50
3. Analisis Rasio Modal Kerja
Dari perhitungan analisa ratio tersebut disimpulkan bahwa pada perusahaan PT.PP. LONDON SUMATERA UTARA INDONESIA,Tbk
dalam memenuhi sejumlah modal kerjanya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjangnya maka pada tahun 2012
perusahaan PT.PP. LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk lebih likuid dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya daripada tahun 2013. Dapat
terlihat pada perhitungan ketiga Ratio likuiditas yang masing-masing mengalami penurunan di tahun 2013, dimana nilai tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan pada tahun 2012 memiliki tambahan dana yang tertanam pada aktiva lancar yang tidak dipergunakan, sehingga perusahaan pada tahun
2012 lebih likuid daripada tahun 2013. Akibat dari penurunan nilai ratio tersebut maka pada tahun 2013 perusahaan mengalami penurunan pada kas
sebesar Rp.594.690.000 serta mengalami kenaikan hutang lancar sebesar Rp.11.946.000 sehingaa perusahaan tidak begitu baik dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjangnya. Sedangkan pada inventory turn over ratio, pada tahun 2013 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2012 sebanyak 0,69 kali hal ini diakibatkan oleh naiknya harga pokok penjualan. Akibat dari peningkatan nilai tersebut menunjukkan
perusahaan semakin efisien dan likuiditasnya semakin baik. Tidak ada persediaan yang menumpuk dan dapat meningkatkan pengembalian investasi.
Pada working captal to total asset, pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 0,9. Penurunan tersebut disebabkan
oleh berkurangnya aktiva lancar sebesar Rp.594.690.000 dan bertambahnya
Universitas Sumatera Utara
51 total aktiva sebesar Rp.423.080.000. Namun penurunan tersebut tidak terlalu
berpengaruh sebab nilai tersebut masih bernilai positif yang modal kerja tersebut merupakan modal kerja yang besar sehingga kegiatan operasional
perusahaan masih lancar, pendapatan masih menigkat dan laba yang diterima juga meningkat. Dan dapat disimpulkakn bahwa perusahaan PT.PP.
LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjangnya.
Untuk memudahkan dalam pembacaan data maka pembahasan dari rasio- rasio tersebut diatas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2
PT.PP. London Sumatra Indonesia,Tbk LAPORAN RASIO MODAL KERJA
NO RASIO
TAHUN PERUBAHAN
2012 2013
NAIK TURUN
1. 2.
3. 4.
5. Current Ratio
Quick Ratio Cash Ratio
Inventory Turn Over Working Capital to
Total Asset 3,27
2,45 2,27
4,95 0,34
2,48 2,07
1,74 5,64
0,25 -
- -
0,69 -
0,79 0,38
0,53
- 0,09
Data diolah dari sumber PT.PP.LONDON SUMATERA INDONESIA,Tbk
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penulis dan dengan mempertahankan data hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut : 1. Komponen modal kerja terdiri dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif,
kualitatif dan konsep fungsional yang rata-rata menunjukkan adanya penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari tahun 2012 dan tahun 2013.
Untuk konsep kuantitatif adanya penurunan jumlah modal kerja sebesar Rp.594.690.000 disebabkan karena berkurangnya jumlah kas dan setara kas
serta jumlah persediaan ditahun 2013. Pada konsep kulaitatif mengalami penurunan sebesar Rp.636.099.000 yang disebabkan bertambahnya jumlah
hutang lancar dan berkurangnya jumlah aktiva lancar ditahun 2013. Dan pada konsep fungsional mengalami penurunan jumlah modal kerja sebesar
Rp.539.230.000 yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah modal kerja riil dan modal kerja potensial perusahaan serta terjadinya peningkatan bukan
modal kerja sebesar Rp.546.897.000 disebabkan bertambahnya aktiva tetap perusahaan. Dalam konsep ini, PT.PP.London Sumatera Indonesia,Tbk
memiliki modal kerja yang baik ditahun 2012 dibandingkan tahun 2013. 2. Sumber modal kerja perusahaan mengalami peningkatan sebesar
Rp.590.210.000. peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba bersih perusahaan dan penjualan perusahan ditahun 2013. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara