Diagram Pencar Data Permintaan Bulan Januari - Desember 2009 Menghitung Mean Square Error MSE

4.2.4. Diagram Pencar Data Permintaan Bulan Januari - Desember 2009

Langkah pertama untuk mendapatkan hasil peramalan dengan menggunakan metode kuantitatif time series adalah membuat diagram pencar atau menggambarkan historis permintaan dalam bentuk grafik x – y. Diagram Pencar ini berguna untuk mengetahui pola data tersebut apakah mengandung unsur horisontal, musiman, siklus, atau trend . Diagram Pencar Data Permintaan untuk Distributor Surabaya Produk FL adalah sebagai berikut : Plot Data FL SURABAYA 50 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan ke- N ila i P e rm in ta a Tahun 2009 Gambar 4. 2. Diagram Pencar Data Permintaan Distributor Surabaya Produk FL Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pola data untuk Distributor Surabaya Produk FL adalah Trend. Untuk diagram pencar data permintaan distributor lain dapat dilihat pada Lampiran B. Setelah melihat diagram pencar data permintaan dari produk semen, ternyata diagram tersebut menunjukkan pola data acak atau random yang memiliki kecenderungan horisontal atau stasioner, sehingga dapat ditentukan metode- metode peramalan yang sesuai. Metode peramalan yang sesuai adalah metode Moving Average MA, Single Exponential Smoothing SES dan Double Exsponensial Smoothing DES. Peramalan data permintaan menggunakan program WinQSB.

4.2.5. Menghitung Mean Square Error MSE

Dari hasil peramalan data permintaan dengan menggunakan WinQSB akan didapatkan nilai Mean Square Error MSE. Hasil Mean Square Error MSE dari DistributorSurabaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. 24. Hasil Distributor Surabaya Produk FL Metode Single Exponential Smoothing SES Forecast Result for FL 5172010 Actual Forecast by Forecast CFE MAD MSE MAPE Tracking R-square Month Data SES Error Signal 1 118 2 148 118 30 30 30 9.00E+02 20.27027 1 3 98 127 -29 1 29.5 8.71E+02 24.93105 3.39E-02 0.0328 4 146 118.3 27.7 28.7 28.9 8.36E+02 22.9449 0.9930795 0.2039249 5 175 126.61 48.39 77.09 33.7725 1.21E+03 24.12153 2.282626 0.5072713 6 152 141.127 10.873 87.963 29.1926 9.94E+02 20.72789 3.013195 0.6013577 7 178 144.3889 33.6111 121.5741 29.92902 1.02E+03 20.42034 4.062081 0.7477022 8 188 154.4722 33.52777 155.1019 30.44312 1.03E+03 20.05086 5.094808 0.852981 9 278 164.5306 113.4694 268.5713 40.82141 2512.154 22.64654 6.579177 0.5937334 10 202 198.5714 3.428604 271.9999 36.66665 2234.332 20.31885 7.418181 0.6995869 11 213 199.6 13.40002 285.3999 34.33999 2028.855 18.91607 8.311007 0.7845923 12 236 203.62 32.38002 317.7799 34.16181 1939.729 18.44374 9.302198 0.8390104 13 213.334 14 213.334 15 213.334 16 213.334 17 213.334 18 213.334 19 213.334 20 213.334 21 213.334 22 213.334 23 213.334 24 2.13E+02 CFE 317.7799 MAD 34.16181 MSE 1939.729 MAPE 18.44374 Trk.Signal 9.302198 R-square 0.8390104 Alpha=0.3 F0=118 Sumber : Pengolahan Data Lampiran C Tabel 4. 25. Mean Square Error MSE Hasil Peramalan Distributor Surabaya MSE PRODUK Moving Average MA Single Exponential Smoothing SES Double Exsponetial Smoothing DES FL 7.39E+02 1.94E+03 1.51E+03 DHFL 2.15E+03 3.08E+03 3.21E+03 Sumber : Pengolahan Data Lampiran E Untuk Mean Square Error MSE Distributor yang lain dapat dilihat pada Lampiran E. Setelah didapat nilai MSE kemudian dipilih nilai MSE yang terkecil. Hasil Perbandingan MSE dari masing-masing metode bila diurutkan berdasarkan MSE terkecil adalah sebagai berikut : Tabel 4. 26. Urutan Perbandingan Nilai MSE Distributor Surabaya URUTAN FL DHFL 1 SES SES 2 MA MA 3 DES DES Sumber : Pengolahan Data Berdasarkan Tabel 4.26 . dapat disimpulkan urutan MSE dari yang terkecil untuk masing-masing produk di Distributor Surabaya. Dimana MSE yang terkecil untuk produk FL adalah dengan metode Single Exponential Smoothing SES, untuk produk DHFL adalah dengan metode Single Exponential Smoothing SES. Untuk urutan perbandingan nilai Mean Square Error MSE agen yang lain dapat dilihat pada Lampiran E.

4.2.6. Uji Verifikasi Dengan Moving Range Chart MRC