Bahasa Daerah di Sumatera Utara

3 berkembang sejalan dengan intensitas penelitian kebahasaan yang dilakukan terhadapnya. Tulisan ini berupaya mencari peranan bahasa daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Utara dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia.

2. Bahasa Daerah di Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 25 kabupaten dan 8 kota. Untuk tingkat kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deliserdang, Karo, Serdangbedagai, Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Asahan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbanghasundutan, Samosir, Labuhanbatu, Labuahanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailingnatal, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat. Sedangkan untuk tingkat kota, yaitu Kota Medan, Binjai, Tebingtinggi, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Sibolga, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli. Suku bangsa yang mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara, dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu kategori penduduk asli Sumatera Utara terdiri atas suku bangsa Melayu, Karo, Simalungun, Pakpak, Batak Toba, Mandailing, Angkola, dan Nias. Kategoti penduduk pendatang dari dalam negeri, yaitu Jawa, Aceh, Minang, Banjar, Sunda, dan Banten. Kategori penduduk pendatang dari luar negeri, yaitu Cina, India, dan Arab. Tulisan ini hanya membahas mengenai bahasa daerah yang digunakan oleh suku bangsa asli Sumatera Utara. Untuk bahasa Melayu dipakai di wilayah administratif Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangbedagai, Kota Tebingtinggi, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, sebagian Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sebagian Kota Sibolga. 4 Untuk bahasa Simalungun dipakai di wilayah Kabupaten Simalungun, Kota Pematangsiantar, sebagian Kabupaten Serdangbedagai, dan sebagian di Kota Tebingtinggi. Untuk bahasa Karo dipakai di Kabupaten Karo, sebagian Kabupaten Langkat, sebagian Kabupaten Deliserdang, sebagian di Kota Medan dan Kota Binjai. Untuk bahasa Pakpak dipakai di wilayah Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. Untuk bahasa Batak Toba dipakai di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbanghasundutan, Samosir, sebagian di Tapanuli Tengah, Simalungun, Kota Pematangsiantar. Untuk bahasa Mandailing dipakai di wilayah, Tapanuli Selatan, Mandailingnatal, Padanglawas Utara, Padanglawas, Kota Padangsidimpuan, sebagain di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan Labuhanbatu. Untuk bahasa Angkola dipakai di sebagian Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan. Sementara untuk bahasa Nias dipakai di seluruh kepulauan Nias, yaitu Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, dan Kota Gunungsitoli.

3. Pemakaian Bahasa Daerah