5
Indonesia di berbagai fakultas di UNDIP dan beberapa fakultas di beberapa PTS di Kota Semarang sejak tahun 2007. Hal-hal penting yang saya temukan dari berbagai
diskusi kelas dan tulisan saya yang dipublikasikan Harian Suara Merdeka 28 Maret 2008 akan banyak diambil dalam makalah ini ditambah beberapa data-data terbaru
yang saya temukan dari berbagai sumber.
2.1 Kekuatan Strength
Bahasa Indonesia merupakan bahasa terbesar di Asia Tenggara. Hal itu ditinjau dari segi penuturnya yang berjumlah lebih dari 240 juta orang. Jumlah itu akan
semakin bertambah banyak, jika BI dikembalikan kepada subrumpun bahasa asalnya, Melayu; sebab bahasa tersebut tidak hanya didukung oleh warga negara Indonesia
saja, tetapi juga warga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand selatan, dan Timor Leste.
Di samping jumlah penuturnya yang cukup banyak, bahasa dan budaya Indonesia juga sangat diminati oleh berbagai bangsa di dunia sejak sebelum Indonesia
merdeka. Hal itu terbukti dari banyaknya peneliti asing, terutama peneliti Belanda, Inggris, Swiss, Prancis, dan Jerman, yang mengkaji bahasa dan budaya Indonesia
Nusantara Teeuw, 1984. Sekarang ini minat peneliti dan pakar budaya mancanegara terhadap keragaman bahasa dan budaya serta keanekaragaman
sumberdaya hati makin bertambah banyak dan tidak terbatas pada beberapa negara saja, tetapi bisa jadi dengan komunikasi global ini beberapa pemerhati dari seluruh
negara di dunia ini mengenali dan mengkaji bahasa dan budaya Indonesia. Data lain yang memperkuat posisi BI adalah berdirinya berbagai fakultas studi
ketimuran faculty of oriental studies, kajian Asia Tenggara South-East Asian Studies, dan pusat studi Indonesia Indonesian studies di berbagai perguruan tinggi
di luar negeri. Berdasarkan jelajah internet dari berbagai sumber diinformasikan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri makin meningkat, yakni
diajarkan di berbagai perguruan tinggi, SD, SMP, SMA, dan lembaga-lembaga kursus. Jumlah pasti lembaga yang mengajarkan bahasa Indonesia di luar negeri
memang belum tercatat dan terdata dengan baik. Jumlahnya belum tercatat pasti yang jelas jumlahnya ratusan tempat, tetapi bisa jadi sekarang jumlahnya sudah mencapai
angka ribuan tempat.
6
Ratusan atau ribuan lembaga kajian Indonesia tersebut tidak terlepas dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh masing-masing lembaga di
negaranya, baik yang melibatkan maupun tidak melibatkan pengajar Indonesia sebagai penutur asli native speaker sebab penguasaan Bahasa Indonesia menjadi
tujuan utama lembaga penyelenggara. Dengan banyaknya pembelajaran Bahasa Indonesia di luar negeri, maka posisi tawar Bahasa Indonesia menjadi meningkat
karena bahasa itu dikenal dan dikuasai oleh penutur asing sehingga ke depan berpotensi menjadi bahasa internasional
Di samping itu, berdasarkan data Biro Perencanaan dan Kerja-Sama Luar Negeri BPKLN Kemendikbud 2012, tercatat kurang lebih 80 negara terlibat dalam
pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia melalui program Darmasiswa RI Indonesian Scholarship Program. Berdasarkan sebaran data BPKLN tersebut, juga
tercatat bahwa jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang terlibat dalam penyelenggarakan pembelajaran BIPA tidak kurang dari 50 lembaga yaitu PTN dan
PTS. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia, serta meningkatnya jumlah lembaga kursus dari dalam dan luar negeri ini menjadi modal
besar bagi pemerintah dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal lain yang mendukung kekuatan bahasa Indonesia adalah popularitas
bahasa Indonesia di dunia maya dan kekayaan etnis, seni budaya, keindahan alam dan kekayaan sumberdaya hayati. Ada tiga bahasa Asia yang popular di dunia maya yaitu
bahasa Mandarin, Jepang, dan Indonesia. Bahasa Mandarin kini sudah menjadi bahasa internasional sudah diakui PBB, bahasa Jepang sangat sulit dipelajari karena dalam
pembelajaran bahasanya menggunakan huruf kenji, sedangkan bahasa Indonesia cukup mudah dipelajari oleh orang asing karena dalam pembelajarannya
menggunakan huruf latin. Kemudahan bahasa Indonesia ini tentu saja akan menambah minat orang asing belajar bahasa Indonesia terlebih jika mereka ingin tinggal cukup
lama di Indonesia untuk berinvestasi, berbisnis, atau melakukan berbagai penelitian terhadap potensi dan kekayaan Indonesia.
2.2 Kelemahan Weakness