BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah di lakukan oleh pihak lain dapat di pakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan.
Penelitian tersebut pernah di lakukan oleh : 1. Hadi 1998. Dengan judul penelitian “Analisis Peningkatan Pendapatan Petani
Tambak Bandeng Melalui Pemanfaatan Kredit Bank Rakyat Indonesia di Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik”. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari data Bank Rakyat Indonesia di daerah tingkat II Gresik. Tingkat pendapatan diperoleh dari angka-angka realisasi tahun 1990-
1996. Data di analisis dengan model regresi linier berganda, dengan variabel bebasnya yaitu Modal X
1
, Jumlah Penduduk X
2
, dan Tempat Pelelangan Ikan X
3
dan variabel terikatnya yaitu Tingkat Pendapatan Petani Tambak Y, hubungan variabel terikat dengan variabel bebas secara simultan dilakukan uji
F, selanjutnya untuk menyelidiki hubungan masing-masing variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji t. Hasil analisis menggunakan uji F
menunjukan bahwa variabel modal kerja, hasil produksi, dan tempat pelelangan ikan berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Sedangkan analisis menggunakan
uji t menunjukan secara parsial variabel modal kerja, hasil produksi dan tempat
pelelangan ikan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan petani tambak.
2. Aprianti 2000. Dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tembakau di Kabupaten Sampang Studi Kasus Kecamatan
Sampang dan Kecamatan Robatel”. Laporan tahunan pada dinas perkebunan Sampang. Melalui model analisis regresi linier berganda dengan variabel
bebasnya yaitu Produksi X
1
, Tenaga Kerja X
2
, Luas Lahan X
3
, terhadap Pendapatan Petani Tembakau Y. Hal ini diketahui uji F yaitu diperoleh f
hitung
= 6,998 F
tabel
= 4,76. Sedangkan secara parsial variabel Produksi X
1
berpengaruh secara nyata dan positif terhadap peningkatan pendapatan petani, hal ini diketahui dari t
hitung
= 2,448 t
tabel
= 2,447. variabel Tenaga Kerja X
2
berpengaruh secara nyata dan poositif terhadap peningkatan pendapatan petani tembakau, dapat dikethui dari t
hitung
= 2,491 t
tabel
= 2,447. Variabel Luas Lahan X
3
berpengaruh secara nyata dan positif terhadap peningkatan pendapatan petani tembakau, dapat diketahui dari t
hitung
= 3,850 t
tabel
2,447. 3. Prasetyo 2000. Dengan judul penelitian. “Peranan Kredit Usaha Tani Dalam
Rangka Peningkatan Pendapatan Petani di Dati II Nganjuk”. Menggunakan variabel terikat Y pendapatan petani, sedangkan varibel bebas X meliputi
kredit dan kelompok tani. Penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Penyuluh Pertanian Kabupaten
Nganjuk. Hipotesis di uji dengan menggunakan uji F dan uji t. berdasarkan pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa secara simultan
diperoleh F
hitung
lebih besar dari F
tabel
yang berarti faktor kredit usaha tani
berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani di Kabupaten Nganjuk, dan secara parsial untuk variabel X
1
diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
sehingga kesimpulanya variabel kredit usaha tani berpengaruh secara kredit terhadap
pendapatan petani. Sedangkan untuk X
2
diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
sehingga berpengaruh secara positif terhadap pendapatan petani. 4. Sundjani 1996. Dengan judul penelitian “Usaha Peningkatan Pendapatan
Petani Melalui Pemanfaatan Kredit Bank Rakyat Indonesia Di Kabupaten Dati II Gresik”. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan daerah
penelitian di Kecamatan Duduksampean. Jumlah sampel 38 orang di bagi dalam 3 strata baik petani yang menerima kredit maupun yang tidak menerima
kredit. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan contoh acak tak berstrata tak sebanding. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya kebijakan dari pemerintah melalui perbankan dalam bentuk pemberian kredit kepada petani di Kecamatan Duduksampean adalah
menguntungkan bagi petani yang menggunakan fasilitas tersebut. Diperoleh F
hitung
= 74,119 F
tabel
= 4,76 dengan hasil analisis tersebut dengan uji F disimpulkan bahwa secara simultan variabel independent X berpengaruh
secara nyata terhadap variabel dependent Y, dengan pengaruh sebesar 97,1. Secara parsial dengan uji t untuk Tenaga Kerja X
1
, berpengaruh nyata terhadap Y. Jika pendapatan petani tambak meningkat, maka jumlah tenaga
kerja bertambah. Luas Lahan Tambak X
2
, berpengaruh terhadap Y, hal ini disebabkan luas lahan tambak yang luas akan mempengaruhi peningkatan
pendapatan petani tambak. Penyaluran Kredit X
3
berpengaruh nyata terhadap
Y jika pendapatan petani tambak meningkat maka kredit yang disalurkan semakin besar.
5. Winarto 2000. Dengan judul penelitian “Analisis Kredit Pada Bank Perkreditan Rakyat Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Di Jawa Timur”.
Dengan menggunakan variabel terikat Y yaitu pendapatan petani variabel bebas X, meliputi Jumlah Bank X
1
dan Jumlah Kredit X
2
penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data runtut waktu time series yang
diperoleh dari Bank Indonesia tahunan mulai tahun 1992 sampai tahun 1998. Berdasarkan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau
keseluruhan nilai F
hitung
= 5,819 F
tabel
= 3,84 maka Hi diterima yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang nyata antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Sedangkan hasil perhitungan uji t atau secara parsial untuk jumlah kantor bank tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani, karena yang
mempengaruhi pendapatan adalah besarnya jumlah kredit yang diberikan. Dari hasil pengujian perhitungan uji t untuk jumlah kredit t
hitung
≥ t
tabel
, menunjukkan bahwa jumlah pemberian kredit berpengaruh terhadap pendapatan petani yang
berarti semakin banyak kredit yang diberikan akan semakin meningkat pula pendapatan petani.
6. Astuti 2001. Dengan judul penelitian “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Tingkat I Jawa Timur”. Melalui analisa uji regresi
linier berganda dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan uji F untuk regresi secara simultan Pendapatan Domestik Regional Bruto X
1
, Penerimaan dari Pajak X
2
, dan Tingkat Inflasi X
3
, berpengaruh nyata terhadap
Pendapatan Asli Daerah Y terdapat t
hitung
3,302 t
tabel
4,76 sedangkan dari pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa variabel bebas Produk
Domestik Regional Bruto berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan t
hitung
8,5857 t
tabel
1,943 yang berarti bahwa penerimaan pajak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah, untuk variabel bebas Tingkat
Inflasi X
3
diperoleh t
hitung
-2,325 t
tabel
-1,943 yang berarti tingkat inflasi berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.
7. Rifia 2001. Dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Probolinggo”. Dengan variabel terikat
Pendapatan Asli Daerah Y, sedangkan variabel bebasnya adalah Pendapatan Domestik Regional Bruto X
1
, Jumlah Penduduk X
2
, dan Inflasi X
3
, dari pengujian secara simultan atau menyeluruh nilai F
hitung
yang diperoleh 54,824 F
tabe
l 3,59 dengan level of signifikan 0,05, sedangkan dari pengujian parsial menggunakan uji t dapat diketahui bahwa variabel bebas Pendapatan Domestik
Regional Bruto X
1
, berpengaruh secara tidak nyata terhadap variabel terikat dengan t
hitung
2,158 t
tabel
2,201, Jumlah Penduduk X
2
diperoleh t
hitung
2,609 t
tabel
2,201 yang berarti jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Y, inflasi X
3
diperoleh t
hitung
dari t
tabel
-2,201 yang berarti bahwa inflasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli
Daerah Y. 8. Sulistiawati 2002. Dengan judul penelitian “Analisis Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Petani Tambak Di Kabupaten Daerah Tingkat II Lamongan”. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari hasil pencatatan pada instansi terkait untuk memenuhi tujuan penelitian hipotesa diuji dengan analisis regresi linier berganda. Dengan
variabel dependent Pendapatan Petani Tambak Y, dan variabel independent Tenaga Kerja X
1
, Luas Lahan Tambak X
2
, Penyaluran Kredit X
3
. Hasil analisis dengan uji F disimpulkan bahwa secara simultan variabel independent
X berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependent Y, dengan pengaruh sebesar 9,71. Secara parsial dengan uji t untuk Tenaga Kerja X
1
berpengaruh nyata terhadap Y. jika pendapatan petani tambak meningkat, maka jumlah tenaga kerja bertambah. Luas Lahan Tambak X
2
berpengaruh terhadap Y. Hal ini disebabkan luas lahan tambak yang luas akan
mempengaruhi peningkatan pendapatan petani tambak. Penyaluran Kredit X
3
berpengaruh nyata terhadap Y. jika pendapatan petani tambak meningkat, maka kredit yang disalurkan semakin besar.
9. Wulandari 2003. Dengan judul penelitian “Pengaruh Kredit Bank Umum Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak Udang Di Kabupaten
Sidoarjo”. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui analisis uji regresi linier berganda. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan uji F untuk
regresi simultan secara kredit, modal, luas lahan tambak, tenaga kerja dimana diperoleh F
hitung
= 6,348 nilai F
tabel
5,191. Sedangkan menggunakan uji t untuk regresi secara parsial dapat diketahui bahwa variabel Modal Sendiri X
1
tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Petani Tambak Y. Hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung
variabel X
1
= 0,780 t
tabel
= 2,571 atau di daerah penerimaan Ho dan penolakan Hi, dan dari penyajian yang berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Petani Tambak Y dibuktikan dengan nilai t
hitung
X
1
, X
2
, X
3
sebesar 3,318; 2,789; 2,623 t
tabel
= -2,571 dan nilai ini berada pada daerah penolakan Ho dan penerimaan Hi.
Penelitian terdahulu yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang sekarang. Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang sekarang
sebagai berikut :
Dalam teknik penentuan data, pada penelitian terdahulu menggunakan data sekunder dan data primer, sedangkan pada penelitian yang sekarang
menggunakan data primer.
Variabel yang digunakan pada penelitian yang sekarang antara lain Tenaga Kerja Petani Tambak X
1
, Luas Lahan Tambak X
2
, Modal Petani Tambak X
3
, Jumlah Produksi X
4
.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Tambak