2.2.1.3. Seleksi Benih
Pada usaha budidaya tambak dibutuhkan benih-benih yang unggul. Benih tersebut bukan sembarang benih, tetapi hasil seleksi ketat dari induk-induk yang
memenuhi kriteria sebagai induk. Faktor utama yang menentukan suksesnya pembenihan ikan adalah induk. Pegangan utama adalah kalau induk sempurna,
maka keturunan sempurna. Upaya ini dapat diperoleh dengan mempersiapkan semasa ikan itu muda
benih. Benih tersebut dapat diambil dari segerombolan benih-benih ikan. Caranya, waktu dipelihara akan terlihat benih yang berbakat jadi induk, seperti :
gerakannya lincah, tumbuh cepat, rakus makan, dan sehat.
2.2.1.4. Jenis Ikan
Pemeliharaan jenis ikan yang tepat tentunya sangat mendukung keberhasilan dari suatu usaha dibidang perikanan. Adapun jenis ikan yang dapat
dipelihara dapat disesuaikan dengan jenis atau golongan tambak, jenis ikan dikonsumsi di masyarakat, serta disesuaikan dengan kondisi lingkungan alamnya.
Ikan tambakan yang dalam bahasa asingnya disebut Hilostama temmincki termasuk suku Anabantidae dan keluarga besar bangsa Labyrinchi. Di Indonesia
ikan tambakan mempunyai aneka ragam nama menurut masing-masing daerahnya, seperti :
Di Kalimantan daerah Pontianak dan Banjarmasin : Ikan Biawan.
Di Jawa : Ikan Tambakan
Di Palembang : Ikan Sapil
Di Jambi : Ikan Tabakang
Di Pulau Jawa, ikan tambakan dipelihara orang secara besar-besaran, baik untuk dikembangbiakan maupun untuk dipelihara sampai menjadi besar, adapun
jenis-jenis ikan yang selalu dipelihara atau dikembangkan, yaitu ikan bandeng, ikan tawes, udang, ikan mujaer, ikan mas, ikan nilam. Sutoyo, 1995 : 9.
2.2.2. Pendapatan
Pendapatan adalah hasil terjemahan dari bahasa inggris income yang diartikan sebagai pendapatan seseorang dari penjualan faktor-faktor produksi yang
dimiliki. Menurut Rosyidi, untuk mendapatkan pendapatan perseorangan atau
Personal Income, maka kedua bentuk pendapatan yaitu pajak laba perusahaan dan laba tak dibagi haruslah dihilangkan. Pendapatan perseorangan ini belum siap
untuk dibelanjakan sewaktu-waktu, sebab dari jumlah ini belum dibayarkan pajak kepada pemerintah yang merupakan pajak pribadi Personal tax, sehingga agar
menjadi Disposible income pendapatan yang siap dibelanjakan, maka Personal tax harus dikeluarkan dulu atau dibayarkan dulu pada pemerintah.
Di dalam buku “Ekonomi Makro Modern” Sadono, Sukirno, 2000 : 28 apabila keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun dihitung,
maka akan diperoleh pendapatan. Barang yang dihasilkan dalam suatu Negara dinyatakan dalam unit yang berbeda, yaitu ton, barel dan sebagainya. Dengan
demikian pendapatan adalah nilai barang dan jasa yangdihasilkan suatu Negara dalam suatu tahun tertentu.
Di dalam buku “ Pengantar Ekonomi Makro” Sadono Sukirno, 1994 : 34, pendapatan adalah jumlah dari pendapatan faktor-faktor yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Dari pendapat para ahli maka dapat di ambil suatu kesimpulan, bahwa
pendapatan perseorangan adalah jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi
dalam jangka waktu tertentu.
2.2.2.1. Pengertian Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan pendapatan rata-rata tiap jiwa dalam suatu wilayah yang diperoleh dengan membagi jumlah total produksi dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu wilayah dengan jumlah penduduk wilayah tersebut pada yang bersangkutan.
Salah satu pendapatan regional adalah dapat digunakan untuk melihat perkembangan atau penurunan suatu daerah dari tahun ke tahun guna mendukung
pembangunan yang ditujukan untuk menghilangkan kemiskinan dan untuk meningkatkan kemakmuran, maka ukuran yang digunakan adalah pendapatan
perkapita merupakan hasil antara Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada suatu wilayah masyarakat, jumlah penduduk pada tahun ke tahun.
Dalam menghitung pendapatan perkapita terdapat dua macam perhitungan yaitu :
a. Perhitungan menurut harga yang berlaku.
Perhitungan tersebut dapat memberikan gambaran mengenai rata-rata dari penduduk suatu Negara dalam membeli barang-barang.
b. Perhitungan menurut harga tetap.
Perhitungan tersebut menunjukan perkembangan tingkat kemakmuran disuatu Negara Sukirno, 1992 : 20.
Pendapatan perkapita di hasilkan dari Produk Domestik Bruto dibagi jumlah penduduk. Apabila laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan maka di harapkan
pendapatan perkapita akan meningkat, sehingga dapat mendukung tercapainya pembangunan Negara
G
t
= PPK
I
– PPK
t-I
x 100 PPK
t-I
Keterangan : G
t
= Pertumbuhan dalam pendapatan perkapita PPK
I
= Pendapatan perkapita pada tahun
t
PPK
t-I
= Pendapatan perkapita pada tahun
t-I
Sukirno, 1992 : 21 Apabila pendapatan masyarakat meningkat, maka masyarakat dapat
membeli kebutuhanya sehingga nantinya dengan bertambahnya permintaan, maka bisa meningkatkan pendapatan.
2.2.2.2. Pengertian Pendapatan Pertanian