Sistem Persediaan Demand Independent : Model Deterministik Sistem Economic Order Quantity EOQ Single Item

4. Fungsi fleksibilitas Persediaan mempunyai beberapa fungsi dalam memenuhi kebutuhan, diantaranya adalah sebagai berikut Sofyan Assauri, 1993, hal. 219 : 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. 2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. 3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. 4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi. 5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 6. Memberikan pelayanan service kepada langganan dengan sebaik-baiknya, dimana keinginan langanan pada suatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut. 7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.

2.2.1.1 Sistem Persediaan Demand Independent : Model Deterministik

Dalam sistem persediaan demand independent model deterministik terdiri dari sistem economic order quantity EOQ single item dan economic order quantity EOQ multi item.

2.2.1.2 Sistem Economic Order Quantity EOQ Single Item

Ukuran dari sebuah order yang meminimumkan total biaya persediaan dikenai sebagai Economic Order Quantity EOQ. Model persediaan klasik dari EOQ dapat dilihat pada gambar 2.1., dimana Q adalah ukuran order. Richard J. Tersine, 1994, 4 th, hal 93. Gambar 2.6. Model Persediaan Klasik Dimana : Q = Ukuran lot Q2 = Rata - rata persediaan B = Titik order kembali ac = ce = Interval antar order ab = cd = ef = lead time Model persedian yang paling sederhana ini memakai asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Hanya satu item produk yang diperhitungkan. 2. Kebutuhan permintaan setiap periode diketahui. 3. Produk yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia. 4. Lead Time bersifat konstan. 5. Setiap pesanan diterima dalam sekali pengiriman dan langsung dapat digunakan. 6. Tidak ada pesanan ulang back order karena kehabisan persediaan strorage. 7. Tidak ada quantity discount. Dengan tidak mengijinkan stock out, total biaya persediaan digambarkan pada Gambar 2.6. dan formulasinya adalah: n Penyimpana B Pemesahan B Pembelian B Annual Biaya Total      2 HQ Q CR RP Q TC    Dimana: R = Permintaaan tahunan dalam unit P = Biaya pembelian dari sebuah item C = Biaya pemesanan tiap kali pesan H - PF = Biaya penyimpanan per unit per tahun Q = Ukuran lot atau besarnya order dalam unit F = Fraksi biaya penyimpanan Untuk mendapatkan ukuran lot dengan biaya minimum EOQ, diturunkan total biaya annual terhadap ukuran lot Q dan semakin mendekati hasil nol. Q CR 2 H dQ dTC 2    Sehingga didapat formulasi EOQ PF 2CR H 2CR Q   Setelah EOQ diketahui, dapat ditentukan ekspektasi jumlah order m : 2C HR Q R m   Rata-rata tenggang waktu antar order T, formulasinya : HR 2C m Q m 1 T    Titik pemesanan kembali reorder point didapatkan dengan menentukan demand yang akan terjadi selama priode Lead Time. Jika Lead Time L dinyatakan dalam bulan, formulasi titik order : 12 RL B  Jika Lead Time dinyatakan dalam minggu, formulasinya : 52 RL B  Total biaya minimum didapatkan dengan mensubsitusikan nilai Qo pada Q dalam pemesanan total biaya mannual :   HQ PR Q TC   Richard J. Tersine, 1994, 4 th, Prentice hal 94. Gambar 2.7. Kurva Total Cost Minimum

2.2.1.3 Economic Order Quantity EOQ Multi Item