2. Operasi pangkat eksponen Contoh :
3. Operasi perkalian dan pembagian secara berurutan dari kiri ke kanan Contoh 1
perkalian dikerjakan terlebih dahulu
Contoh 2 pembagian dulu karena berada di paling kiri
Contoh 3 perkalian dulu karena berada di paling kiri
Operasi penjumlahan dan pengurangan secara berurutan dari kiri ke kanan Contoh 1
perkalian dikerjakan terlebih dahulu pengurangan dulu karena berada di paling kiri
Contoh 2 pembagian dan perkalian dikerjakan terlebih dahulu
penjumlahan dulu karena berada di paling kiri
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan siswa aktif
F. Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN KE-5
Operasi Pembagian Bilangan Bulat dan Urutan Pengerjaan Pada Operasi Gabungan Bilangan Bulat
Alokasi Waktu
Pembukaan 5 menit
Pembukaan
Guru menyapa dan memberikan salam kepada siswa Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Apresepsi
Guru mengingatkan kembali pemahaman siswa tentang pembagian biangan bulat melalui soal cerita berikut.
Ibu Fitri memiliki 20 kue dan berencana untuk membagikan
kepada 10 tetangganya. Supaya setiap tetangga mendapatkan kue sama banyak maka berapa kue yang seharusya ibu Fitri
bagikan kepada setiap tetangga?
Diharapkan siswa dapat menjawab sebagai berikut.
Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari sambil menuliskannya di papan tulis, yaitu tentang
“Operasi pembagian Bilangan Bulat dan Urutan Pengerjaan Pada Operasi
Gabungan Bilangan Bulat.”.
Tujuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 1. Siswa dapat menunjukkan sikap berpikir logis, santun, dan
memiliki rasa ingin tahu selama proses pembelajaran. 2. Siswa dapat mengetahui operasi pembagian dan sifat-
sifatnya. 3. Siswa
mampu menyelesaikan
suatu perhitungan
menggunakan sifat-sifat operasi pembagian. 4. Siswa dapat mengerjakan operasi gabungan bilangan bulat
dengan memperhatikan urutan pengerjaan.
Inti 65 menit
Mengamati
Guru memberi penjelasan dan contoh operasi pembagian sebagai berikut.
Pembagian dapat dinyatakan sebagai pengurangan berulang. Misalnya pada persoalan kue sebelumnya
, hal ini sama artinya dengan 20
–
10
–
10 = 0. Jadi 20 dikurangi dengan 10 hingga hasilnya nol. Karena pengurangan terhadap 10
dilakukan sebanyak dua kali maka dari itu kita peroleh nilai dari 20 : 10 = 2.
Pada pembagian tersebut 20 adalah bilangan yang dibagi, 10 adalah pembagi, sedangkan 2 adalah hasil
bagi, sedangkan sisanya adalah 0 tidak bersisa
.
Sehingga, jika untuk n adalah bilangan bulat positif
maka berlaku
Operasi pembagian bilangan bulat merupakan kebalikan dari operasi perkalian, sehingga operasi pembagian dapat ditulis
sebagai berikut. Jika
Menanya Diharapkan siswa dapat bertanya sebagai berikut.
Mungkinkah jika pembagian suatu bilangan bulat memiliki sisa?
Apakah dapat digunakan metode pengurangan berulang tersebut?
Bagaimana cara mengerjakan pembagian suatu bilangan bulat yang besar?
Apakah pada pembagian memiliki sifat komutatif, asosiatif, dan sifat tertutup?
Mengumpulkan informasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa.
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa untuk didiskusikan secara berkelompok. LKS terlampir
Menalar Mengasosiasi
Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang telah
dibagikan oleh guru. Mengkomunikasikan
Satu kelompok siswa mempresentasikan hasilnya di depan, dan
siswa yang lain menyimak.
Guru memantau presentasi siswa kemudian memberikan
koreksi jika ada jawaban yang kurang tepat.
Setelah selesai membahas tugas diskusi guru meminta siswa
mengumpulkan LKS untuk dinilai.
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi
tetang operasi pembagian. Mengamati
Guru memberi materi tentang urutan pengerjaan pada operasi gabungan, yaitu sebgai berikut.
Operasi gabungan bilangan bulat adalah operasi bilangan yang di dalam pengerjaannya melibatkan banyak operasi,
yaitu operasi pejumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, operasi pembagian, dan operasi perpangkatan.
Urutan pengerjaan pada gabungan operasi hitung bilangan bulat :