Budidaya Ikan Dan Tambak

Menurut Surat Keputusan Meteri Pertanian Nomor : 05SKMENTANBIMASVI1984, tambak adalah suatu yang sengaja dicetak sebagai wadah yang sesuai untuk dijadikan tempat pemeliharaan udang atau bandeng. Karena terletak dekat pantai, petakan tambak semacam ini selalu menerima air payau campuran air dari sungai dan dari laut yang memasuki muara sungai itu, jika sedang pasang. Istilah air payau dipakai bagi air yang mempunyai sanitair kadar garam antara 5 dan 25 per mil. Dalam pengertian limnologi ilmu peraiaran, yang dimaksud dengan salinitas adalah jumlah segala macam garam yang terkandung dalam 1000 gram air contoh, setelah air diuapkan dalam ruangan hampa, dan setelah garam tersebut dikeringkan terus menerus sampai bobotnya tetap. Jumlah garam dalam garam dalam tiap 1000 gram air contoh inilah yang dinyatakan sebagai permil disingkat 000 salinitas Kardi, 1997 : 13.

2.2.1.1. Budidaya Ikan Dan Tambak

Budidaya ikan tambak adalah kegiatan usaha pemeliharaan pembesaran ikan di tambak mulai dari ukuran benih sampai dengan ukuran yang layak di konsumsi. Budidaya tambak baik untuk memelihara ikan bandeng, udang, dan ikan lainya di Indonesia sangat luas, ada +200.000 ha. 1986 yang dimiliki dan di usahakan oleh petani tambak. Kebanyakan masalah ini masih dikelola secara tradisional, karena kemampuan permodalan sebagai masukan untuk inovasi dan tingkat keterampilan petani tambak tidak sama, maka teknik perkembangan yang diterapkan saat ini juga berbeda-beda. Ada tambak yang masih di usahakan secara sangat intensif dengan masukan modal yang tinggi dan hasilnya juga sangat tinggi. Adapun sistem budidaya ikan yang dikenal sekarang ada 3 tingkatan, yaitu: 1. Sistem budidaya ikan tradisional atau ekstensif Petakan tambak pada tingkatan budidaya ini, bentuk dan ukuranya tidak teratur, luasnya antara 3 ha sampai 10 ha per petakan. Pada tambak tradisional, semua tambak tidak di pupuki sehingga produktivitas tergantung pada makanan tambahan, walaupun masih berupa dedak atau hasil limbah pertanian lainya. 2. Sistem budidaya semi intensif atau tradisional yang diperbaiki Metode ini merupakan peningkatan atau perbaikan dari sistem tradisional atau ekstensif yaitu dengan memperkenalkan bentuk petakan yang teratur dengan maksud agar lebih muda dalam pengelolahan air,.bentuk petakan umunya empat persegi panjang dengan luas 1 - 3 ha perpetakan. Pada budidaya semi intensif ini orang memelihara campuran ikan, pengelolahan air cukup baik, ketika ada air pasang naik, sebagaian air diganti dengan yang baru sehingga air yang berkualitas cukup terjaga dan kehidupan ikan sehat. 3. Sistem budidaya intensif Budidaya intensif dilakukan dengan teknik yang canggih dan memerlukan masukan input biaya yang besar. Sebagai imbangan dari masukan yang tinggi pula. Maksudnya supaya pengelolahan air dan pengawasanya lebih mudah. Mujiman dan Suyanto, 2003 : 26-35.

2.2.1.2. Teknik Pengelolaan Tambak