Ikhtisar Bab VI Sejarah Mobilitas Penduduk Perempuan Desa Karacak

untuk masalah mobilitas penduduk perempuan. Oleh karena itu faktor penghalang mobilitas penduduk perempuan ke luar desa dari segi budaya relatif mudah untuk dilalui.

6.4. Ikhtisar Bab VI

Faktor-faktor di daerah asal, daerah tujuan, dan faktor penghalang antara merupakan hal-hal yang dipertimbangkan perempuan dalam melakukan mobilitas penduduk ke luar desa. Faktor-faktor di daerah asal yang ditemukan di Desa Karacak adalah tingkat kecukupan responden hidup di daerah asal relatif tinggi, ketersediaan lapangan pekerjaan bagi perempuan rendah, ketersediaan sumber daya alam masih tinggi, dan masih terdapat pengajian-penggajian yang aktif dan dapat merekatkan silaturahmi antarpenduduk perempuan di desa tersebut. Adapun faktor di daerah tujuan yang didapatkan dari reponden adalah ketersediaan lapangan pekerjaan, fasilitas pendidikan, dan hiburan di daerah tujuan yang tinggi, namun keberadaan migran pelopor belum menunjukkan kehidupan yang lebih baik di desa tersebut. Faktor-faktor di daerah asal yang dirasakan responden memiliki kekuatan mendorong untuk melakukan mobilitas penduduk ke luar desa yang lemah, begitupun faktor-faktor di daerah tujuan yang dirasakan responden memiliki kekuatan menarik yang lemah bagi responden untuk melakukan mobilitas ke tempat tersebut. Adapun faktor penghalang antara yaitu transportasi dan budaya di Desa Karacak cenderung mudah untuk dilewati. BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK

7.1 Sejarah Mobilitas Penduduk Perempuan Desa Karacak

Fenomena mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak ke luar desa sebenarnya telah terjadi sejak tahun 1980-an sampai dengan sekarang. Terdapat banyak perubahan karakteristik mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6: Tabel 6. Perubahan Karakteristik Mobilitas Penduduk Perempuan Desa Karacak berdasarkan Periodisasi Waktu 1980-2010 Periode 1980-1989 Periode 1990-1999 Periode 2000 - 2010 Didominasi oleh mobilitas penduduk perempuan yang telah berstatus menikah Mulai banyak penduduk perempuan yang belum menikah terlibat dalam mobilitas penduduk Didominasi oleh penduduk perempuan yang belum menikah Didominasi oleh perempuan dengan tingkat pendidikan rendah Didominasi oleh penduduk perempuan dengan tingkat pendidikan rendah tamatan SD sampai dengan sedang tamatan SMP. Tingkat pendidikan pelaku mobilitas mulai meningkat banyak yang lulusan SMA Tujuan Mobilitas: hampir seluruhnya bekerja dan mengikuti suami Tujuan Mobilitas: hampir seluruhnya bekerja dan mengikuti suami Tujuan mobilitas lebih bervariatif, tidak hanya bekerja atau mengkuti suami, tetapi banyak juga perempuan yang melakukan mobilitas dengan tujuan sekolahkuliah. Dari tahun ke tahun, karakteristik mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak memang berbeda. Pada tahun 1980-an, terdapat perpindahan penduduk jenis transmigrasi di desa ini. Sebanyak 50 KK diberangkatkan ke Muara Bungo, Jambi. Penduduk perempuan yang terlibat dalam transmigrasi hanya sebatas migran pasif yang mengikuti keluarga atau suaminya pergi. Pada tahun 1989, untuk pertama kalinya terdapat perempuan Desa Karacak yang melakukan mobilitas penduduk ke Arab Saudi sebagai Tenaga Kerja Wanita TKW. Perempuan ini menjadi pelopor dalam kepergian mobilitas penduduk ke luar negeri di Desa Karacak. Saat kepergiannya, ia berstatus menikah, namun ia pergi secara mandiri tanpa ditemani suami ataupun anaknya. Alasan kepergiannya adalah karena desakan ekonomi. Dalam periode ini, kepergian penduduk perempuan ke luar desa masih didominasi oleh penduduk perempuan yang telah menikah, sehingga kepergiannya lebih banyak karena mengikuti suami, walaupun saat di daerah tujuan, beberapa penduduk perempuan bekerja. Tingkat pendidikan pelaku mobilitas yang masih rendah pada periode ini, menjadikan mereka hanya mendapatkan pekerjaan di sektor informal dan tidak mendapatkan penghasilan yang sebanding dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan. Pada periode 1990-an, perempuan pelaku mobilitas penduduk mulai banyak yang berstatus belum menikah. Mereka pergi dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman dari bekerja di luar desa. Namun sayangnya, tingkat pendidikan mereka yang masih belum memadai untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan, menjadikan mereka kembali menempati sektor-sektor pekerjaan informal dengan tingkat pendapatan yang minim. Suatu keadaan yang tidak lebih baik dari kehidupannya di desa ini, menjadikan mereka banyak yang melakukan mobilitas kembali ke desa. Pada periode ini, tepatnya pada tahun 1997, penduduk perempuan Desa Karacak yang pergi ke Arab Saudi pada tahun 1989 kembali ke desa, namun kondisi ekonominya tidak banyak berubah, bahkan rumah tangganya pun hancur saat ia pergi ke luar negeri. Hal ini menunjukkan kepeloporan yang buruk di mata masyarakat, sehingga banyak di antara mereka yang tidak ingin melakukan mobilitas penduduk saat ia telah menikah, terlebih harus pergi meninggalkan keluarga ke luar negeri. Pada tahun 2000-an, karakteristik mobilitas penduduk perempuan ke luar desa juga mengalami perubahan. Pada periode ini mobilitas penduduk perempuan tidak hanya bertujuan untuk bekerja atau mengikuti suami, bahkan ada pula perempuan yang melakukan mobilitas penduduk ke luar desa untuk sekolah atau kuliah. Kepergian penduduk perempuan ke luar desa untuk keperluan kuliah, pertama kali dipelopori oleh keluarga Bapak Sayuti dan keluarga Bapak Ikin yang menyekolahkan anak perempuan mereka ke universitas di Bogor. Adapun alasan yang melatarbelakangi Pak Ikin untuk memberikan izin bagi anak perempuannya kuliah di luar desa adalah: “…kalau bagi saya mah, anak saya harus lebih baik dari saya, karena kehidupan yang akan mereka jalani ke depan juga pasti lebih berat dari saya..” Ikin, 53 tahun Perubahan lain yang terjadi dalam mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak pada periode ini adalah meningkatnya tigkat pendidikan para perempuan pelaku mobilitas. Pekerjaan-pekerjaan yang mereka dapatkan pun lebih baik dari para perempuan migran pendahulu mereka, seperti pengungkapan salah seorang informan: “..dari dulu juga perempuan ada yang bekerja ke luar desa, tapi bedanya sekarang mah kebanyakan lulusan SMA, jadi rada meningkat Teh level kerjaannya teh, kalau dulu mah cuma jadi pembantu, sekarang mah ada yang kerja di kantor..” Mar’atul, 26 tahun.

7.2 Pengalaman Mobilitas Penduduk Perempuan Desa Karacak