Perencanaan Distribusi Metode Perusahaan Menghitung Economic Order Quantity EOQ dan Safety Stock SS

Tabel 4. 16. Frekuensi tiap kali pesan masing-masing Distributor Pallet Produk Distributor FL DHL Surabaya 63 60 Semarang 66 64 Bandung 60 59 Jatinegara 69 66 Sumber : PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

4.2. Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data maka langkah selanjutnya dilakukan pengolahan data.

4.2.1. Perencanaan Distribusi Metode Perusahaan

Dalam perencanaan distribusi metode yang digunakan perusahaan yaitu perencanaan distribusi didasarkan atas permintaan dari masing-masing distributor tanpa memperhatikan kebutuhan agen lain dan rute kendaraan. Dalam perhitungan Total Cost TC perusahaan menggunakan rumus : H 2 Q C Q Rm Cost Holding Cost Ordering TC               Perhitungan Total Cost TC untuk Distributor Surabaya adalah sebagai berikut :  Produk FL 3,727,490 Rp. 55 , 31 55 , 31 32 , 38 63 1,988 1,988 77,000 Rp. 2 2.074.000 Rp. TC 55 , 31 f R Q 32 , 8 3 52 52 210 177 198 201 188 178 152 175 146 98 148 + 118 Rm                                   Produk DHFL 3,448,997 Rp. 34,06 34,06 39,30 39,30 2,044 167 185 149 202 226 126 91 208 122 146 182 241 62,000 Rp. 2 2,074,000 Rp. TC 06 , 4 3 60 f R Q 30 , 39 52 52 Rm                                   Jadi Total Cost untuk Distributor Surabaya adalah : 87 Rp.7,176,4 3,448,997 Rp. 3,727,490 Rp. TC TC TC DHFL FL Surabaya      Adapun untuk perhitungan distributor yang lain dapat dilihat pada Lampiran H. Dari perhitungan pada Lampiran H dapat diketahui Total Cost TC masing- masing distributor adalah sebagai berikut : Tabel 4. 17. Total Cost TC Masing-Masing Distributor Dengan Metode Perusahaan Tahun 2009 Total Cost TC Dengan Metode Perusahaan Produk Surabaya Semarang Bandung Jatinegara FL Rp. 3,727,490 Rp. 6,045,564 Rp. 7,047,961 Rp. 8,431,774 DHFL Rp. 3,448,997 Rp. 5,297,420 Rp. 5,883,005 Rp. 7,309,508 Total Rp. 7,176,487 Rp. 11,342,984 Rp. 12,930,965 Rp. 15,741,282 Dari tabel diatas dapat diketahui Total Cost TC dengan Metode Perusahaan tahun 2009 adalah sebagai berikut : 337 2,453,969, Rp. minggu 52 47,191,718 Rp. 15,741,282 Rp. 12.930,965 Rp. 11,342,984 Rp. 7,176,487 Rp. TC TC TC TC TC Jatinegara Baandung Semarang Surabaya 2009           

4.2.2. Menghitung Economic Order Quantity EOQ dan Safety Stock SS

Economic Order Quantity EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan yang paling ekonomis. Dalam DRP, EOQ disebut sebagai lot size. Sedangkan Safety Stock SS digunakan untuk menentukan tingkat stock pengaman. a Menghitung Economic Order Quantity EOQ Penentuan ukuran lot pemesanan dalam suatu sistem distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu frekuensi pengiriman dan kapasitas kendaraan. Frekuensi pengiriman oleh pemesanan perusahaan dilakukan setiap minggu, sehingga EOQ digunakan untuk menentukan ukuran lot. Formulasi EOQ yang digunakan adalah : H C Rm 2 EOQ    Perhitungan EOQ untuk Distributor Surabaya Produk FL adalah sebagai berikut : Pallet 45 H C Rm 2 EOQ nggu Palletmi H pesan 2,074,000 Rp. C 77,000 000 , 074 , 2 23 , 38 2 1,988 52 210 177 198 201 188 178 152 175 146 98 148 118 77,000 Rp. 23 . 38 52 Rm                         Perhitungan EOQ untuk masing Distributor selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran G. Sedangkan hasil perhitungan EOQ disajikan pada Tabel 4.18. Tabel 4. 18. EOQ Pada Masing-Masing Agen Pallet Economic Order Quantity EOQ PRODUK Surabaya Semarang Bandung Jatinegara FL 45 71 81 90 DHFL 51 71 68 84 Sumber : Pengolahan Data Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah pemesanan yang paling ekonomis untuk sekali pesan EOQ untuk Distributor Surabaya Produk FL sebesar 45 Pallet, produk DHFL sebesar 51Pallet, dan begitu seterusnya untuk Distributor yang lain. b Menghitung Safety Stock SS Besarnya Safety Stock yang harus dibebankan pada setiap level distribusi tergantung kuantitas permintaan, lamanya lead time dan service level yang ingin dicapai perusahaan. Formulasi untuk menghitung Safety Stock adalah : L . D - B S  Sedangkan Reorder B dapat diperoleh berdasarkan permintaan selama periode pengisian kembali lead time, rumusnya adalah sebagai berikut : L Z DL B     Pihak manajemen menentukan tingkat service level yang dipergunakan dalam Safety Stock adalah sebesar 95 . Sehingga Z α dapat ditentukan dengan melihat tabel distribusi normal yaitu sebesar 1,64. Data Lead Time dapat dilihat pada Tabel 4.10 yang menunjukkan waktu pemesanan produk sampai ditangan agen. Perhitungan Safety Stock untuk produk FL Distributor Surabaya :       Pallet 56 1 23 , 38 35 , 94 S 35 , 4 9 1 22 , 34 1,64 1 23 , 38 B 1,64 α Z 22 , 34 σ minggu 1 L Pallet 23 , 38 Rm D               Perhitungan Safety Stock untuk masing Distributor selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran F. Untuk hasil akhir dari perhitungan Safety Stock pada setiap Distributor disajikan pada Tabel 4.19. Tabel 4.19. Safety Stock Pada Masing-Masing Distributor Pallet Safety Stock SS PRODUK Surabaya Semarang Bandung Jatinegara FL 56 42 109 140 DHFL 74 58 47 63 Sumber : Pengolahan Data Lampiran D Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah stock pengaman SS untuk Distributor Surabaya Produk FL sebesar 56 Pallet, produk DHFL sebesar 74 Pallet, dan begitu seterusnya untuk Distributor yang lain.

4.2.3. Perencanaan Distribusi Metode DRP Tahun 2009