20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah enzim tripsin. 2.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah aktivitas enzim tripsin dengan penambahan dan tanpa  penambahan  ZnSO
4
dengan  variasi  konsentrasi  0,0010  M;  0,0015  M; 0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M yang dilakukan pada kondisi optimum.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel  bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  variasi  konsentrasi  ZnSO
4
, yaitu 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas enzim tripsin dengan penambahan dan tanpa penambahan ZnSO
4
pada berbagai variasi konsentrasi.
3. Variabel Terkendali
Variabel terkendali dari penelitian ini adalah kondisi optimum dari enzim tripsin yang meliputi pH, suhu, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat.
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat-alat Penelitian
Dalam penelitian digunakan alat-alat sebagai berikut: a.
Seperangkat alat gelas
21
b. Seperangkat alat spektronik-20
c. Neraca analitik
d. Sentrifuge
e. Inkubator
f. pH-meter
g. Stopwatch
2. Bahan-bahan Penelitian
a. Larutan 0,1 M Buffer Fosfat pH  7,0; 8,0; 9,0
Larutan dibuat dengan menimbang 2,4 gram NaH
2
PO
4
, kemudian dilarutkan ke dalam kira-kira 200 mL akuades. pH dibuat sesuai keinginan pH  7,0; 8,0; dan
9,0 secara tepat  dengan menambahkan NaOH 0,5 M  tetes demi tetes sambil diaduk  dan  diukur  pH-nya  menggunakan  pH-meter.  Larutan  dipindahkan  ke
dalam  labu  takar  250  mL,  kemudian  tambahkan  akuades  hingga  tanda  batas dan dihomogenkan.
b. Larutan 10 TCA asam trikloroasetat 500 mL
Larutan ini dibuat dengan melarutkan 50 gram TCA ke dalam 500 mL akuades. c.
Larutan Tripsin Larutan  ini  dibuat  dengan  melarutkan  8  mg  tripsin  ke  dalam  20  mL  buffer
fosfat 0,1 M pH  7,0; 8,0; dan 9,0. d.
Regaen Folin-Ciocalteau 1 N 200 mL Larutan ini dibuat dengan menambahkan 100 mL akuades pada 100 mL larutan
induk  Folin-Ciocalteau  menggunakan  perbandingan  1  :  1,  kemudian  dihomo- genkan.
22
e. Larutan NaOH 0,5 M 100 mL
Larutan  ini  dibuat  dengan  menimbang  2  gram  kristal  NaOH,  kemudian dilarutkan  dengan  sedikit  akuades  menggunakan  gelas  beker  dan  dimasukkan
ke  dalam  labu  takar  100  mL.  Tambahkan  akuades  hingga  tanda  batas  dan dihomogenkan.
f. Perekasi Lowry
1 Reagen A
Reagen  ini  dibuat  dengan  2  Na
2
CO
3
dalam  0,1  M  NaOH.  Untuk  75  mL 2 Na
2
CO
3
diperlukan 1,5 gram Na
2
CO
3
untuk dilarutkan dalam 75 mL 0,1 M NaOH.
2 Reagen B
Reagen  ini  dengan  0,5  CuSO
4
.5H
2
O  dalam  1  Kalium  Natrium  Tatrat. Untuk  10  mL  0,5  CuSO
4
.5H
2
O  diperlukan  0,05  gram  untuk  dilarutkan dalam  10  mL  1  Kalium  Natrium  Tatrat  1  gram  Kalium  Natrium  Tatrat
dilarutkan dengan 10 mL akuades. 3
Reagen C Reagen  ini  dibuat  dari  campuran  antara  Reagen  A  75  mL  dan  Reagen  B
1,5 mL, sehingga dari campuran ini diperoleh Reagen C sebanyak 76,5 mL. 4
Reagen E Reagen E merupakan reagen Folin-Ciocalteau 1 N.
g. Larutan kasein 1
Larutan  ini  dibuat  dengan  menimbang  1  gram  kasein  yang  kemudian dipindahkan  ke  dalam  gelas  beker  serta  ditambahkan  beberapa  tetes  NaOH
0,5M  agar  terbentuk  gel.  Gel  yang  terbentuk  kemudian  dilarutkan  dalam  100
23
mL  0,1  M  buffer  fosfat  pH    7,0;  8,0;  dan  9,0  dengan  cara  dipanaskan  ±  20 menit  sambil  diaduk  perlahan.  Untuk  menjaga  agar  konsentrasi  tetap
ditambahkan 10 mL akuades sebagai pengganti air yang menguap. h.
ZnSO
4
variasi  konsentrasi:  0,0010  M;  0,0015  M;  0,0020  M;  0,0025  M;  dan 0,0030 M yang dibuat dari larutan induk  0,01 M
Larutan  induk  ZnSO
4
0,01  M  dibuat  dengan  melarutkan  0,163  gram  ZnSO
4
dalam 100 mL akuades. i.
Akuades
D. Prosedur Penelitian