21 d. Tingkat Perputaran persediaan, pengaruhnya terhadap modal kerja sangat
penting bagi perusahaan. 1.
5. Analisa Konsep Modal Kerja
Atas dasar laporan keuangan tersebut dapatlah ditetapkan besarnya modal kerja PT.PP. London Sumatra Indonesia,Tbk menurut 3 konsep sebagai
berikut : 1. Konsep Kuantitatif, bahwa modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva
lancar atau disebut modal kerja kotor gross working capital. Yang termasuk modal kerja kuantitatif perusahaan yaitu :
Tabel 3.1 Modal Kerja Kuantitatif Perusahaan pada Tahun 2012 dan 2013
URAIAN 2012
2013 Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha Piutang Lain-lain
Persediaan Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka
1.799.137.000 37.220.000
14.912.000 645.954.000
75.854.000 15.979.000
4.780.000 1.401.395.000
91.935.000 24.861.000
374.485.000 75.956.000
22.284.000 8.210.000
Total Modal Kerja 2.593.816.000
1.999.126.000
Data diolah dari sumber PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk
Dari data yang diperoleh bahwa modal kerja kuantitatif perusahaan pada tahun 2012 lebih besar dibandingkan tahun 2013. Tingginya jumlah modal
kerja kuantitatif tahun 2012 disebabkan tingginya jumlah kas dan setara kas sebesar Rp.1.799.137.000 dibandingkan tahun 2013 hanya sebesar
Rp.1.402.395.00 serta tingginya jumlah persediaan perusahaan sebesar
Universitas Sumatera Utara
22 Rp.645.954.000 dibandingkan tahun 2013 jumlah persediaan perusahaan
hanya sebesar Rp.374.485.000. Menurut konsep kuantitatif, dalam hal ini Perusahaan London Sumatera memiliki modal kerja yang tidak baik pada
tahun 2013 karena adanya penurunan dari tahun sebelumnya. 2. Konsep Kualitatif, adalah konsep yang melihat selisih jumlah aktiva lancar
dengan kewajiban lancar atau disebut dengan modal kerja bersih net working capital.
Yang termasuk modal kerja kualiitatif perusahaan yaitu : Tabel 3.2
Modal Kerja Kualitatif Perusahaan pada Tahun 2012 dan 2013 URAIAN
2012 2013
Jumlah Aktiva Lancar Jumlah Hutang Lancar
2.593.816.000 361.653.000
1.999.126.000 403.062.000
Total Modal Kerja 2.232.163.000
1.596.064.000
Data diolah dari sumber PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk
Dari data yang diperoleh bahwa modal kerja kualitatif perusahaan pada tahun 2012 lebih besar dibandingkan tahun 2013. Tingginya jumlah modal
kerja kualitatif pada tahun 2012 disebabkan oleh tingginya jumlah aktiva lancar Perusahaan sebesar Rp.2.593.816.00 dibandingkan tahun 2013 hanya
sebesar Rp.1.999.126.000 serta peningkatan jumlah hutang lancar perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp.403.062.000 dibandingkan tahun 2012 hutang
lancar perusahaan hanya sebesar Rp.361.653.000. Menurut konsep kualitatif, dalam hal ini Perusahaan London Sumatera memiliki modal kerja yang tidak
baik pada tahun 2013 karena adanya penurunan dan peningkatan dari tahun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
23 3. Konsep Fungsional, adalah dengan menekankan kepada fungsi dana yang
dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Yang termasuk modal kerja fungsional perusahaan yaitu :
Tabel 3.3 Modal Kerja Fungsional Perusahaan pada Tahun 2012 dan 2013
Modal Kerja Riil : 2012
2013 Kas
Piutang Dagang 75 Persediaan
Penyusutan Bangunan dan Prasarana
Penyusutan Mesin dan Peralatan
Penyusutan Kendaraan Penyusutan Alat-alat Berat
Penyusutan Perabot Kantor Penyusutan Peralatan Kantor
1.413.366.000 39.099.000
645.954.000 104.636.700
23.771.050 37.777.600
50.886.600 36.463.500
29.741.250 1.251.562.000
87.597.000 374.485.000
129.471.500
30.643.700 50.193.600
64.986.400 39.742.000
33.592.500
Total Modal Kerja Riil 2.381.695.700
2.062.237.700
Modal Kerja Potensial : 2012
2013 Efek-efek
Marjin Laba Piutang 25 385.771.000
13.033.000 149.833.000
29.199.000 Total Modal Kerja Potensial
398.804.000 179.032.000
Bukan Modal Kerja : 2012
2013 Bangunan dan Prasarana
Mesin dan Peralatan Kendaraan
Alat-alat Berat Perabot Kantor
Peralatan Kantor 1.046.367.000
475.421.000 188.888.000
254.433.000 145.854.000
118.965.000 1.294.715.000
612.874.000 250.968.000
324.932.000 158.967.000
134.369.000
Universitas Sumatera Utara
24
Total Bukan Modal Kerja 2.229.928.000
2.776.825.000 Data diolah dari sumber PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk
Dalam konsep fungsional, maka piutang yang terjadi sebagian merupakan kontribusi laba yaitu sebesar 25 sehingga piutang yang diperhitungkan
dalam konsep ini hanya sebesar 75 dari piutang yang ada. Piutang yang Diperhitungkan tahun 2012 dan 2013 adalah :
75 x 52.132.000 = 39.099.000 dan 75 x 116.796.000 = 87.597.000 Margin laba yang diperhitungkan tahun 2012 dan 2013 adalah :
25 x 52.132.000 = 13.033.000 dan 25 x 116.796.000 = 29.199.000 Penyusutan setiap aktiva ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus
sederhana dengan tingkat penyusutan masing – masing : 1. Bangunan dan Prasarana tingkat penyusutan sebesar 10
2. Mesin dan Peralatan tingkat penyusutan sebesar 5 3. Kendaraan tingkat penyusutan sebesar 20
4. Alat-alat Berat tingkat penyusustan sebesar 20
5. Perabot Kantor dan Peralatan Kantor tingkat penyusutan sebesar 25