tinggi jumlah dan kemerataan jenis makin tinggi pula keanekaragaman jenis Barnes et al. 1980. Secara umum terdapat gradien kenaikan keanekaragaman dari daerah
kutub ke ekuator dan dari daerah ketinggian rendah ke yang lebih tinggi Begon et al. 1990.
Indeks yang menggabungkan antara kekayaan jenis dengan kemerataan jenis disebut indeks Keanekaragaman Ludwig dan Reynold 1988 . Selanjutnya Cox
2002 mengatakan bahwa indeks keanekaragaman dapat digunakan untuk membandingkan data komposisi komunitas dari sumber yang berbeda. Perbedaan
sumber tersebut antara lain perbedaan suksesi, perbedaan habitat, dan perbedaan waktu.
D. Ordinasi dan Analisis Faktor
Menurut Clark 1984, ordinasi merupakan istilah gabungan untuk teknik- teknik multivariat yang sesuai untuk kelompok-kelompok data multidimensi dan hasil
yang diperoleh dapat diproyeksikan ke dalam bentuk dua dimensi, sehingga pola-pola bawaan yang dimiliki oleh data yang dikaji akan nampak secara visual Clark 1984;
Mueller-Dombois dan Ellenberg 1974a. Melalui ordinasi, maka memungkinkan untuk menunjukkan tegakan vegetasi dalam bentuk geometrik sedemikian rupa
sehingga tegakan yang paling serupa berdasarkan komposisi jenis beserta kemelimpahannya akan mempunyai posisi yang saling berdekatan sedang tegakan-
tegakan lainnya yang berbeda muncul saling berjauhan Mueller-Dombois dan Ellenberg 1974a. Barbour et al. 1987 dan Clark 1984 mengatakan bahwa pada
dasarnya, ordinasi bertujuan untuk meringkas data menjadi lebih sederhana, menghemat ruang, mudah dibaca dan kemudian dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara pola-pola komposisi jenis dengan gradasi lingkungan yang ada yang mempengaruhi pola-pola tersebut.
Tujuan dari ordinasi adalah untuk membantu peneliti menemukan pola-pola dalam seperangkat data yang terlalu rumit untuk diinterpretasi. Teknik ordinasi yang
baik akan sanggup mengidentifikasi dimensi-dimensi yang paling penting dalam suatu perangkat data, dan mengabaikan gangguan dalam rangka memperlihatkan
pola-pola ini. Namun demikian, seharusnya ordinasi tidak digunakan di dalam pengkajian yang dituntun oleh hipotesis. Ordinasi dapat dipandang sebagai alat untuk
mengeksplorasi. Dengan demikian, analisis post-hoct dapat diterima, dan banyak teknik yang berbeda dapat diterapkan pada perangkat data yang sama. Tidak ada
hipotesis nol yang dapat ditolak, demikian juga nilai p untuk menguji signifikasi secara statistik. Ketika nilai p p-valueprobabilitas p diusulkan, maka ia hanya
dapat digunakan sebagai tuntunan yang kasar atau indikator dari proses-proses yang ada yang memiliki kemungkinan menjelaskan pola-pola komunitas Clark 1984.
Menurut Greig-Smith 1983, analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang sering digunakan dalam ordinasi. Hardjodipuro 1985,
menyatakan bahwa analisis faktor adalah istilah umum untuk sejumlah teknik matematik dan statistik yang berbeda tapi berhubungan, yang dirancang untuk
meneliti sifat hubungan-hubungan antara variabel-variabel dalam perangkat tertentu. Masalah dasarnya adalah menentukan apakah variabel-variabel n dalam suatu
perangkat menunjukkan pola hubungan satu sama lain, sehingga perangkat tersebut dapat dipecah menjadi sub-perangkat m, yang masing-masing terdiri dari sekelompok
variabel yang cenderung lebih berhubungan satu dengan yang lain dalam sub- perangkat daripada dengan variabel lain dari sub-perangkat yang beda.
E. Ekosistem Pegunungan Di Kawasan Tropis