Analisis karoten PROFIL MUTU MINYAK SAWIT KASAR

22 Gambar 9. Bilangan iod sampel CPO

4. Analisis karoten

CPO umumnya mengandung 500-700 ppm karoten. Selain sebagai pemberi warna, karoten juga berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh serta berfungsi sebagai prekursor vitamin A khususnya dalam bentuk β-karoten Mustapa et al. 2010. Codex Alimentarius Commission 2003 yang digunakan sebagai acuan dalam perdagangan internasional menetapkan bahwa persyaratan kadar karoten CPO berkisar antara 500-2000 ppm sebagaimana tercantum dalam Codex Standar for Named Vegetables Oil CODEX STAN 210. Sementara itu Badan Standardisasi Nasional BSN selaku organisasi yang menetapkan standar di Indonesia belum mencantumkan standar kandungan karoten pada CPO. Gambar 10 menunjukkan kandungan karoten yang terdapat pada lima sampel CPO yang dianalisis. Dari data yang diperoleh terdapat variasi nilai karoten CPO yang berkisar antara 428.28-815.56 ppm. Kandungan karoten tertinggi dimiliki oleh sampel CPO A dengan kandungan karoten sebesar 815.56 ppm dan sampel yang mengandung karoten terendah adalah sampel CPO C dengan kandungan karoten 428.28 ppm. Sedangkan CPO B, D, dan E masing-masing memiliki kandungan karoten 772.43 ppm, 668.31 ppm, dan 500.95 ppm. Dari kelima sampel tersebut terdapat satu sampel yang mengandung kadar karoten di bawah kadar karoten CPO yang ditetapkan oleh CODEX2003. Gambar 10. Kandungan karoten sampel CPO 50.38 51.3 50.79 52.47 54.15 10 20 30 40 50 60 CPO A CPO B CPO C CPO D CPO E b il an gan yo d iu m Sampel 815.56 772.43 428.28 668.31 500.95 100 200 300 400 500 600 700 800 900 CPO A CPO B CPO C CPO D CPO E K ar o te n p p m Sampel 23 3.11 1.68 1.34 3.06 2.15 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 CPO A CPO B CPO C CPO D CPO E D O B I Sampel Perbedaan kandungan karoten pada masing-masing sampel tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: varietas kelapa sawit, tingkat kematangan buah kelapa sawit, dan pemanasan di unit proses pengolahan kelapa sawit. Selain itu, infrastruktur kebun kelapa sawit yang tidak baik dan cuaca buruk menyebabkan buah kelapa sawit tidak langsung diolah menjadi CPO dapat menurunkan kandungan karoten CPO Hasibuan Harijanto 2008. Penyimpanan CPO ditangki timbun yang terlalu lama juga dapat menyebabkan penurunan kandungan karoten yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena pada tangki timbun tidak bisa dihindari pemanasan yang berulang-ulang pada saat loading ke truk pengangkut dan kapal. Padahal karoten relatif lebih cepat terdegradasi dengan pemanasan yang berlebihan serta pemanasan yang berulang Hasibuan Harijanto 2008.

5. DOBI Deterioration of Bleachability Index