Konsumsi Alkohol Landasan Teori

41 apabila merokok ≥1 batas dalam satu minggu. Sementara menurut Shiffman et.al 2004 bahwa seseorang dikatakan merokok apabila mengkonsumsi rokok 1-5 batang per hari, sedangkan yang dikatakan perokok berat apabila mengkonsumsi rokok 20- 40 batang per hari. Aktif merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 Carole et.al, 2007. Merokok dapat menyebabkan diabetes Mellitus karena aktivitas merokok sangat mungkin menjadi penyebab dari resistensi insulin penyebab diabetes tipe 2 dan respon yang tidak cukup terhadap sekresi insulin. Merokok tidak hanya bisa meningkatkan resiko seseorang terserang diabetes tipe 2 tetapi juga komplikasi diabetes yang berbahaya. Komplikasi diabetes yang paling mematikan adalah tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa resiko terserang penyakit diabetes bagi mereka yang merokok lebih dari 20 batang per hari adalah sebesar 61 sedangkan mereka yang dikategorikan perokok ringan hanya memiliki kenaikan resiko diabetes sebesar 29 Tandra, 2007. Kebiasaan merokok menyebabkan gangguan metabolisme glukosa dan peningkatan resistensi insulin yang menyebabkan peningkatan resiko terkena diabetes melitus. Hasil penelitian ini menunjukkan orang dengan kebiasaan merokok lebih beresiko terkena DM tipe 2 Wicaksono, 2011.

d. Konsumsi Alkohol

Alkohol mengandung kalori yang sangat tinggi yaitu 7 kalori per gram alkohol Johnson, 1998. Konsumsi alkohol erat kaitannya dengan kegemukan, ketika 42 alkohol masuk ke dalam tubuh, maka akan dipecah menjadi asetat. Hal ini membuat tubuh membakar asetat terlebih dahulu daripada zat lainnya seperti lemak atau gula. Alkohol juga menghambat proses oksidasi lemak dalam tubuh, yang menyebabkan proses pembakaran kalori dari lemak dan gula terhambat dan akhirnya berat badan akan bertambah Suyanto, 2010. Alkohol juga dapat mempengaruhi kelenjar endokrin, dengan melepaskan epinefrin yang mengarah kepada hiperglikemia transien dan hiperlipidemia sehingga konsumsi alkohol kontraindikasi dengan diabetes Rahatta, 2009. Konsumsi alkohol hendaknya dibatasi dan dihindari bagi penderita diabetes karenadapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia pada mereka yangmenggunakan insulin dan sulfonilurea, terutama bila dikonsumsi pada saatsebelum makan Sukardji, 2009. Pembatasan konsumsi alkohol hendaknya tidak lebih dari 1-2 minuman saja, tidak lebih dari dua kali seminggu. Untuk yang menggunakan insulin, tidak lebih dari 2 minuman alkohol 1 minuman alkohol setara dengan 340 g bir, 140 g anggur atau 42 g distilled spirits, 1 minuman alkohol sama dengan 2 penakar lemak Sukardji, 2009. Studi di Port Harcourt, Nigeria yang meneliti tentang prevalensi dan faktor risiko diabetes melitus tipe 2 terhadap 748 responden, mendapatkan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan 21 unitminggu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kejadian diabetes melitus OR 1,1, yang mungkin disebabkan adanya kerusakan hati atau pankreas yang biasa disebut komplikasi alkohol Nyenwe, dkk, 2003. 43

2.3. Landasan Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka, terjadinya penyakit diabetes melitus disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut secara umum dikelompokkan menjadi sosiodemografi, keadaan klinis atau mental dan perilakugaya hidup. Umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan pekerjaan merupakan bagian dari faktor sosiodemografi. Konsumsi sayubuah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan aktivitas fisik adalah bagian dari faktor perilakugaya hidup Irawan, 2010 Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian Sosiodemografi : • Umur • Jenis Kelamin • Tingkat pendidikan • Pekerjaan • Status perkawinan Keadaan KlinisMental : • Stres • Obesitas Gaya Hidup: • Konsumsi sayur buah • Aktifitas fisik • Kebiasaan merokok • Konsumsi alkoho Resistensi insulin Hiperinsulinemia Toleransi glukosa terganggu Disfungsi sel β Diabetes Mellitus Tipe 2 44

2.4 Kerangka Konsep