4.1.2.1 Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif
Berbasis Lingkungan
ValidasiModel Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan menggunakan 3 ahli model desain
pembelajaran yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd. A1, Dr. Wasitohadi, M.Pd. A2, dan Adi Winanto, S.Pd, M.Pd. A3.Data validasi ahli
yaitu data yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli model desain pembelajaran melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil
penilaian ahli model desain pembelajaran pada model, silabus dan RPP.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Model oleh Ahli Model Desain Pembelajaran
Desain Indikator
SKOR A1
A2 A3
Model 1.
Berisi kerangka yang menggambarkan Model Desain
Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan
2 2
3
2. Berisi prinsip-prinsip Model
Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan
secara utuh teori, tujuan, prosedur, dan lingkungan
pesertadidik 2
3 3
3. Menggunakan teori pendidikan
dan teori belajar dari para Ahli 2
2 3
4. Berisi tujuan Model Desain
Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan
2 3
3 5.
Berisi langkah Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif
Berbasis Lingkungan 2
3 3
6. Memperhatikanlingkungansekit
arpesertadidik 3
3 2
Total 13
16 17
Jumlah 46
Rata-rata 15,3
Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata skor penilaian ahli model desain pembelajaran pada modelsebesar 15,3. Dan pada
kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan
Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai
saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 3, skor penilaian desain pembelajaran untuk aspek yang dinilai dengan menggunakan
rumus : AP =
Skor Aktual Skor Ideal
X 100
AP = 15,3
18 X 100
AP = 85 Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus
dan dikelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori
“Sangat Tinggi” dengan interval 81 sampai 100. Walaupun model sudah termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi”
namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum
dilakukan uji coba terbatas. Adapun yang perlu diperbaiki menurut Dr. Wasitohadi, M.Pd. yaitu model perlu menonjolkan berbasis
lingkungannya, panduan penyusunan RPP tematik perlu diuraian dengan jelas, teori perumusan tujuan pembelajaran harus lebih jelas,
dan yang terakhir koding perlu diperbaiki. Sedangkan menurut Adi Winanto, S.Pd, M.Pd.danProf. Dr. Slameto, M.Pd. tidak ada yang
perlu diperbaiki. Tabel 4.2Hasil Validasi Desain oleh Ahli Model Desain
Pembelajaran Desain
Indikator Skor
A1 A2
A3 Silabus
1. Memuat seluruh komponen
2 3
3 2.
Komponen-komponen saling berkaitan
2 3
3 3.
Kesesuaian silabus dengan pemetaan keterhubungan
Kompetensi Dasar, Indikator dengan sub-sub
2 3
3
tema 4.
Kualitas perumusan indikator
1 2
3 5.
Relevansi indikator terhadap Kompetensi Dasar
2 2
3 6.
Kesesuaian Kompetensi dasar terhadap kegiatan
pembelajaran 2
2 3
7. Kualitas pemilihan kegiatan
pembelajaran 2
2 2
RPP 1.
Memuat seluruh komponen 2
2 2
2. Komponen-komponen
saling berkaitan 2
2 3
3. Kejelasan perumusan tujuan
dengan indikator 2
2 3
4. Kelengkapan materi
2 2
2 5.
Kejelasan urutan langkah- langkah pembelajaran
1 2
3 6.
keruntutan skenario pembelajaran
1 2
3 7.
Ketepatan memilih strategi interaksi sehingga
memperkaya pengalaman belajar
1 2
3
8. Ketepatan memilih
alat,media dan sumber belajar
2 2
3
9. Kesesuaian dengan alokasi
waktu pembelajaran 2
2 3
10. Kesesuaian instrumen
asesmen dengan indikator 1
2 3
Jumlah 29
37 48
Total 114
Rata-rata 38
Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata skor penilaian ahli model desain pembelajaran pada silabus dan RPP sebesar 38.
Dan pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis
Lingkungan memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor
1 sampai 3, skor penilaian desain pembelajaran untuk aspek yang dinilai dengan menggunakan rumus :
AP = Skor Aktual
Skor Ideal X 100
AP = 38
51 X 100
AP = 74 Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus
dan dikelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori
“Tinggi” dengan interval 61 sampai 80. Walaupun model sudah termasuk dalam
kategori “Tinggi” namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran sehingga
dilakukan revisi dan perbaikan sebelum dilakukan uji coba terbatas. Adapun yang perlu diperbaiki menurut Prof. Dr. Slameto, M.Pd.
yaitu pada skenario proses belajar mengajar yang belum terdapat EEK, penilaian pada silabus belum lengkap, dan perlu
memperhatikan memadukan
komponen-komponen saat
pengimplementasikan. Menurut Dr. Wasitohadi, M.Pd. pada silabus perlu mencantumkan daftar pustaka dari pemerintah dan koding
perlu diperbaiki. Pada RPP perlu diedit agar lebih rapi penulisannya dan perlu menonjolkan indikator agar terlihat serta menonjolkan
letak lingkungannya. Sedangkan menurut Adi Winanto, S.Pd, M.Pd. perlu menambahkan gambar pada RPP agar lebih menarik.
4.1.2.2 Validasi Materi Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif