luar desa. Pandangan mengenai lemahnya faktor pendorong dan penarik ini salah satunya dipengaruhi oleh karakteristik pribadi responden.
9.2. Implikasi
Fenomena mobilitas penduduk Desa Karacak, meskipun saat ini belum marak terjadi, namun seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan penduduk
perempuan Desa Karacak, tidak menutup kemungkinan mobilitas penduduk perempuan Desa Karacak ke luar desa akan menjadi suatu fenomena yang marak
terjadi. Hal ini terkait dengan faktor penahan yang dialami oleh para penduduk perempuan Desa Karacak dalam melakukan mobilitas penduduk ke luar desa
adalah ketidaksesuaian karakteristik pribadi dalam memenuhi sifat selektivitas migran. Oleh karena itu, ketika kapasitas pribadi ditingkatkan dengan peningkatan
pendidikan, bahkan sekarang sudah ada penduduk perempuan Desa Karacak yang melanjutkan kuliah di luar desa, maka bukan tidak mungkin faktor penahan
tersebut akan teratasi. Pekerjaan yang mereka dapatkan di luar desa pun akan memiliki kualitas yang lebih baik dari para pendahulunya, sehingga status
ekonomi keluarga mereka di desa akan meningkat, dan hal ini bisa menguatkan faktor pendorong dan penarik mobilitas ke luar desa bagi penduduk perempuan
lainnya. Dengan demikian, Desa Karacak berpotensi menjadi desa pengirim migran di masa yang akan datang
Faktor-faktor di desa yang masih bersifat positif seperti ketersediaan sumber daya alam yang masih melimpah dan potensi kependudukan yang masih
kekeluargaan perlu dijadikan modal dalam pengembangan desa, sehingga dapat meminimalisir faktor pendorong dan penarik mobilitas penduduk perempuan di
masa yang akan datang saat faktor-faktor penahan yang berasal dari karakteristik pribadi yang tidak sesuai sudah mulai terlewati. Dalam rangka mewujudkan hal
tersebut perlu diadakan upaya pemberdayaan bagi perempuan di pedesaan dalam rangka meningkatkan kapasitas dirinya tanpa harus pergi meninggalkan desa.
DAFTAR PUSTAKA
Adioetomo, SM Wiyono, NH 2003, ‘Isu dan Prospek Ketenagakerjaan dan Mobililtas Penduduk di Indonesia’, Warta Demografi, Tahun 33, No.3:
21-27.
Desa Karacak, 2010. Daftar Isian Data Profil Desa dan Kelurahan. Bogor: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bogor.
Effendi, Tadjuddin N. 1986. Perilaku Mobilitas dan Struktur Sosial Ekonomi Rumah Tangga: Kasus Dua Desa di Jawa Barat. Yogyakarta: Pusat
Penelitian Kependudukan UGM.
Emalisa, ‘Pola dan Arus Migrasi di Indonesia’ http:library.usu.ac.iddownloadfpsosek-emalisa.pdf
, diunduh pada 30 April 2010, pukul 20.30
Giyarsih, SR Listyaningsih, U, ’ Dampak Non Ekonomi Migrasi Tenaga Kerja
Wanita ke Luar Negeri di Daerah Asal.’ http:jurnal.pdii.lipi.go.idadminjurnal310317.pdf
diunduh tanggal 30 April 2010, pukul 21.00.
Goldsheider, Calvin. 1971, Populasi, Modernisasi, dan Struktur Sosial, penerjemah Nin Badi Sumanto, Jakarta: CV Rajawali.
Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hidayana, Irwan M. 2004. ’ Migrasi Lintas Batas dan Seksualitas di Asia
Tenggara’, Jurnal Perempuan 36, No. 36, hal. 91-107. Hugo, Graeme J. 1981, Population Mobility in West Java.Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada Press. Koentjaraningrat. 1965, Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian
Rakyat. Lee, Everett S. 1984. Suatu Teori Migrasi, penerjemah Hans Daeng, Yogyakarta:
Pusat Penelitian Kependudukan UGM.
Mantra, Ida B 1994, ’ Mobilitas Sirkuler dan Pembangunan Daerah Asal’, Warta
Demografi No. 3 : 33-40. Nasution, S. 2007. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara
Noer, Khaerul U, ‘Perempuan dan Migrasi Studi Mengenai Migrasi Individual
Perempuan Madura di Bekasi.’
http:www.scribd.comdoc3740200perempuan-dan-migrasi-paper- panel-gender-and-migration
Diunduh tanggal 5 Mei 2010, pukul 20.00. Rahardjo, Yulifta. 1997, ’Aspek Gender dalam Pengambilan Keputusan untuk
Migrasi’, dalam Budaya Kepeloporan dalam Mobilitas Penduduk, Jakarta: Puspa Swara, hal.83-93
Rakhmat, Jalaluddin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Reviani, Elvina. 2006, Faktor Penyebab dan Dampak Migrasi Sirkuler di Daerah Asal Kasus Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor. Skripsi, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Rusli, Said 1996, Pengantar Ilmu Kependudukan, Jakarta: LP3S. Saefullah, Asep D 1994, ‘Mobilitas Penduduk dan Perubahan di Pedesaan Studi
Kasus di Jawa Barat’, PRISMA, 7 Juli : 35-47. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi. 2004, ’ Migrasi Perempuan: Respons Lokal dan Alternatif Kebijakan’,
dalam Dinamika Kependudukan dan Kebijakan, Yogyakarta, hal 121- 138.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Standing, Guy. 1985. Konsep-Konsep Mobilitas di Negara Sedang Berkembang. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.
Suharto, Edi 2005,’Permasalahan Pekerja Migran’ dalam Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: ADITAMA, hal 177.
Wahyuni, Ekawati S. 2000, ’ Migran Wanita dan Persoalan Perawatan Anak’,
Jurnal Sosiologi Indonesia, No. 04, hal. 12-23 Wahyuni, ES Muljono, P. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bahan Kuliah.
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wulan, TR 2007, ’Pengetahuan dan Kekuasaan: Penguatan Remitan Sosial sebagai Strategi Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan Indonesia’,
Warta Demografi Tahun 37, No. 2: 8-20.
Abstract
Nowadays there is a composition change in quantity of population mobility between men and women, especially international migration in this era. Women
have a lot of considerations, not only internal but also external considerations to make a mobility decision. If the consideration is not support them to move, so they
will not do the population mobility. This case occurred in Kampung Cengal, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Personal
characteristics of women in there, are not support them to move. Beside that, the force of pull factors and push factors that can make them move is weak. The aims
of this research are to know the mobility experience of woman community in Karacak and identify the resist factors that cause mobility rate of woman
community in Desa Karacak is low. Keywords: Women, Population Mobility, Resist Factors
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang