102
canephora var. robusta. Hal ini karena ketersediaan anakan jenis asli dari pohon dewasa dan minat masyarakat pada tanaman kopi.
3.2.2. Semai
Pada Aliansi vegetasi 1 ditemukan sebanyak 176 jenis semai yang termasuk ke dalam 122 marga dan 58 suku. Jenis-jenis semai yang memiliki INP tertinggi
adalah Cyathea contaminans 10 blok, Ophiorrhiza marginata enam blok, Pinanga coronata dan Garcinia rostrata masing-masing lima blok, C.
acuminatissima dan Eurya acuminata masing-masing tiga blok, Ophiorrhiza junghuhniana dan Psychotria viridiflora masing-masing dua blok, serta Ardisia
zollingeriana dan Lepisanthes tetraphylla masing-masing satu blok. Pada Aliansi vegetasi 2 ditemukan sebanyak 138 jenis semai yang termasuk
ke dalam 97 marga dan 50 suku. Jenis-jenis semai yang memiliki INP tertinggi adalah D. stimulans tiga blok, P. coronata dua blok serta C. canephora var
robusta, S. wallichii, Cephaelis stipulacea, Ficus ribes, C. contaminans dan Melastoma affine masing-masing satu blok.
Pada Aliansi vegetasi 3 ditemukan sebanyak 91 jenis semai yang termasuk ke dalam 71 marga dan 40 suku. Jenis-jenis semai yang memiliki INP tertinggi adalah
M. affine, Radermachera gigantea dan Gironniera subaequalis masing-masing satu blok.
Pada Aliansi vegetasi 4 ditemukan sebanyak 51 jenis semai yang termasuk ke dalam 43 marga dan 31 suku. . Jenis-jenis semai yang memiliki INP tertinggi adalah
M. affine, C. canephora var. robusta dan Mastixia pentandra masing-masing satu blok.
Secara umum jenis-jenis semai dominan lebih beragam dibandingkan dengan belta. Hal ini diduga karena kompetisi ruang dan cahaya antara jenis-jenis sekunder
dan primer berjalan alami, disertai penanaman bibit tanaman kopi.
103
3.2.3. Herba dan Tumbuhan Bawah lainnya
Pada Aliansi vegetasi 1 ditemukan sebanyak 131 jenis herba dan tumbuhan bawah lainnya yang termasuk ke dalam 106 marga dan 56 suku. Jenis-jenis herba
yang memiliki INP tertinggi adalah Freycinetia javanica 13 blok, Schismatoglottis calyptrata tujuh blok, Oleandra pistilaris dan Alpinia scabra masing-masing
empat blok, Cyrtandra pilosa tiga blok, Rapidophora foraminifera dua blok serta Dipteris conjugata, Lycopodium cernuum, Davalia solida, Marantha
arundinacea, Smilax leucophylla, Staurogyne elongata, Botrycium daucifolium, Etlingera coccinea, Labisia pumila dan Angiopteris evecta masing-masing satu
blok. Pada Aliansi vegetasi 2 ditemukan sebanyak 109 jenis herba dan tumbuhan
bawah lainnya yang termasuk ke dalam 89 marga dan 53 suku. Jenis-jenis herba yang memiliki INP tertinggi adalah S. calyptrata tiga blok serta M. arundinacea,
Poikilospermum suaveolens, F. javanica, C. pilosa, R. foraminifera, Oplismenus compositus, Pilea melastomoides dan A. scabra masing-masing satu blok.
Pada Aliansi vegetasi 3 ditemukan sebanyak 62 jenis herba dan tumbuhan bawah lainnya yang termasuk ke dalam 57 marga dan 37 suku. Jenis-jenis herba yang
memiliki INP tertinggi adalah F. javanica dua blok dan S. calyptrata satu blok. Pada Aliansi vegetasi 4 ditemukan sebanyak 40 jenis herba dan tumbuhan
bawah lainnya yang termasuk ke dalam 38 marga dan 30 suku. Jenis-jenis herba yang memiliki INP tertinggi adalah O. compositus dua blok dan Clibadium
surinamense satu blok. Secara umum, jenis-jenis herba dominan pada seluruh aliansi vegetasi
diwakili oleh pandan herba, talas-talasan, jahe-jahean dan rumput. Jenis jahe-jahean E. coccinea banyak ditemukan pada tebing curam, sedangkan rumput dari jenis O.
compositus terutama menempati lahan terbuka dan dekat kebun masyarakat.
104
4. Preferensi Ekologi Jenis di Setiap Aliansi Vegetasi Gunung Endut