Status Ekonomi Keluarga Ikhtisar Bab V

5.7. Tingkat Pendapatan Pribadi

Pada Tabel 4 terlihat bahwa sebanyak 83,33 persen responden memiliki tingkat pendapatan yang rendah atau bahkan tidak berpendapatan. Hal ini terjadi secara merata, baik pada stayer, return migrant, maupun pendatang dan merupakan implikasi dari banyaknya responden yang berstatus tidak bekerja. Tingkat pendapatan pribadi responden menunjukkan akses responden terhadap ekonomi secara pribadi. Hal ini bisa menjadikan otoritas perempuan untuk mengambil keputusan mobilitas semakin tinggi. Rendahnya tingkat pendapatan pribadi responden menunjukkan akses ekonomi responden secara pribadi di desa tersebut adalah rendah.

5.8. Status Ekonomi Keluarga

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden 53.33 persen responden memiliki status ekonomi yang rendah. Hal ini terjadi terutama pada responden stayer. Adapun responden yang tergolong return migrant dan pendatang memiliki proporsi yang seimbang antara mereka yang memiliki status ekonomi keluarga rendah dan status ekonomi keluarga tinggi. Status ekonomi ini akan berpengaruh terhadap kemampuan responden dalam membiayai kepergian mereka ke luar desa. Di sisi lain, status ekonomi juga bisa membuat responden telah merasa cukup di desa dan tidak perlu bekerja ke luar desa.

5.9. Ikhtisar Bab V

Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik pribadi yang beragam. Sebanyak 53,33 persen responden berada pada rentang umur 16 – 35 tahun. Jarang ditemukan penduduk perempuan yang berumur 16-20 tahun yang tinggal di Desa Karacak, karena beberapa di antara mereka melakukan mobilitas penduduk ke luar desa untuk bekerja ataupun sekolah. Mayoritas responden 86,66 persen berstatus menikah, hal ini menunjukkan adanya suatu hubungan keterikatan responden terhadap suami dan anaknya, namun di sisi lain pernikahan juga memungkinkan responden untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi dibandingkan saat ia masih sendiri. Sebanyak 36,67 persen responden masih memiliki balita, yang berarti masih membutuhkan perhatian yang besar dari sang ibu. Selain itu, 69,23 persen suami responden bekerja di desa, hal ini membuat responden semakin berat untuk meninggalkan desa. Dilihat dari kondisi sosial ekonominya, sebanyak 63,33 persen responden tidak bekerja, 50 persen memiliki tingkat pendidikan yang rendah, 83,33 persen memiliki tingkat pendapatan pribadi yang rendah, dan 53,33 persen berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah. Kondisi sosial ekonomi ini akan berpengaruh terhadap kemampuan responden dalam melakukan kepergian mereka ke luar desa. Di sisi lain, kondisi sosial ekonomi juga bisa membuat responden telah merasa cukup di desa dan tidak perlu bekerja ke luar desa. BAB VI FAKTOR DI DAERAH ASAL, DAERAH TUJUAN, DAN PENGHALANG ANTARA Setelah dibahas mengenai karakteristik pribadi responden dalam bab sebelumnya, dalam bab ini akan dibahas menganai faktor-faktor yang berasal dari daerah asal dan daerah tujuan yang memungkinkan berfungsi sebagai faktor pendorong dan faktor penarik terjadinya mobilitas penduduk perempuan ke luar desa. Selain itu dalam bab ini juga akan dibahas mengenai faktor penghalang antara yang juga dapat menahan mobilitas penduduk perempuan ke luar desa

6.1. Faktor di Daerah Asal