maksimum. Jadi semua orang atau semua penduduk yang berusia 10 tahun tergolong sebagai tenaga kerja Dumairy, 1997 : 38.
Tenaga kerja adalah bagian penduduk usia kerja , baik yang bekerja maupun yang mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan
pekerjaan Tambunan, 1993 : 57 Menurut Irawan dan Suparmoko 1997 : 67 mengartikan bahwa tenaga
kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15 sampai 64 tahun, penduduk dalam usia ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja
yaitu penduduk yang berumur batas usia kerja, batas usia kerja bagi Negara Indonesia yaitu minimum 10 tahun tanpa batas umum maksimum dan terlibat
dalam kegiatan produktif baik itu yang menerima maupun tidak menerima upah.
2.2.3.1. Konsep dan Definisi
Tenaga kerja man power dipilih dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja labour force dan bukan angkatan kerja, yang termasuk angkatan kerja
adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bbekerja tau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara tidak bekerja dan mencari pekerjaan.
Sedangkan yang bukan termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan yakni
masing-masing yang kegiatannya bersekolah pelajar, mahasiswa. Mengurus
rumah tangga maksudnya ibu-ibu yang bukan imbalan langsung atas jasa kerjanya, pensiun, penderita cacat yang dependent. Dumairy, 1997 : 75 .
Dengan demikian dalam konteks ketenagakerjaan, penduduk dipilih-pilih menurut angkatan kerja yaitu sebagai berikut
Gambar 1. Pemilihan Penduduk Berdasarkan Angkatan Kerja
TENAGA KERJA Berusia
≥ 10 tahun BUKAN ANGKATAN
KERJA
Pelajar dan Mahasiswa
Pengurus Rumah
Tangga
Penerima Pendapatan Lain
ANGKATAN KERJA
Pekerja
Pengangguran
BUKAN TENAGA KERJA
Berusia ≥ 10 tahun
PENDUDUK
Sumber : Dumary. 1997. Perekonomian Indonesia. BPFE. UGM. Yogyakarta. Hal 75.
2.2.3.2. Tenaga Kerja Pertanian
Setiap usaha yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Dalam analisis ketenagakerjaan di bidang pertanian penggunaan tenaga kerja
dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja. Besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh skala usaha. Biasanya
usaha perikanan tambak skala kecil akan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tak perlu tenaga ahli. Sebaliknya dalam usaha perikanan tambak
skala besar, lebih banyak menggunakan tenaga kerja luar keluarga dengan cara sewa dan sering dijumpai tenaga-tenaga ahli.
Tenaga kerja terampil dan tenaga kerja kasaran sangat diperlukan dalam usaha budidaya tambak, tersedianya usaha ini sangat mempengaruhi keberhasilan
budidaya dan produktifitas tambak dan berfungsi sebagai alat angkutan dan sebagai alat produksi. Sebagai alat produksi, tenaga kerja digunakan untuk
mengolah, menanam benih, memelihara dan memanen. Jenis pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah untuk
memelihara tambak. Tingginya penyerapan ini disebabkan karena pemeliharaan memerlukan waktu yang panjang dan jenis kegiatannya relatif banyak, antara lain
pemberian pakan, pemupukan, pembuyaran, dan pemindahan untuk menyeleksi ikan atau udang dan belum layak panen ke dalam masing-masing petak yang
bersesuaian. Soekartawi, 1993 : 25 .
2.2.4. Luas Lahan
Luas lahan akan mempengaruhi skala usaha. Skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisien tidaknya suatu usaha perikanan. Meskipun luas lahan
yang dipakai dalam suatu usaha perikanan akan semakin tidak efisien lahan tersebut. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa luas lahan akan
mengakibatkan upaya melakukan tindakan yang mengarah pada segi efisien akan berkurang, karena :
1. Lemahnya pengawasan terhadap pengguanaan faktor produksi seperti benih,
pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja.
2. Terbatasnya persediaan tenaga kerja di sekitar daerah itu yang pada akhirnya
akan mempengaruhi usaha perikanan tersebut. 3.
Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usaha tersebut dalam skala luas. Daniel, 2001 : 58 .
Sebaiknya pada luas lahan yang sempit, upaya pengusaha terhadap penggunaan faktor produksi semakin baik, penggunaan tenaga kerja tercukupi,
dan kebutuhan modal juga tidak terlalu besar, sehingga semacam ini seringkali lebih efisien. Soekartawi, 1997 : 15.
2.2.5. Modal
Modal yaitu sesuatu yang dapat di gunakan untuk menjalankan suatu aktifitas produksi. Modal pada penelitian kali ini di bagi menjadi dua yaitu :
a. Modal sendiri b. Kredit
2.2.5.1. Modal Sendiri
Modal sendiri yang di miliki oleh pengusaha tambak yaitu berupa kelancaran usaha. Modal diperoleh dari kekayaan atau asset yang terdapat pada
pengusaha, modal sendiri juga bias dari penjualan asset pribadi dari pengusaha atau petani tambak.
Penggunakan modal sendiri di maksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan guna menunjang kegiatan operasi produksi petani tambak. Jumlah
modal dianggap tidak mencukupi apabila tidak memenuhi maksud-maksud
tersebut. Namun dalam prakteknya menetapkan berapa besarnya jumlah wajar kebutuhan modal adalah tugas yang cukup kompleks, modal merupakan faktor
terpenting dalam upaya mengembangkan usaha tambak.
2.2.5.2. Kredit
Menurut Undang-Undang No. 14 Th. 1967 tentang pokok-pokok perbankan yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara pihak yang memberi dan menerima kredit atau pinjaman, dalam hal ini
pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan.
Kredit merupakan hal penting untuk mengatasi kekurangan modal yang banyak di jadikan alasan oleh pengusaha kecil dan menengah selain masalah
bahan baku dan pemasaran. Dalam rangka membantu usaha ini, pemerintah melalui perbankan menyediakan fasilitas kredit untuk usaha kecil dengan syarat
lunak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perumusan di atas mengenai
pengertian kredit adalah penundaan pembayaran atas pinjaman yang diterima, baik dalam bentuk barang, uang, maupun jasa. Dalam dunia perbankan, praktek
pemberian adalah berbentuk uang. Hal ini akan mudah dimengerti, karena kredit akan lebih mudah dilakukan dalam bentuk uang dari pada dengan barang dan jasa.
2.2.5.3. Fungsi dan tujuan kredit