Proporsi Komisaris Independen Family Control

diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang menggunakan jasa selain KAP Big 4 maupun selain KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 diberi kode 0. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo 2010 dan Setiawan dan Widyawati 2014.

3.4.3.4 Keefektifan Komite Audit

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan direksi dan bertugas melaksanakan pengawasan independen atas proses pelaporan keuangan dan audit eksternal Emirzon, 2007. Keefektifan komite audit diukur dengan indeks berdasarkan kerangka yang dibangun oleh DeZoort et al. 2002. Berdasarkan kerangka ini, elemen komite audit yang dipakai adalah komposisi anggota komite audit, otoritas komite audit, jumlah anggota komite audit dan keaktifan komite audit. Komposisi anggota komite audit meliputi indepedensi dan kompetensi anggota. Otoritas komite audit ditunjukkan dengan adatidak piagam audit dan pernyataan terkait tanggung jawab komite audit. Keaktifan komite audit meliputi jumlah rapat dan adatidak voluntary disclosure. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika dan Ghazali 2012.

3.4.3.5 Proporsi Komisaris Independen

Komisaris independen secara umum mempunyai pengawasan yang lebih baik terhadap manajemen, sehingga mengurangi kemungkinan kecurangan dalam penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen Chtourou, el al. 2001. Keberadaan komisaris independen diharapkan benar-benar independen dan dapat menolak pengaruh intervensi serta tekanan pemegang saham utama. Komisaris Independen diukur dengan persentase komisaris independen dibanding total dewan komisaris yang ada. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Savitri 2010 dan Wijayanti 2011.

3.4.3.6 Family Control

Family control merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh individu atau keluarga sebagai pemegang saham. Family control dalam penelitian ini diukur dengan dua metode, yaitu metode nominal dan metode skala. Dalam metode skala, kepemilikan keluarga diukur dengan jumlah persentase kepemilikan saham yang dimiliki keluarga terhadap total saham perusahaan. Dalam metode nominal, perusahaan mendapat angka 1, apabila ada anggota keluarga dalam dewan komisaris atau direksi dan memiliki saham lebih dari 20. Sebaliknya, perusahaan mendapat angka 0, apabila tidak ada anggota keluarga dalam dewan komisaris atau direksi. Peneliti melihat dari struktur kepemilikan yang ada pada annual report dan laporan keuangan auditan kemudian ditelusur pada kepemilikan saham. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fathoni 2015. 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Screening Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah screening terhadap data yang akan diolah. Screening dilakukan dengan asumsi adanya multivariate normality untuk menunjukkan adanya data outlier. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk ekstrim, baik untuk variabel tunggal maupun variabel kombinasinya Ghozali, 2009. Outlier ini harus dibuang, jika memang tidak menggambarkan observasi dalam populasi.