 7 Total 30 100 2 Tingginya Harga Sesuai Dengan Manfaat Ya 27 90 Tidak 3 10 Total 30 100 3 Akan Tetap Membeli jika Harga Naik Membeli 17 57 Tidak jadi membeli 5 17 Membeli produk lain 3 10 LainnyaMemperbaikinya 5 17 Total 30 100 4 Merekomendasik an penggunaan traktor kepada orang lain Ya 25 83\ Tidak 5 17 Total 30 100 Para petani responden memberikan evaluasi positif terhadap penggunaan traktor sebesar 93 persen menyatakan puas dan yang tidak puas sebesar 3 persen. Rasa puas timbul karena petani merasakan manfaat dari pemakaian traktor tangan sebesar 90 persen sedangkan yang tidak puas tidak dapat merasakan manfaat dari traktor sebesar 10 persen akibat tidak mampu memberdayakan traktor itu sendiri kesalahan pribadi. Berdasarkan tingginya rasa kepuasan terhadap penggunaan traktor tangan maka memberikan pengaruh atau loyalitas terhadap produk tersebut dalam bentuk pembelian berulang contohnya adalah sikap petani yang akan membeli produk tersebut walaupun harga mengalami kenaikan sebesar 57 persen dan yang berpengaruh negatif hanya 17 persen, sedangkan sikap petani responden lainnya berpendapat akan melakukan pembelian produk lain sebesar 10 persen atau berusaha memperbaiki traktor jika rusak sebesar 17 persen. Pengaruh dari rasa puas atau tidak puas juga berpengaruh terhadap pemasaran secara tidak langsung yang terjadi di antara petani responden, petani yang merasa puas akan memberikan stimulan atau rekomendasikan akan traktor tangan terhadap petani lainnya sebesar 83 persen, namun ada juga petani yang tidak melakukan rekomendasi tersebut dan masuk kedalam kelompok yang tidak memberikan rekomendasi kepada orang lain sebesar 17 persen. Kelompok yang tidak memberikan rekomendasi dikarenakan dua faktor yaitu hanya menikmati sendiri atau tidak puas terhadap penggunaan traktor tangan.

6.3. Sikap Petani Terhadap Atribut Produk Traktor Tangan Merek Yanmar dan Kubota