Tabel 4.38. Total Kebutuhan Seluruh Produk DHFL Dalam Pallet
Planned Order Releases Rekapitulasi Permintaan Produk DHFL Tiap Distributor Dengan Metode DRP
Distributor Bulan
Surabaya Semarang Bandung Jatinegara Total permintaan Januari 260 280
222 336
1098 Pebruari 156 210 222 168
756 Maret
208 210
148 252
818 April 156
210 148
168 682 Mei 156
210 222
252 840 Juni 208
210 148
252 818 Juli 208
280 222
168 878 Agustus 156 210 148 252
766 September 156
140 148
168 612
Oktober 156 210 148 252 766
November 156 210 222 168 756
Desember 208 210 148 252 818
Dari tabel di atas dapat diketahui perencanaan distribusi produk DHFL mulai bulan januari-desember 2010.
4.3. Hasil Dan Pembahasan
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil yang akan dianalisa dan dibahas pada sub bab ini sub bab 4.3. Adapun analisa dan
pembahasan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
4.3.1. Perbandingan Perencanaan Distribusi Metode Perusahaan
Sekarang Dan Metode DRP Usulan
Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan perencanaan distribusi antara metode perusahaan sekarang dengan metode DRP usulan untuk mengetahui
apakah metode DRP lebih baik. Perbandingan yang dilakukan berdasarkan hasil dari Total Cost.
Perencanaan distribusi metode yang digunakan perusahaan yaitu perencanaan distribusi didasarkan atas permintaan dari masing-masing distributor
tanpa memperhatikan kebutuhan distributor lain dan rute kendaraan. Perencanaan distribusi dengan metode perusahaan terdapat pada pengumpulan data permintaan
dari tiap-tiap distributor. Total Cost TC dengan metode perusahaan adalah sebesar
337 2,453,969,
Rp Perencanaan aktivitas distribusi dengan metode DRP sangat bermanfaat
dalam melakukan simulasi perhitungan sistematis terhadap kondisi persediaan dan perencanaan kebutuhan produk dimasa yang akan datang. Sehingga apabila terjadi
stock out maupun over stock dapat diketahui lebih awal dan diantisipasi oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat mengetahui perkiraan total kebutuhan
produk setiap minggunya. Total Cost dengan metode DRP adalah sebesar
925 2,113,092,
Rp.
Dari hasil perbandingan Total Cost didapatkan bahan Total Cost dengan metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan dan terjadi
penurunan sebesar 13,89. Hal ini membuktikan bahwa metode DRP lebih efisien bila diterapkan pada PT. Asahimas Flaat Glass Tbk, sehingga digunakan
untuk memperkirakan kebutuhan pada periode berikutnya yaitu pada bulan Januari-Desember 2010.
4.3.2. Peramalan Data Permintaan Masing-Masing Distributor Januari-
Desember 2010
Untuk memperkirakan kebutuhan pada periode berikutnya yaitu pada bulan Januari-Desember 2010, maka dilakukan peramalan dari data permintaan pada
masing-masing distributor. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data permintaan historis bulan Januari – Desember 2010. Dari diagram pencar yang
sudah dibuat, pola data bersifat Horisontal, sehingga peramalan menggunakan modelmetode peramalan Moving Averag, Single Exponential Smoothing, Double
Exponential Smoothing. Untuk memilih model peramalan yang paling baik ditentukan dengan memilih nilai MSE yang terkecil lalu dilakukan uji verifikasi
dengan Moving Range Chart MRC. Bila MRC tidak terkontrol maka dipilih MSE terkecil berikutnya. Dari pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.39 Model Peramalan Yang Digunakan
PRODUK P1
P2
Surabaya MA MA
Semarang DES
SES Bandung
SES SES
Jatinegara SES
SES
Sumber : Pengolahan Data
Setelah ditentukan model peramalannya maka dilakukan peramalan data permintaan bulanan sebagai input dari metode DRP. Setelah itu dilakukan
peramalan data mingguan dengan melakukan pemerataan atas demand bulanan bukan hasil peramalan terhadap produk mingguan perusahaan. Hasil peramalan
data bulanan dan mingguan dapat dilihat pada Lampiran C.
4.3.3. Perencanaan Distribusi Hasil Peramalan Dengan Metode DRP