8.2. Kondisi Sosial Ekonomi Responden
Kondisi sosial ekonomi responden adalah salah satu bagian dari karakteristik pribadi responden yang menentukan status sosial dan ekonomi responden. Kondisi
sosial ekonomi responden terdiri dari status pekerjaan responden, tingkat pendidikan responden, tingkat pendapatan pribadi responden, dan status ekonomi
keluarga responden.
8.2.1.Faktor Status Pekerjaan dalam Pengambilan Keputusan Mobilitas Penduduk Perempuan
Status Pekerjaan adalah salah satu karakteristik pribadi yang dianalisis pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mobilitas penduduk perempuan
pada penelitian ini. Berikut adalah karakteristik umur responden: Tabel 11. Karakteristik Status Pekerjaan Responden di Desa Karacak Tahun 2010
Status Pekerjaan
Tipe Responden Berdasarkan Jenis Migrasi Stayer
Return Migrant
Pendatang Total
Persentase Tidak Bekerja
7 5
7 19
63.33 Bekerja
3 5
3 11
36.67 Total
10 10
10 30
100.00
Berdasarkan data pada Tabel 11, dapat diketahui sebagian besar 63,33 persen responden yang merupakan representasi dari penduduk perempuan Desa
Karacak yang tinggal di desa tidak bekerja. Makna bekerja dalam hal ini adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan berupa materi bagi mereka.
Perempuan yang tidak bekerja banyak terdapat pada responden jenis stayer dan pendatang. Adapun pada responden return migrant, perbandingan antara
perempuan yang bekerja dan tidak bekerja adalah sama. Pengalaman bekerja selama melakukan mobilitas penduduk ke luar desa, menjadikan mereka memiliki
keterampilan dan kemauan untuk bekerja di desa. Selain itu, pengalaman selama
di luar desa menjadikan para return migrant memiliki jejaring yang luas, seperti salah seorang responden yang dengan jejaring yang ia miliki, kini ia menjadi
pengrajin kerudung dengan manik-manik yang merupakan pesanan dari kota. Pada penduduk perempuan yang bekerja, pekerjaan mereka adalah salah satu
faktor penahan dalam pengambilan keputusan mobilitas. Hal ini terutama bagi para perempuan yang sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai di desa, seperti
menjadi guru atau PNS yang dialami oleh beberapa penduduk pendatang. Namun demikian, bagi mereka yang berstatus tidak bekerja, pekerjaan bukanlah menjadi
faktor penahan mereka, karena kegiatan mereka sehari-hari pun hanya sebatas pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dan sosial saja.
8.2.2.Faktor Tingkat Pendidikan dalam Pengambilan Keputusan Mobilitas Penduduk Perempuan
Tingkat Pendidikan adalah salah satu karakteristik pribadi yang dianalisis pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mobilitas penduduk perempuan
pada penelitian ini. Berikut adalah karakteristik umur responden: Tabel 12. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden di Desa Karacak Tahun
2010 Tingkat
Pendidikan Tipe Responden Berdasarkan Jenis Migrasi
Stayer Return Migrant Pendatang
Total Persentase
Rendah 7
4 4
15 50.00
Sedang 3
6 4
13 43.33
Tinggi 2
2 6.67
Total 10
10 10
30 100.00
Berdasarkan data pada Tabel 12, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang merupakan representasi dari penduduk perempuan Desa Karacak
yang tinggal didesa memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Stayer adalah
responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah terbanyak dibandingkan jenis responden yang lainnya. Rendahnya tigkat pendidikan mereka menyebabkan
mereka tidak berani untuk pergi ke luar desa, karena tidak memiliki modal pendidikan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan di luar desa. Para return
migrant cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari para stayer, karena saat mereka melakukan mobilitas penduduk di masa lampau, tentu mereka
bukanlah orang-orang biasa di desanya. Tingkat pendidikan mereka lebih tinggi dari kebanyakan penduduk desa saat itu. Responden dengan tingkat pendidikan
tinggi merupakan penduduk perempuan pendatang yang datang ke Desa Karacak bukan karena pernikahan, melainkan surat tugas untuk menjadi guru di desa ini.
Keputusan para penduduk perempuan Desa Karacak yang memiliki tingkat pendidikan rendah untuk tetap tinggal di desa merupakan suatu pertimbangan
rasional atas kemungkinan pekerjaan yang mereka dapatkan di luar desa dengan modal tingkat pendidikan yang rendah dan kenyamanan yang telah mereka
rasakan di desa. Hal ini sesuai dengan penuturan salah satu penduduk perempuan Desa Karacak:
“….ari ngan saukur ijazah SD mah bade damel naon di kota na ge, daripada damel teu puguh di kota, mendingan di kampung wae
ngumpul jeung kulawarga…” Jubaedah, 38 tahun kalau hanya sekedar ijazah SD sih mau kerja apa di kota juga,
daripada kerja tidak karuan di kota, lebih baik di kampung saja berkumpul bersama keluarga
8.2.3.Faktor Tingkat Pendapatan Pribadi dalam Pengambilan Keputusan Mobilitas Penduduk Perempuan
Tingkat Pendapatan Pribadi adalah salah satu karakteristik pribadi yang dianalisis pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mobilitas penduduk
perempuan pada penelitian ini. Berikut adalah karakteristik umur responden:
Tabel 13. Karakteristik Tingkat Pendapatan Pribadi Responden di Desa Karacak Tahun 2010
Tingkat Pendapatan
Pribadi Tipe Responden Berdasarkan Jenis Migrasi
Stayer Return
Migrant Pendatang
Total Persentase
Rendah 9
8 8
25 83.33
Tinggi 1
2 2
5 16.67
Total 10
10 10
30 100.00
Berdasarkan data pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa mayoritas responden 83,33 persen yang merupakan representasi dari penduduk perempuan
Desa Karacak yang tinggal di desa memiliki tingkat pendapatan yang rendah, bahkan tidak berpendapatan. Hal ini merupakan implikasi dari minimnya jumlah
penduduk perempuan yang bekerja. Rendahnya tingkat pendapatan pribadi responden ini terjadi merata baik pada stayer, return migrant, dan pendatang.
Tingkat pendapatan pribadi yang rendah pada responden tidak menjadikan mereka terdorong untuk melakukan mobilitas penduduk. Hal ini berkaitan dengan
karakteristik pribadi responden yang lain seperti status pernikahan dan banyaknya responden yang masih memiliki balita dan anak usia sekolah. Oleh karena itu
tingkat pendapatan pribadi yang rendah tindak memiliki kemampuan mendorong responden untuk melakukan mobilitas penduduk ke luar desa guna mengejar
tingkat pendapatan yang lebih baik.
8.2.4.Faktor Status Ekonomi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Mobilitas Penduduk Perempuan
Status ekonomi keluarga adalah salah satu karakteristik pribadi yang dianalisis pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mobilitas penduduk
perempuan pada penelitian ini. Berikut adalah karakteristik umur responden:
Tabel 14. Karakteristik Status Ekonomi Keluarga Responden di Desa Karacak Tahun 2010
Status Ekonomi
Keluarga Tipe Responden Berdasarkan Jenis Migrasi
Stayer Return
Migrant Pendatang
Total Persentase
Rendah 6
5 5
16 53.33
Tinggi 4
5 5
14 46.67
Total 10
10 10
30 100.00
Berdasarkan data pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 53,33 persen yang merupakan representasi dari penduduk perempuan
Desa Karacak yang tinggal di desa memiliki status ekonomi keluarga yang rendah. Bagi responden yang yang berusia muda dan menginginkan untuk
melakukan mobilitas penduduk ke luar desa guna melanjutkan sekolah ataupun kuliah, status ekonomi keluarga yang rendah menjadi salah satu faktor yang
menahan niat mereka untuk pergi. Hal ini sesuai dengan pemaparan dari salah seorang responden:
“…ya kalau ditanya mau mah, mau kuliah ke luar desa, tapi kan si bapak cuma petani, jadi ga ada uang buat biaya kuliah..” Siska, 19
tahun Fasilitas pendidikan lengkap yang tersedia di kota tidak dapat memberikan
kekuatan yang besar untuk menarik terjadinya mobilitas penduduk ke luar desa. Hal ini terkait pertimbangan biaya dalam memanfaatkan fasilitas pendidikan
tersebut. Bagi responden yang memiliki status ekonomi rendah, faktor ini tidak kuat mendorong responden tersebut untuk pergi meninggal desa dalam rangka
memperbaiki status ekonomi keluarganya. Hal ini merupakan hasil pertimbangan terhadap faktor-faktor pribadi lainnya yang tidak sesuai untuk melakukan
mobilitas ke luar desa dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik saat di luar desa. Adapun bagi responden yang sudah memiliki status ekonomi keluarga
tinggi, faktor ini menjadi faktor penarik untuk tetap tinggal di desa, karena kehidupan mereka di desa sudah nyaman. Kelebihan materi yang mereka miliki
biasanya mereka investasikan dalam bentuk pendidikan anak-anaknya.
8.3. Ikhtisar Bab VIII