SES secara sederhana merupakan ramalan yang lalu ditambah suatu bentuk penyelesaian untuk kesalahan yang terjadi pada ramalan terakhir. Dalam bentuk
ini terbukti jika mempunyai nilai mendekati 1, maka ramalan yang baru akan
mencakup penyesuaian kesalahan yang besar pada ramalan sebelumnya. Spyros, Makridakis, 199,. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta, Hal 79
2.1.3 Peramalan Demand Bulanan
Antisipasi terhadap adanya kesalahan peramalan dilakukan dengan menyediakan stock pengaman safety stock untuk tiap item pada masing-masing
warehouse dimana besarnya safety stock didasarkan atas besarnya standart deviasi kesalahan peramalan adalah:
MAD 1.25
Dimana :
= Standart deviasi kesalahan peramalan
MAD = Mean Absolute Deviation
Untuk distribusi normal, standart deviasi dapat didekati dengan formulasi 1.25 x MAD. Hubungan antara standart deviasi dengan MAD sangat penting dalam
menentukan convidence limit dari peramalan dan untuk menentukan level safety stock dalam sistem persediaan Tersine, 1988.
2.1.4 Pengujian Peramalan
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode MRC Moving Range Chart. Tujuannya adalah untuk memeriksa peramalan-peramalan yang telah
dilakukan, apakah data hasil peramalan sudah dalam kondisi yang terkecil atau
belum. Langkah-langkah dalam pembuatan MRC adalah sebagai berikut : John E. Biegel ; 1992.
1. Menghitung rentang bergerak Moving Range
1 t
1 t
t t
Y Y
Y Y
MR
Dimana : Y
t
= data aktual tahun tertentu Y = data hasil peramalan tahun tertentu
2. Menghitung rata-rata rentang bergerak
1 n
MR MR
3. Menghitung batas-batas kontrol
Batas Atas BA =
MR .
66 ,
2
Batas Bawah BB = MR
. 66
, 2
4. Menghitung titik-titik simpangan
ke dalam peta kendali gambar
2.11. John E. Biegel ; 1992.
t t
Y Y
Fungsi peramalan yang terpilih dapat dipergunakan, apabila semua titik berada dalam batas kontrol. Tetapi bila mendapatkan suatu titik tak terkendali out
of control sewaktu memeriksa peramalan, maka kita akan mencari peramalan yang baru. Hal ini membuktikan bahwa metode peramalan tersebut tidak cocok
untuk digunakan.
John E. Biegel ; 1992
Gambar 2. 5. Bagan Peta Kendali
Kondisi Out Of Control, yaitu : 1.
Jika ada titik Y,-Yt yang berada diluar batas control BA atau BB
2. Aturan tiga titik
Dari tiga buah titik yang berurutan, apakah dua titik atau lebih terdapat dalam salah satu daerah A.
3. Aturan lima titik
Dari lima buah titik yang berurutan, apakah empat titik atau lebih terdapat dalam satu daerah B.
4. Aturan delapan titik
Dari delapan titik yang berurutan berada pada salah satu sisi dari garis tengah daerah C.
2.2. Pengendalian Persediaan