Analisis Multivariat Variabel Dependen

63 Berisiko. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,058 0,05, artinya tidak ada pengaruh antara variabel konsumsi alkohol dengan kejadian DM tipe 2.

4.4. Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui 3 variabel tiga yaitu konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok berhubungan dengan kejadian DM tipe 2, maka dapat diidentifikasi secara keseluruhan 3 tiga variabel tersebut dapat dimasukkan dalam analisis multivariat karena nilai pada bivariat dengan binary logistik hasil output pada tabel block 1 didapatkan hasil omnibus test pada bagian bloc dengan p value nya 0,25 sehingga ketiga variabel dapat dilanjutkan ke analisis multivariat. Analisis multivariat merupakan analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu : konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan variabel terikat yaitu kejadian DM tipe 2, serta mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi. Dari hasil uji multivariat dengan mempergunakan regresi logistik ganda diperoleh bahwa variabel bebas yaitu konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kejadian diabetes melitus tipe 2. Sedangkan variabel konsumsi alkohol tidak berpengaruh terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2. 64 Tabel 4.5.Pengaruh Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, dan Konsumsi Alkohoo0l terhadap Kejadian Diabetes Melitus DM Tipe 2 di RSUD Kota Padangsidimpuan Variabel B P value Exp B 95 CI Konsumsi sayur dan buah 2,889 0,052 2,515 1,123 - 2,944 Aktifitas fisik -1,508 0,046 2,221 1,151 - 2,971 Kebiasaan Merokok 2,187 0,026 2,209 1,647 - 2,431 Constant -3,111 0,768 0,767 Hasil analisis uji regresi logistik ganda juga menunjukkan bahwa variabel gaya hidup yaitu konsumsi sayur dan buah dengan p value 0,052 p0,05, aktifitas fisik dengan p value 0,046 p0,05, dan kebiasaan Merokok dengan p value 0,026 p0,05 berpengaruh terhadap kejadian DM tipe 2di RSUD Kota Padangsidimpuan. Hasil analisis uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian DM tipe 2di RSUD Kota Padangsidimpuan adalah variabel konsumsi sayur dan buah dengan nilai OR sebesar 2,515 95 CI = 1,123- 2,944 artinya bahwa responden yang menderita DM tipe 2 2,5 kali kecenderungan mempunyai konsumsi sayur dan buah yang kurang dibanding dengan responden yang tidak menderita diabetes melitus tipe 2. Hal ini menunjukkan variabel tersebut memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap kejadian DM tipe 2di RSUD Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, variabel aktifitas fisik diperoleh nilai OR sebesar 2,22 95 CI = 1,151-2,971, menunjukkan bahwa responden yang menderita DM tipe 2 2,2 kali kecenderungan mempunyai aktifitas fisik tidak cukup dibanding dengan responden yang tidak menderita diabetes melitus 65 tipe 2. Hasil analisis regresi logistik ganda, variabel merokok diperoleh nilai OR sebesar 2,20 95 CI = 1,64-2,431, menunjukkan bahwa responden yang menderita DM tipe 2 2,2 kali kecenderungan mempunyai merokok dibanding dengan responden yang tidak menderita DM tipe 2. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi logistik ganda yang dapat menafsirkan variabel bebas yaitugaya hidup konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik, dan kebiasaan merokok berpengaruh terhadap kejadian DM tipe 2 di RSUD Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut : Model persamaan regresi logistik yang diperoleh adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 atau Y = -3,11 + 2,889X 1 -1,508X 2 + 2,187X 3 Keterangan : Y = Variabel dependen kejadian diabetes melitus tipe 2 X 1 = Konsumsi sayur dan buah X 2 = Aktifitas fisik X 3 = Aktifitas Merokok Hasil persamaan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa jika konsumsi sayur dan buah X 1 , aktifitas fisik X 2 dan Merokok X 3 , ditingkatkan ke arah yang lebih baik, maka hal ini akan menyebabkan penurunan angka kejadian DM tipe 2RSUD Kota Padangsidimpuan. Dapat dihitung ramalan probalilitas risiko responden untuk menderita DM tipe 2 pada balita dapat dihitung dengan persamaan berikut : 66 y = -3,111 + 2,889 konsumsi sayur + -1,508 aktifitas fisik + 2,187 merokok = 3,125 + 2,889 1 - 1,508 1 + 2,187 1 y = -0,457 Dengan nilai probalilitasnya adalah : p = 11+e -y = 1 1+2,7 --0,457 = 0,39 Dengan demikian, probabilitas untuk menderita DM tipe 2adalah 39. Artinya semakin burukkonsumsi sayur dan buah, aktifitas fisikdan Merokok maka angka kejadian DM tipe 2akan meningkat sebesar 39.

4.5. Population Attribute Risk PAR