46 Quick Ratio pada tahun 2012 sebesar 2,45, hal ini berarti bahwa setiap
Rp. 1,00 hutang lancar perusahaan dijamin oleh harta lancar sebesar 2,45 sedangkan untuk tahun 2013 Quick Ratio pada tahun 2013 adalah sebesar
2,01 : 1, hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar perusahaan dijamin oleh harta lancar sebesar 2,01.
Quick Ratio mengalami penurunan sebesar 0,38 yang disebabkan oleh kenaikan hutang lancar pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.11.946. dan
penurunan harta lancar sebesar Rp.594.690. Quick Ratio pada tahun 2012 dan 2013 yang terletak pada angka 2,45 dan
2,01 menunjukkan angka likuiditas yang tinggi sebab akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan
panjang perusahaan. Karena utang perusahaan sebesar Rp.1 akan dijamin dengan Rp.2,45 dan Rp.2,01 aktiva lancar tanpa melibatkan persediaan
perusahaan. Dan nilai tersebut menunjukkan penurunan nilai pada quick ratio pada tahun 2013 dibandingkan dengan 2012, yang menandakan bahwa pada
tahun 2013 kemampuan membayar jangka pendek di tahun 2013 kurang baik.
c. Cash Ratio
Dirumuskan dengan sebagai berikut : ���ℎ ����� =
��� + ��������� ����� ������
Universitas Sumatera Utara
47 Tahun 2012 :
���ℎ ����� = 1.799.137
792.482 = 2,27
Tahun 2013 : ���ℎ ����� =
1.401.395 804.428
= 1,74 Cash Ratio pada tahun 2012 adalah sebesar 2,27 : 1, hal ini berarti bahwa
setiap Rp. 1,00 hutang lancar perusahaan dijamin oleh kas sebesar 2,27 sedangkan untuk tahun 2013 Cash Ratio pada tahun 2013 adalah sebesar 1,74
: 1, hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar perusahaan dijamin oleh kas sebesar 1,74.
Cash Ratio pada tahun 2013 sebesar 1,74 lebih kecil dari tahun 2012 yaitu sebesar 2,27. Sehingga cash ratio pada tahun 2013 mengalami penururnan
dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kewajiban lancar yaitu
pada utang usaha, pihak-pihak ketiga, pihak-pihak berelasi, utang lain-lain, uang muka pelanggan dan utang pajak yang mengalami peningkatan rata-rata
diatas 40 pada tahun 2013. Sedangkan kas perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.594.690 dibandingkan tahun
2012. Hal ini berarti perusahaan pada tahun 2012 lebih likuid dibanding tahun 2013. Akibat penurunan cash ratio di tahun 2013 mengakibatkan perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Universitas Sumatera Utara
48
d. Inventory Turn Over
Dirumuskan dengan sebagai berikut : ��������� ���� ���� =
ℎ���� ����� ��������� ���������� ���� − ����
Tahun 2012 : ��������� ���� ���� =
2.530.503 510.219,5
= 4,95
Tahun 2013 : ��������� ���� ���� =
2.880.220 510.219,5
= 5,64 Dari perhitungan inventory turn over dapat diketahui bahwa dana yang
tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 4,95 kali dan 5,64 kali. Hal ini berarti inventory turn over mengalami peningkatan sebesar 0,69 kali yang
dikarenakan oleh naiknya harga pokok penjualan pada tahun 2013. Inventory Turn Over 2012 dan 2013 terletak pada 4,95 kali dan 5,64 kali,,
nilai inventory turn over perusahaan di tahun 2013 meningkat dari tahun sebelumnya. Meningkatnya nilai inventory turn over tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan semakin efisien dan likuiditas persediaannya semakin baik. Tidak ada persediaan yang menumpuk dan akan meningkatkan
pengembalian investasi.
Universitas Sumatera Utara
49
e. Working Capital to Total Asset